Sudah 3 bulan kepergian anggota TNI untuk menyelamatkan korban sandera di perbatasan Timor-Timur.
Setelah mendapat kabar dari Radit 2 bulan yang lalu, Lusyana sudah tidak mendapat kabar apapun lagi tentang Radit dan anggota lainnya.
Saat ini Lusy sedang berjalan menuju kubikelnya sambil membawa beberapa berkas setelah mendapat tugas dari komandannya. Tapi tiba-tiba...
Bruk..
Lusy terjatuh dan membuat berkas yang ada di tangannya berantakan.
Lusy POV
Aku sangat senang karna baru saja menerima tugas baru dari komandan ku. Saat aku ingin kembali ke kubikelku, tiba-tiba aku merasa kakiku sangat lemas seperti tidak memiliki tulang untuk menyangga berat badanku. Kepalaku pening seketika dan aku sudah tidak bisa melihat apa-apa lagi.
Ketika aku sudah membuka mata, yang ku lihat pertama kali adalah Indah yang berada di samping kananku. Aku tidak tau apa yang terjadi padaku sampai bisa berada di tempat ini.
Aku melihat raut wajah Indah yang murung tidak seperti biasanya. Aku mencoba bertanya kepada Indah dengan suara yang pelan.
"Ndah, gue, kenapa? Lu, juga, kenapa? Kok, muka lu beda gitu, sih?" Berondong ku pada Indah dengan berbagai pertanyaan.
"Ahh, ehh.. Mmm lu tadi pingsan Sy. Jadi gue sama bang Afif bawa lu ke sini. Oh iya, gue gapapa kok" Jawab Indah dengan ragu dan menampilkan senyum yang menurutku terpaksa.
Aku masih tidak percaya dengan jawaban Indah. Pasalnya, Akhir-akhir ini Indah terlihat murung dan mendadak jadi pendiam.
"Gue gak percaya, Ndah! Lu kenapa?! Jujur sama gue. Gue ini sahabat lu dari kita masih pitik sampe kita sama-sama jadi Polwan ! Lu masih ragu sama gue?!" Ucapku agak sedikit meninggikan nada. Sungguh aku kesal dengan sahabatku yang satu ini.
"Oke, Sy, oke! Gue bakal jujur sama lu. Tapi, sebelumnya maaf, bukan maksud gue ngeraguin lu. Tapi gue takut lu sedih kalo denger cerita gue. Maaf.." Jawabnya yang berakhir dengan nada yang lirih. Ada apa dengan seorang IPTU Indah Permata Pertiwi ini?
"Yaudah, lu cerita. Tapi kita jangan di sini lah. Kantin aja, yuk. Udah waktu ganti piket juga, nih" Jawabku sambil melihat jam tangan yang bertengger di tangan kiriku.
Aku berjalan beriringan dengan Indah. Sepanjang jalan, Indah hanya menunduk dan jika di sapa atau di tanya ia hanya jawab dengan anggukan atau gelengan kepala.
Sesampainya di kantin, ternyata suasana kantin tidak terlalu ramai. Aku dan Indah langsung menuju meja yang berada di pojok. Ketika sudah duduk, aku langsung bertanya to the point pada Indah karna aku tidak suka berbelit-belit.
"Lu bisa jelasin sekarang, lu kenapa?" Tanyaku langsung pada Indah. Indah semakin menunduk dan aku semakin bingung.
Aku mendengar Indah menghembuskan nafasnya kasar dan mulai berbicara.
"Jadi gini, Sy. Beberapa malam yang lalu gue pernah mimpi. Gue ngeliat di situ ada perempuan pakai seragam kepolisian lagi nangis sambil meluk cowok berseragam TNI yang terkapar dengan bersimbah darah, Sy. Dan datanglah seorang cewek berbaju kepolisian juga meluk si cewek yang tadi di susul cowok berbaju TNI juga, Sy. Dan, gue liat lagi, mereka ber-empat itu lu, gue, bang Radit, sama kak Andre." Jawab Indah panjang kali lebar kepada ku. Seketika tubuhku menegang mendengar Indah menyebut namaku dan bang Azzam. Apa maksudnya?
"Trus, gimana, Ndah?" Tanya ku padanya.
"Dan cowok yang bersimbah darah itu..." Ucap Indah menggantung.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Kekasih Negaraku [END]
Short StoryKetika tugas mempertemukan kembali kedua insan dalam bentuk perjodohan *Sorry for typo, thankyou UPDATE SUKA-SUKA HATIKU SENANGGG!!! High rangking - beberapa kali 1 #ad -3 #tni (12-12-2019) Setelah baca ini, silakan mampir ke lapak sebelah 💘