Lusy POV
Sudah beberapa hari ini aku cuti bekerja dan di sibukkan dengan proses pengajuan sebelum menikah.
Aku harus menghadap ke atasan aku dan bang Azzam untuk meminta ijin menikah dan nanti akan mengikuti serangkaian tes seperti wawancara, tes kesehatan, tes pengetahuan, dan aku harus tahu tentang profil bang Azzam.
Dan alhamdulillah, aku bisa menjawab semua tes yang di ujikan oleh atasan kami.
Ternyata, atasan bang Azzam adalah pakde ku sendiri. Yang tak lain adalah kakak dari mamih.
Sungguh pengajuan itu rasanya kayak balik lagi ke masa kuliah dulu. Huuh... Hampir saja aku menyerah. Untungnya bang Azzam selalu menyemangati dan menghiburku.
"Sayang, gak semua orang bisa merasakan proses pengajuan sebelum menikah kayak gini. Kita berjuang bersama, ya? Kamu jangan ngeluh, aku ada di samping kamu" Katanya ketika aku mengeluh capek atau sulit.
Sungguh aku dan bang Azzam sangat berterima kasih sekali kepada papihku dan papah bang Azzam yang sudah membantu mengurus pengajuan kami ini.
Setelah selesai dengan berbagai tes, aku dan bang Azzam memutuskan untuk melihat gedung yang akan di jadikan tempat menikah nanti.
Saat sudah sampai di sana, betapa terkejutnya aku melihat gedung yang sangat indah ini.
Masya Allah.. Mewah sekali gedungnya...
Ternyata semua sudah siap di handel oleh orang tua kami.
Bang Azzam memandangiku sambil tersenyum.
"Ana, kamu suka?" Tanyanya.
"Masya Allah, bang.. Ana suka sama interior gedungnya" Jawabku dengan mata berbinar.
"Alhamdulillah kalau kamu suka, nanti tinggal ditambah beberapa warna lagi kalau kamu mau"
"Iya, bang, nanti Ana mau nambahin warna biru, bang. Boleh kan?" Tanyaku.
"Boleh. Yaudah yuk, masuk lagi." Jawabnya dan menggengam tanganku membawaku masuk kedalam gedung itu.
Setelah puas melihat-lihat gedung, aku dan bang Azzam fitting perlengkapan pernikahan nanti.
Tema yang kita usul adalah silver blue. Dimana warna silver atau warna perak adalah warna kesukaan bang Azzam dan biru adalah warna kesukaanku.
Oh iya, untuk masalah gaun pengantin dan catering makanan nanti, itu sudah di atur oleh mamih dan mamah bang Azzam.
Aku ingin di acara nanti, ada prosesi adat Jawa. Jadi saat akad nikah nanti, aku ingin memakai gaun adat Jawa yang sederhana dan bang Azzam memakai seragam PDL miliknya.
Setelah akad, dilanjut dengan prosesi adat Jawa dan malamnya baru prosesi korps pedang pora.
Saat prosesi pedang poranya nanti, aku akan memakai gaun berwarna putih dan bang Azzam memakai seragam PDU miliknya.
Rencananya, aku ingin memakai gaun tiga sampai acara selesai. Namun, itu baru rencanaku saja, hehe..
Setelah itu, bang Azzam mengajakku ke sebuah toko perhiasan yang terkenal di Jogja ini.
Sesampainya di sana, aku merasa biasa saja karna aku tidak terlalu fanatik dengan perhiasan.
Bang Azzam mengajakku duduk di dekat meja kasir.
Selanjutnya ia meminta pesanannya untuk di berikan padanya.
"Mbak, pesanan kemarin atas nama Radit Azzam" Ucap bang Azzam kemudian kasir tersebut masuk ke dalam ruangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Kekasih Negaraku [END]
Cerita PendekKetika tugas mempertemukan kembali kedua insan dalam bentuk perjodohan *Sorry for typo, thankyou UPDATE SUKA-SUKA HATIKU SENANGGG!!! High rangking - beberapa kali 1 #ad -3 #tni (12-12-2019) Setelah baca ini, silakan mampir ke lapak sebelah 💘