Chapter 24

1.3K 84 28
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Pair : sasufemnaru
Genre : guru, murid, cinta
Sifat semua karakter di ff ini berbeda dengan di anime
Terkadang ooc
Typo bertebaran
Cerita gaje







Happy reading













Seperti biasa, Naruto pergi ke sekolah dijemput oleh wali kelasnya yang merangkap sebagai kekasih dan ojek pribadi gratis. Pulang pergi mereka selalu bersama. Setelah Naruto menjalin hubungan khusus dengan wali kelasnya a.k.a Uchiha Sasuke, mereka selalu berangkat bersama. Naruto tidak pernah naik bus lagi.

Pagi ini, kedua sejoli beda status dan berbeda gender itu sudah tiba di tempat parkiran gedung Konoha High School. Naruto sudah turun dari motor. Ia sedang menata rambut twintailnya dengan menambahkan dango di kedua sisi kepalanya.

Tiba - tiba, sebuah mobil mewah melewati mereka. Parkir di dekat mereka berada. Tak lama, muncul sesosok mahluk bertubuh setinggi siswa SMA pada umumnya 172 cm. Tinggi Sasuke 180 cm. Lalu tinggi badan Naruto 155 cm. Tak terbayang betapa mungilnya badan gadis pirang itu jika berdiri di antara mereka.

Akasuna Sasori, siswa yang baru saja ke luar dari dalam mobil mewah itu. Rasa bangga dan angkuh tak luput dari ekspresi wajah rupawannya setiap hari. Dianugerahi paras tampan, otak cerdas, orang tua kaya dan digilai perempuan cantik. Sungguh pemuda beruntung di dunia ini bisa mendapatkan segalanya. Namun satu hal yang tak bisa ia dapatkan yaitu hati. Hati seorang gadis polos nan baik hati milik Naruto.

Berbagai cara telah ia lalui untuk memikat gadis pujaannya, tetapi hasilnya nihil. Ia bertekad menaklukan gadis itu. Walau harus dengan cara kotor. Baginya, tidak ada yang tak bisa ia dapatkan di dunia ini.

Sasori berjalan dengan angkuh mendekati Naruto yang baru selesai menata rambut dangonya. Naruto sudah terbiasa menata rambut dangonya di kamar mandi perempuan di sekolah bahkan di parkiran motor pun dengan hanya membawa cermin kecil.

"Ohayou gozaimasu, Naruto hime sama," sapa Sasori. Tersenyum tampan dan ramah.

Naruto juga tersenyum biasa membalas sapaan dari teman sekelasnya itu. "Ohayou mo, Sasori - san," balas Naruto.

Wali kelas muda a.ka. Sasuke tidak dianggap keberadaannya oleh si murid baru itu.

"Hm. Kalau mau pergi sekolah, aku bisa menjemputmu, Naruto. Daripada naik motor butut itu dan juga harus menata rambut di sekolah akibat pake helm," ujar Sasori masih dengan gaya dan senyum angkuh. Tak lupa jari telunjuknya mengarah tepat ke motor Sasuke.

Naruto ingin membalas perkataannya namun Sasuke mencegahnya. Ia malah memegang tangan siswinya dan berlalu meninggalkan Sasori.

"Damn it. Guru Uchiha itu semakin menyebalkan. Lihat saja siang nanti. Ku pastikan kau akan menangis darah akibat kekasih pirangmu berpaling padaku. Hahaha," gumam Sasori. Ia pun tertawa dengan sombongnya.

Naruto terus menggerutu selama perjalanan menuju ruang kelasnya. Ia selalu mengumpat tentang Sasori di belakang wali kelasnya.

"Daripada ngumpatin dia, kenapa kamu gak bilang kalo aku ini tampan? Hn," gumam Sasuke. Ia merasa kesal. Jangan - jangan gadisnya sudah menyukai siswa berkepala merah itu.

"Hah.." Naruto menghela nafas. "Mr sama saja. Narsis tingkat dewa," gumam Naruto. Bosan bertemu laki - laki tampan yang memiliki percaya diri yang tinggi dan lebih heran lagi dia menjadi kekasih dari salah satu pria tampan narsis itu.

Dango Blonde Naruto (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang