❤-Kembali

2.4K 84 6
                                    

"Aunty Uciii!!" Panggil seseorang dari belakangku.

Aku langsung menoleh dan mendapati keponakanku yang sedang berbicara dengan beberapa orang dan langsung lari menghampiriku.

"Alviiinnnn... Apa kabar? Kok kamu disini sih?" Kagetku dan memeluknya.

Alvindra, keponakanku. Anak dari kakak sepupuku. Cucu dari pakde ku dari mamih. Berusia 21 tahun dan sekarang, ia ada di Lombok. Sedang apa?

"Auntyyy... Alhamdulillah Alvin baik. Gimana kabar aunty? Ini siapa? Suami aunty, ya?" Jawabnya dan bertanya.

"Alhamdulillah aunty baik. Astaghfirullah, maaf aunty lupa. Kenalin ini suami aunty yang waktu itu aunty kirimin fotonya. Sayang, ini Alvin, keponakanku. Yang waktu itu gak bisa datang ke pernikahan kita karena lagi di London" Jawabku mengenalkan keduanya.

Mereka berjabat tangan dan saling bertegur sapa.

"Kamu ngapain disini, Pin?" Tanyaku mulai menyelidik.

"Ini cafe aku, aunty. Setelah lulus satu bulan lalu, aku kembangin usahaku yang terbengkalai karena ditinggal ke London" Jawabnya dengan bangga.

Ya, dia adalah mahasiswi termuda yang diberikan beasiswa oleh pemerintah Indonesia untuk kuliah di London, Inggris, karena prestasinya dalam bidang hukum dan politik.

"Wah.. Keren, ya, ponakan aunty. Terus kenapa kamu gak bisa datang ke Jogja waktu aunty nikah? Kamu udah lulus, kan?" Tanyaku lagi.

"Hehe, udah aunty. Tapi waktu itu aku masih sibuk soalnya pemerintah London minta aku buat jadi salah satu diplomat Indonesia untuk London. Terus dari pihak Indonesia minta kayak gitu juga. Tapi kan aku gak mau auntyy..." Jawabnya dengan gemas.

"Lho, emangnya kenapa kamu gak mau?" Kini mas Azzam yang bertanya.

"Gapapa sih, uncle. Aku kan mau kerja di Indonesia aja. Biar gak jauh dari mommy dan daddy" Jelasnya.

"Oh iya, aunty sama uncle ngapain di Lombok? Dapat dinas disini kah? Atau lagi kunjungan kah? Atau, aunty sama uncle lagi program baby? Wah.. Gak sabar mau gendong dedek" Tanyanya dan girang sendiri.

"Iya dong, kita lagi program disini. Tapi nanti sore harus balik ke Jogja lagi" Jawab mas Azzam.

"Haaa~ Gak bisa main dong kita? Oh iya, uncle punya temen atau adik letting yang masih jombs gak? Kalo ada boleh lah dikenalin, hehe" Kata Alvin sedih disambung dengan mata berbinar penuh harap.

"Hmm... Kalo.."

"Ada! Ada dua sih. Pangkatnya Prada, yang satu asli Jawa, hitam manis kayak kecap bango dan yang satu lagi keturunan Tionghoa, matanya merem, hahaha" Putusku dengan cepat.

"Wih, boleh tuh dikenalin. Namanya siapa?" Penasaran Alvin.

"Yaudah, kamu ikut aunty ke resort, ya? Udah gak sibuk kan?" Ajakku untuk mengenalkan Alvin dengan Prada jomblo, biar mereka pulang bawa calon menantu untuk orang tuanya.

"Oke, siap, aunty sayangg" Jawabnya dan memelukku.

Setelah banyak mengobrol, aku, mas Azzam, dan Alvin segera pergi menuju resort. Sepanjang perjalanan mas Azzam selalu menggodaku secara tiba-tiba dengan mengambil kesempatan dalam kesempitan dan membuat Alvin yang berada di bangku belakang menjadi cemberut.

"Sayang, liat deh, pak polisinya ganteng, lho" Tunjuk mas Azzam pada seorang polisi yang sedang mengatur lalu lintas.

Saat aku menengok, cup.

Bibirnya tepat menempel di pipiku.

"Uncle, please! Hentikan siaran langsung unfaedah itu! Aku muak melihatnya. Hargai aku yang masih anak bocah disini. Jangan berikan contoh yang tidak baik pada anak dibawah umur! Itu tidak dibenarkan! Gimana nasib generasi emas jika tontonannya saja seperti ini? Kumohon uncle~" Marah Alvin dan merengek pada mas Azzam.

I Love You Kekasih Negaraku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang