Chapter 13

1.9K 115 13
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada yang sama itu hanya kebetulan semata
Genre : murid, guru, cinta, persahabatan
Pair : sasufemnaru and other
Sifat para tokoh berbeda dengan versi anime dan manga
Karakter ooc
Typo di mana meski diedit
Cerita gaje





Happy reading








Liburan musim panas akan segera berakhir. Naruto dan teman - teman perempuannya telah menyusun jadwal untuk acara penutupan liburan musim panas, di antaranya adalah melihat kembang api setelah berkeliling di tempat festival musim panas yang terletak di sebelah selatan Konoha City. Mereka sedang berkumpul di kediaman Hyuuga Hinata.

"Ne, Naruto. Apa kau mau mengajak Mr. Sasuke ke festival nanti?" tanya Hinata pada Naruto yang sedang asyik membaca mangaonline lewat ponsel pintarnya.

"Hn. Entahlah. Akhir - akhir ini si kepala ayam itu sibuk. Sampai - sampai jarang mengirim pesan padaku," jawab Naruto dengan nada kecewa.

Hinata dan Ino mengerti apa yang sedang teman pirangnya itu rasakan. Mereka juga pernah mengalaminya. Tidak diberi kabar oleh kekasih. Sebenarnya Ino dan Hinata mereka sudah berpacaran dengan pacar masing - masing sebelum kenaikan kelas. Hanya saja mereka tidak tega melihat sahabat baik mereka masih melajang.

Tiba - tiba Naruto menatap tajam pada kedua sahabatnya, Ino dan Hinata. Yang ditatap langsung begidik ngeri. Tak lama kemudian, Naruto memasang senyuman yang tak bisa kedua temannya artikan.

"Hn..aku heran pada kalian," gumam Naruto tiba - tiba dan meniru gaya bicara kekasihnya. Ia seperti tengah merajuk dan galau. Galau karena kekasih. "Selama ini di pikiranku tuh cuma ada anime, manga dan pelajaran sekolah. Tapi pas si ayam itu jadi pacar aku, serasa ada yang aneh. Kayak ada yang hilang. Rasanya gak lengkap hidupku kalo gak ada pesan dari dia." Naruto terus mengeluh kepada kedua temannya dengan gaya alaynya.

"Kalian pasti tahu apa yang lagi aku rasakan. Jadi tolong bantu aku," pinta Naruto. "Aku gak mau kayak gini terus," tambahnya. Ia seperti orang yang hampir putus asa.

Ino menghela nafas. "Itu artinya kamu lagi kangen sama dia.  Kamu bener - bener suka dan ngebutuhin dia," ujar Ino. Ia berusaha menjelaskan dengan bahasa yang mudah Naruto pahami.

Naruto berpikir sejenak. Otaknya memang encer dan pintar jika digunakan untuk menghitung tapi menyangkut perasaan ia tidak bisa berpikir dan menyimpulkan apa yang teman pirangnya katakan.

"Ino dan Hinata kan sudah lama pacaran sama Sai dan Shikamaru. Berarti kalian lebih jago dalam hal kayak gitu ketimbang aku," ucap Naruto. Ia masih saja belum mengerti.

Ino dan Hinata menegang. Ia takut Naruto marah karena telah menutupi kebenaran bahwa mereka telah berpacaran.

"Ayolah, Hinata, Ino. Aku bener - bener galau nih. Si ayam sih ngilang begitu aja. Kalau ketemu, ku bikin ayam geprek baru tahu rasa dia! Sekalian tuh kepala ekor ayamnya yang bulunya hitam ku bikin kemoceng!" seru Naruto berubah jadi sadis. Ia merasa kesal dan juga sedih.

"Sudahlah, Naruto. Sabar ya." ucap Hinata sebari mengelus punggung Naruto yang saat ini Naruto sedang berbaring menyamping di atas paha Hinata. Mirip anak kecil yang sedang ingin dimanja ibunya.

Dango Blonde Naruto (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang