❤-Pasar Malam

2.3K 96 3
                                    

Lusy POV

Akhirnya... Sahabat kecilku sudah punya tambatan hatinya. Sungguh aku juga bahagia melihatnya bahagia. Katanya, bulan depan mereka akan pengajuan,lalu aku kapan? Hah? Kapan? Tenang, Insya Allah secepatnya. Hehe garing:v

Hari ini aku sedang piket dinas malam bersama Indah. Sedari tadi hanya senyum yang tercetak jelas di wajah Indah jika ku perhatikan.

Alhamdulillah aku dan Indah dapat tugas baru yaitu bekerja di bagian data-data. Jadi tugasnya hanya di kantor dan mungkin sesekali keluar jika ada urusan.

Saat sedang fokus melihat layar komputer, tiba-tiba datanglah seorang ibu dengan menggendong anak sambil menangis lalu duduk di depanku.

"Bu, hiks, bantu saya, bu.. Hiks.. Saya habis bertengkar dengan suami saya hiks.. tadi dia ngeluarin senjata tajam, bu makanya saya lari kesini.. Huhuhuu" Jelas ibu tersebut dengan logat Jawa dan tangisnya tambah pecah.

"Ibu, maaf, memangnya ada masalah apa ya?" Tanyaku sopan sambil memberinya air minum agar lebih tenang.

"Jadi begini bu,...." Mengalir lah cerita dari ibu tersebut.

Dapat di simpulkan bahwa ibu tersebut merasa tidak tenang dengan suaminya yang suka minum-minuman keras dan suka mengamuk di rumah. Akhirnya ibu tersebut di bawa pulang dengan di kawal oleh beberapa anggota tim juga untuk menanyai lebih lanjut dari suaminya tersebut.

"Sy.. Serem juga, yaa? Ngeri liatnya, mana tadi datang bawa anak lagi" Ucap Indah tiba tiba.

"Iya, Ndah. Semoga aja cepet selesai masalah keluarga mereka. Kasian anaknya" Jawabku dan diangguki Indah.

Tak terasa jam piketku sudah selesai pukul sembilan pagi. Aku pulang bersama Indah karna bang Azzam ada apel pagi ini dan mas Andi sedang tugas di desa selama seminggu, jadi tidak bisa menjemputku.

"Ndah, makan dulu yuk di bunny's home" Ajakku dan di angguki Indah. Setelah itu kita bergegas menuju tempat tersebut.

Sesampainya di sana, aku langsung memilih tempat duduk di dekat jendela besar yang di luarnya banyak tanaman dan kelinci kecil. Setelah itu aku dan Indah memesan makanan masing-masing. Sepuluh menit menunggu, makanan yang kita pesan sudah berada di depan kita. Aku dan Indah langsung menyantapnya dengan di iringi canda tawa.

"Ndah, kalau misalnya nih, ya, suami lu nanti kayak gitu gimana, Ndah? Hahaha" Tanyaku dan tertawa saat melihat ekspresi terkejut Indah.

"Kayak gitu gimana?" Tanya balik Indah.

"Ya.. Kayak masalah ibu yang semalem itu lho. Kalo bang Andre kayak gitu gimana Ndah?" Tanyaku sambil menaik turunkan alisku.

"Ya ampun Lusy sayang... Kalau misalnya kak Andre kayak gitu ya gampang. Tinggal datang ke pengadilan militer, minta surat cerai, beres deh" Jawab Indah dengan santainya.

"Ouh gitu... Keren lu, Ndah. Makin sayang aku tuh sama kamu" Ucapku dan memeluknya.

Setelah selesai makan, aku dan Indah segera pulang dengan aku yang menyupir dan harus mengantarkan Indah ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, aku langsung di sambut dengan kehadiran para tentara muda yang sedang duduk di ruang tamu bersama papih.

Aku hanya tersenyum melihatnya dan langsung bergegas menuju kamarku.

Setelah ganti baju dan bersih-bersih, aku menuju kamar kak Mira untuk melihat ponakanku.

Di sana, Baby Daniel sedang tidur pulas di boxnya.

Dengan jailnya, aku menoel pipinya dan menciumnya ganas hingga membuatnya risih dan menangis.

Kak Mira datang dengan tergesa. Ia langsung berkacak pinggang di depanku.

I Love You Kekasih Negaraku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang