Chapter 14

1.7K 105 23
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada yang sama itu hanya kebetulan semata
Genre : murid, guru, cinta, persahabatan
Pair : sasufemnaru and other
Sifat para tokoh berbeda dengan versi anime dan manga
Karakter ooc
Typo di mana mana meski diedit
Cerita gaje

Liburan musim panas telah berakhir. Pagi ini sang pemeran utama dalam serial ff ini si gadis pirang yang diikat twintail berhiaskan dua buah dango di kedua sisi kepalanya telah siap untuk pergi ke sekolah mencari ilmu dan meraih cita - cita.

"Yosh..!! Iku zo, Namikaze Naruto! I'm ready! Go!" seru Naruto dengan penuh semangat. Ia segera menenteng tas sekolahnya. Tak lupa ia membawa kaos kaki.

Drap drap. Suara langkah kaki Naruto yang terdengar cepat dan berisik menuruni tangga.

"Ohayou, kaasan, tousan!" sapa Naruto dengan penuh semangat dan wajah yang ceria.

"Ohayou mo, sayang.." balas seseorang yang tidak Naruto sangka - sangka.

"Ka..kau?!" seru Naruto sebari menunjuk ke arah orang tersebut dengan telunjuknya serta sepasang mata birunya yang membulat sempurna. "Ke..kenapa kau ada di sini, teme?!" seru Naruto kaget dan tidak karuan. Jantungnya juga berdebar cepat.

"I...ittai..!" seru Naruto kesakitan. Kushina menjewer sebelah telinga putrinya yang telah berbicara tidak sopan pada gurunya. "Kaasan..sakit," gumam Naruto menyentuh telinganya yang merah.

"Bicara yang sopan pada wali kelasmu, Na ru to!" seru Kushina dengan rambutnya yang melayang - layang.

"Ba..ik, kaasan," jawab Naruto dengan penuh rasa takut. Sasuke sang pelaku hanya bisa tersenyum jahil. Ia sudah merasa puas karena menjahili kekasih sekaligus muridnya di pagi hari di awal masuk sekolah. "Do be," gumam Sasuke pelan. Ia asyik memakan roti bakar buatan calon ibu mertuanya.

Naruto menatap tajam pada sang kekasih. 'Kenapa ayam ini ada di rumahku? Ganggu saja. Padahal nanti juga ketemu di sekolah,' monolog Naruto dalam hati. Sebenarnya ia merasa senang hanya saja ia gengsi.

Naruto duduk di samping sang kekasih untuk sarapan. Ia juga memakan roti bakar yang ibunya buatkan.

"Kaasan, tousan mana? Kok nggak ada?" tanya Naruto. Ia tidak mendapati keberadaan sang ayah.

"Ayahmu pagi - pagi sekali pergi dengan bosnya, nak. Mereka akan menjalani perjalanan bisnis," jawab sang ibu yang sedang menyiapkan dua bekal. Untuk kedua putra putrinya. Sepertinya keberadaan Sasuke sangat disambut baik oleh calon ibu mertuanya.

"Terus..kenapa Sasuke - kun ada di sini?" tanya Naruto. Penasaran. Tsunderenya sedang kambuh.

"Tadi aku berangkat bareng Itachi - nii ke sini," jawab Sasuke. Ia sedikit kesal karena sikap kekasihnya yang tidak ada manis - manisnya.

"Ooh," balas Naruto singkat. "Aku berangkat dulu ya, kaasan."

"Bareng Sasuke ya, Naru," pinta sang ibu.

"Iya, kaasan," jawab Naruto. 'Daripada telingaku dijewer lagi. Lebih baik aku nurut saja sama kaasan. Padahal aku ingin berangkat bareng Hinata,' batin Naruto.

Dango Blonde Naruto (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang