Chapter 17

1.5K 103 41
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor hanya pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor meski terkadang dapat bantuan
Pair : sasufemnaru, tonefemnaru
Genre : guru, murid, cinta
Sifat karakter sangat berbeda dan terkadang ooc dari karakter asli versi anime dan manga
Typo di mana - mana


Happy reading



Hari yang Naruto tunggu - tunggu pun tiba. Saat ini ia sedang bersiap - siap untuk pergi mengikuti acara reuni SMP angkatannya. Tak memakan waktu lama, hanya tiga puluh menit ia sudah selesai menata rambut dangonya yang sangat panjang. Tak lupa ia sematkan pita berwarna putih di rambut dangonya. Baju lolita berwarna putih dan pink yang ia pakai sangat cocok untuk tubuh mungilnya yang berkulit kuning(silakan reader bayangkan Naruto pake baju lolita). Lengannya berbentuk balon, memakai sarung tangan pendek warna putih berenda, rok bawah lolitanya menggelembung atau megar seperti gaun princess dengan panjang hingga lutut. Ia juga memakai stoking lace berwarna putih dan sepatu pantofel berhak setinggi 7 cm berwarna pink. Bibirnya ia polesi lipglos berwarna pink pucat.

Naruto masih becermin. "Hm..lumayan kawaii juga ya Namikaze Naruto," ujar Naruto. Ia tersenyum puas memandangi dirinya sendiri dari atas kepala hingga ujung kaki yang membuatnya merasa menjadi seperti boneka barbie. "Hehe. Aku percaya diri sekali ya. Tapi..aku beneran manis juga. Si teme sensei saja mau jadi pacarku. Kyaa.." kumat penyakit alaynya Naruto.

Si gadis pirang yang telah selesai berdandan pun akhirnya ke luar dari kamar riasnya maksudnya dari kamar pribadinya.

Dengan langkah pelan Naruto berjalan menuruni tangga. Selama belasan tahun ia hidup, ia tidak pernah memakai sepatu berhak tinggi. Alhasil ia selalu saja hampir terjatuh jika tidak memegang pinggiran tangga. Serasa lama dan tinggi tangga yang ia turuni. Ada rasa menyesal karena memilih kostum lolita tapi ia tidak munafik. Ia juga senang atas kostum pilihan kekasih rambut ekor ayamnya itu.

"Fuuh..gimana pas nanti aku jalan di tempat reuni ya? Kalo jatuh kan malu sekali," gumam Naruto. Ia berjalan ke luar rumah. Di teras depan rumahnya, sang kekasih telah menanti. Sasuke akan mengantarkan Naruto ke tempat reuni dengan menggunakan mobil pinjaman dari Itachi.

"Kau lama sekali, do..be.." gumam Sasuke. Ia terpesona melihat kecantikan sang kekasih bersurai pirangnya. Ekspresinya benar - benar membuat seorang Uchiha Sasuke menjadi ke luar dari karakter aslinya yang dingin dan datar.

Sepasang mata kelamnya tak henti - hentinya memandangi si gadis pirang dari atas rambut hingga ujung kaki. Penampilan Naruto yang sangat manis bak boneka barbie itu mengalihkan dunia Sasuke. Waktu berhenti seketika. Sasuke tak menyangka jika kekasihnya yang memang sudah manis, cantik dan mempesona menjadi sangat luar biasa.

"A..amazing..Na..ru..to.." gumam Sasuke. Ada semburat merah di pipi putih bersihnya. Ia jadi malu sendiri melihat penampilan Naruto. Naruto hanya tersenyum dengan wajah yang tak kalah merah seperti buah tomat kesukaan kekasih tampannya itu.

"A..arigatou.." balas Naruto. Ia tahu bahwa kekasihnya tadi memuji penampilannya. Naruto memang kadang tidak peka tapi dia hafal betul gerak gerik kekasihnya itu.

Sasuke berjalan mendekati Naruto. Ia pun meraih tangan kiri sang gadis lalu menciumnya. "Let's go, princess." Naruto pun berjalan di belakang Sasuke setelah berpamitan pada ibunya yang ada di samping rumahnya yang sedang menjemur pakaian.

Dango Blonde Naruto (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang