Chapter 7

2.4K 142 25
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Pair sasufemnaru
Genre murid, guru, cinta
Cerita gaje dan abal - abal, banyak typo dan karakter pada ooc


Happy reading





Di luar pintu kamar bercat warna biru langit seorang wanita paruh baya yang memiliki surai lurus panjang berwarna merah tengah mengetuk pintu kamar sang anak karena sudah saatnya untuk bangun dan sarapan. Namun tidak ada jawaban. Akhirnya Kushina, ibu sang pemilik kamar membuka pintu.

"Tumben Naruto tidak mengunci pintu kamarnya." gumam Kushina. Ia masuk ke dalam kamar putri semata wayangnya.

"Naruto. Ayo bangun, nak! Sudah siang. Nanti kau terlambat. Biasanya kau sudah bangun jam segini." ujar Kushina. Tubuh Naruto masih terbaring di atas tempat tidurnya dilapisi selimut tebalnya dengan keadaan yang tak biasa.

"Naruto.." kata Kushina. Ia menyentuh dahi sang anak yang tampak memerah.

"Ka..kau demam, Naruto!" seru Kushina. Ia sangat khawatir pada kondisi putrinya.

"Ng..ka..san.." gumam Naruto setengah sadar. "Dingin..selimutnya jangan ditarik. Dingin.." tambah Naruto. Ia demam tinggi dan meriang.

"Kaasan akan mengambilkan sarapan untukmu dan obat penurun panas. Kau berbaringlah." perintah Kushina. Ia segera berjalan ke luar dari kamar Naruto. Naruto masih tampak lemas tak bersemangat. Ia terkena flu.

"Mr. Maaf..a..ku ti..dak bi..sa ma..suk." ucap Naruto. Ia mengirim pesan suara pada guru tercintanya ralat belum jadi guru tercinta. Masih guru atau wali kelasnya.

Naruto mengirim pesan suara dengan tenaga yang sangat lemah sama sekali tak bergairah. Namanya orang sakit. Pasti lemah. Tapi ia merasa sakit itu merepotkan karena ia tak mau mengulang pelajaran dan belajar di rumah. Ia lebih senang belajar di sekolah bersama teman - temannya ketimbang diam di kamar meski banyak tumpukan manga yang menemaninya.

Di sekolah, tepatnya di kelas 2 ipa 2. Sasuke sudah berada di ruangan kelas. Ia tidak melihat siswi kesayangannya. Sepertinya ia belum melihat ponselnya.

"Apa ada yang tidak masuk hari ini?" tanya Sasuke kepada murid - muridnya.

"Namikaze, Mr." jawab Ino.

"Namikaze? Dia ke mana?" tanya Sasuke.

"Sakit flu, Mr." jawab Ino singkat.

Sasuke bermonolog dalam hati. Kemarin Naruto tidak apa - apa. Kenapa ia bisa sakit? Semalam juga ia terdengar baik - baik saja dari suaranya. Sejenak ia menatap seorang siswi yang duduk di bangku di hadapannya. Ia jadi teringat bahwa tadi ia sudah melapor pada guru bk, Tsunade - sensei atas kasus pembullyan yang dilakukan Sakura, Sara dan Shion pada Naruto. Ia juga meminta pada sang guru bk agar ketiganya dihukum dengan hukuman yang setimpal. Sebenarnya Sasuke ingin menghukum salah satu anak didiknya, Sakura tapi ia tak mau repot - repot mengurusi iblis merah muda itu. Apalagi iblis merah muda itu ada rasa lebih padanya dan sudah sering menyatakan cinta padanya pada hampir setiap jam istirahat. Merinding ketika membayangkan kejadian itu.

"Haruno, kau dipanggil guru bk, Tsunade - sensei. Aku sudah menyerahkan laporan kasusmu kemarin kepada beliau." ujar Sasuke dengan seringai licik dan rasa puasnya. Tatapan matanya pada Sakura begitu tajam. Aura yang terpancar dari tubuhnya juga sangat gelap dan menyeramkan. Shikamaru yang biasanya tertidur saja sampai merinding.

Dango Blonde Naruto (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang