💛-Keberangkatan

3K 113 0
                                    

Hari ini adalah keberangkatan para prajurit yang akan bertugas membela Tanah Air ini.

Bandar Udara Adi Sucipto

Lusy dan Indah menjadi petugas pada saat upacara keberangkatan para prajurit atau apel pagi. Mereka melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin dan hampir menangis ketika mendengar Inspektur upacara mengucapkan kata-kata selamat jalan untuk para prajurit. Lusy yang bertugas sebagai pemimpin upacara dan Indah yang bertugas sebagai pembawa bendera.

Upacara sudah di laksanakan dengan khidmat. Kini para prajurit didatangi oleh keluarga, rekanita, dan yang lainnya.

Lusy dan Indah menghampiri kekasihnya masing-masing. Saat sudah di depan mereka, Lusy dan Indah langsung menghambur ke pelukan kekasihnya.

"Bang... Selamat bertugas, yaaa. Jaga kesehatan, jaga lima waktunya gimanapun keadaan abang saat itu. Abang harus pulang dengan selamat ya, bang.." Kata Lusy terisak.

"Iya, Naaa. Kamu juga, ya. Jangan lupa makan yang teratur. Inget, kamu punya magh. Jangan telat makan, ya. Tungguin abang, abang bakal pulang kok. Abang sayang kamu" Ucap Radit yang di akhiri kecupan singkat di dahi Lusy.

"Iya, bang. Ana bakal nungguin abang. Abang janji, abang harus pulang dengan keadaan utuh, ya? Ana juga sayang abang.." Jawab Lusy dan memeluk Radit dengan erat. Radit menjawabnya dengan anggukan kepala sambil membalas pelukannya. Rasanya Lusy tak sanggup berpisah dengan Radit, tapi Lusy tak boleh egois dan harus merelakan Radit pergi bertugas.

"Kaak, selamat bertugas, yaa. Jaga kesehatan kakak. Kakak harus semangat. Jangan lupa sholatnya ya, kak. Bener kata Lusy, bagaimanapun keadaan kakak di sana, kakak gak boleh ninggalin sholat" Ucap Indah kepada Andre sambil tersenyum.

"Iya, Ndah.. Kamu juga, ya. Inget, kamu juga punya magh, jangan telat makan. Tungguin kakak pulang, yaa" Ucap Andre sambil memeluk Indah.

"Iya, kak, Indah bakal nungguin kakak sampai kakak dan prajurit lainnya pulang. Inget, kakak punya janji sama ayah. Kakak harus nepatin janji kakak, yaa?" Ucap Indah tambah menangis.

"Ndah, gue titip Lusy, ya? Marahin aja kalo dia telat makan sama lupa sholat. Jaga diri kalian baik-baik, ya? Kita bakal pulang, kok. Insya Allah" Pesan Radit kepada Indah dan di jawab anggukan sambil tersenyum oleh Indah.
"Iya, bang, Indah juga, ya. Titip kak Andre. Kalian harus pulang, HARUS!" Jawab Indah kepada Radit sambil menekankan kata 'harus'.

Tak lama, sirine berbunyi menandakan para prajurit harus segera kembali ke barisan dan berangkat tugas. Sebelum itu....

"Jangan sedih, ya? Kamu itu lulusan Akpol dan menjadi lulusan terbaik di angkatan kamu. Kamu harus kuat. Do'akan saja aku dan yang lainnya agar selamat menjalankan tugas ini. I Love You" Ucap Radit kepada Lusy.
"I Love You Too bang. Aku bakal do'akan abang setiap saat" Jawab Lusy kepada Radit.

"Jangan nangis, dong. Masa lulusan Akpol nangis? Jelek tauk. Do'ain aku, biar bisa menjalankan tugas dan pulang dengan keadaan utuh dan bisa tepatin janji aku ke ayah kamu. I Love You, Indah" Ucap Andre kepada Indah dan di akhiri dengan kecupan singkat di dahi Indah.

"I Love You Too kak. Kakak harus pulang dan tepatin janji kakak ke ayah. Aku bakal do'ain kakak setiap saat" Ucap Indah dan memeluk kembali Andre.

"I Love You, calon Persit-ku" Ucap Andre dan Radit bersamaan sambil berjalan berjauh dari Indah dan Lusy menuju trucknya.
"I Love You Too, Kekasih Negaraku" Jawab Indah dan Lusy bersamaan sambil melambaikan tangannya kepada Radit dan Andre lalu Indah dan Lusy berpelukan. Di dalam dekapan Indah, Lusy terisak tak terima dengan semuanya karna begitu cepat.

"Ndah... Kenapa harus secepet ini, sih? Baru kemaren gue jalan sama bang Azzam, sekarang udah di tinggal tugas lagi, hiks...."
"Hiks, iya, Sy.. Kenapa secepet ini? Gue gk nyangka kita bakal ditinggal dan lebih susah dapat kabar mereka"
"Iya, Ndah... Hiks.. hiks.."

Melihat mereka berpelukan di pinggir lapangan, membuat komandan Andre dan Radit mendekati mereka.

"Permisi" Sapa komandan yang membuat Lusy dan Indah melerai pelukannya dan memberi hormat kepada komandan itu.

"Sabar, yaaa. Ini sudah resiko menjadi rekanita Abdi negara. Saya yakin kalian kuat karna kalian juga sudah terlatih. Do'akan mereka yang akan bertugas"
"Siap, pasti komandan! Saya titip bang Azzam, ingatkan dia sholat jika sudah masuk waktunya bagaimanapun keadaannya. Saya mohon, ndan" Ucap Lusy memelas.
"Azzam? Lettu Radit Azzam Nugraha, maksudnya?" Tanya komandan memastikan.
"Siap, benar!" Jawab Lusy.
"Baik, saya akan mengingatkan Lettu Radit untuk melaksanakan kewajiban sholatnya"

"Saya juga titip kak Andre, komandan. Ingatkan sholat juga padanya. Terima kasih" Ucap Indah kepada komandan yang di jawab anggukan serta senyuman dan komandannya pun segera pergi dari mereka karena akan segera berangkat.

Di tempat lain...

Bandar Udara Supadio, Pontianak

"Mas, jaga diri baik-baik, ya? Inget, aku selalu nungguin mas pulang. Inget juga, dedek selalu kangen sama papahnya" Lirih Amira sambil membetulkan baret suaminya.

"Iya, sayang. Kamu juga, ya? Jangan terlalu capek. Kasihan dedeknya, jangan sedih juga, nanti dedek ikut sedih kalo mamahnya sedih. Kalau kamu mau sesuatu, minta tolong aja sama Raka. Dia ajudan aku dan kalo kamu mau ke Jogja, nanti minta di kawal aja sama tentara muda naik pesawat atau kendaraan apa terserah kamu. Yang penting kalau sudah masuk 6 bulan kamu harus cuti!" Ucap Andi kepada Amira sambil mengelus kepalanya yang di balut jilbab. Sekarang, ia sudah mensejajarkan kepalanya di depan perut istrinya.

"Dek.. Jangan nyusahin mamah, ya? Papah tugas dulu. Kamu baik-baik sama mamah. Jangan ngerepotin mamah apalagi sampai bikin mamah sakit. Jangan, ya sayang. Kamu anak baik, gak boleh nakal di dalam, ya?" Ucap Andi seolah sedang berbicara dengan anak yang di kandung oleh istrinya dan mengecup dalam permukaan perut istrinya.

"Sayang, aku pergi, ya? Baik-baik di rumah. I Love You, Assalamualaikum" Tangisan Amira tak dapat lagi di bendung. Ia menangis setelah menjawab salam suaminya sambil mengusap-usap perutnya.

"Dek, kalau kamu sudah lahir dan sudah besar, kamu harus ikutin jejak papah, ya, sayang. Mamah yakin kamu bisa"

Amira pulang di antar oleh Raka. Tentara muda yang menjadi ajudan pribadi keluarga Andi dan Amira.

Sesampainya di rumah, Amira mengucapkan terima kasih kepada Raka dan bergegas masuk untuk istirahat karna ia merasa lelah sekali.

Ketika sampai di ruang tamu, ia memandang foto pernikahannya 2 tahun lalu. Ia kembali menangis dan memanjatkan doa kepada sang Pencipta.

"Ya Allah, tolong jaga suamiku dan anggota yang lain dalam menjalankan tugas ini. Aku ingin mereka pulang kembali dengan keadaan utuh, sehat wal'afiat. Lindungi mereka, Ya Allah" - batin Amira sambil memandang foto pernikahannya itu.

Bersambung......

Yaaah di tinggal tugas sedih akutu☹ hihih.

Don't forget to Vote and comment💨.

Nantikan kelanjutannya😊.

TBC...🌼

I Love You Kekasih Negaraku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang