Pernyataan cinta

4.2K 463 171
                                    


Arthit kembali di bawa ke psikiater, meski di luar Arthit terlihat baik-baik saja, papa Beam ingin berjaga-jaga. Dan Arthit setuju untuk melakukannya. Ia ingin sepenuhnya bebas.

Arthit akan berkonsultasi 2x dalam seminggu. Dan setiap Arthit datang ada yang menemani Arthit, entah itu papa, paman Forth, atau Rome.

Kongpop selalu setia menemani Arthit kemanapun ia pergi.

Ujian tengah semester datang, Arthit sudah mendapat bimbingan belajar dari Rome dan Kongpop. Menguras seluruh energinya berjuang menundukkan si angka dan si huruf.

Ia benci belajar!

Benci!

Arthit mengaruk kepalanya yang tak gatal, ditemani buku-buku tebal di ruang belajar. Ingin rasanya membakar buku-buku ini. 3 gelas pink milk ada di depannya.

"Oi. Nong.. masih suka pink milk?" sapa seseorang yang duduk di depan Arthit. Arthit mendongak melihat siapa yang datang.

"P'Bright?"

"Iya. Aku. Apa yang kau lakukan ?"

"P ajari aku ini..." Arthit menunjukkan soal yang sudah membuatnya pusing dari tadi.

"Hahaha.. kau selalu lemah pada angka-angka." Kata Bright sambil tertawa.

"Kau selalu mengejekku P. Dari dulu sampai sekarang."

"Kau.. ehmm.. sudah ingat ?" Tanya Bright ragu.

"Tentu saja aku ingat. P'Bright seniorku. Kakakku hehehe..." Arthit bergelayut manja di lengan Bright, sama seperti waktu SMA dulu. Bright tersenyum senang dan mengusap kepala Arthit lembut.

"Aku tak punya nong bodoh sepertimu..." canda Bright.

"P!!"

Brak!! Sebuah tumpukan buku jatuh diatas meja mereka. Rome membuat mereka terkejut, tapi kenapa ?

"Belajar Arthit!" Kata Rome dengan nada sedikit sinis. Bright tiba-tiba menjadi canggung dan pamit pergi.

"P'Bright kenapa ?" Rome hanya mengangkat bahu menjawab pertanyaan Arthit.

***

Ujian tengah semester dilalui dengan kerja keras, Arthit bahkan meragukan kenapa ia masuk jurusan engineering yang susah ini. Lebih baik jurusan tata boga.

Tutah, Meong dan Mimi juga hampir pingsan saat keluar kelas, otak mereka serasa menciut, sudah diperas hingga tak ada airnya.

Kami salah masuk jurusan!

Beberapa hari lagi ulang tahun Kongpop yang ke 18. Arthit ingin memberikan kejutan di hari ulang tahun Kongpop. Ia mengajak Rome, Tutah, Mimi, Meong, Nana , Em, Wad, papa dan paman Forth untuk berkerjasama.

Rencananya begini.

Kongpop akan di culik oleh Em dan Wad dan membawanya kesuatu tempat dengan mata tertutup.

Lalu Tutah, Mimi dan Meong bertugas bagian dekorasi. Mereka membuat bentuk love dari bunga mawar berbagai macam warna.

Nana bagian menyanyi.

Papa dan Rome bagian konsumsi. Paman Forth bagian menjaga keamanan.

Dan Arthit akan menyatakan cintanya ke 50 disana.

Rencana sudah di susun rapi dan sempurna. Hanya tinggal pelaksanaannya saja.

Saat hari itu tiba...

Arthit sudah bersiap-siap dengan kotak hadiah di tangannya. Itu jam tangan pasangan, yang dibeli dengan menguras dua per tiga tabungan Arthit.

Arthit menunggu di jemput oleh paman Forth di parkiran. Ini sudah telat 15 menit dan paman Forth masih belum datang.

(SEGERA DIBUKUKAN) 13. BE MY LOVER, PLEASE 😁😁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang