Drama Konyol

3.4K 467 83
                                    

Perhatian :

Dilarang makan dan minum, berada di arena publik atau membaca saat belajar atau bekerja saat membaca chapter ini.

PS : Ingat, Jangan sampai di anggap gila oleh sekitar anda. Dan siapkan obat sakit perut.

Selamat membaca.

Hari masih siang, rasanya sayang jika hanya berdiam diri di villa. Mereka memutuskan bermain di pantai dengan alasan masing-masing :

Tutah, Mimi dan Meong : ingin mencari sosis segar...

Arthit : ingin bermain air dengan Kongpop, sekalian bisa melihat.. uhuk.. dada bidang Kongpop.

Rome : mau berjemur sambil menikmati angin sepoi-sepoi

sementara yang lain, ingin bermain voli pantai, siapa tahu nanti bertemu gadis cantik dan seksi, ini menurut Em.

"Kongg... ayo main.." ajak Arthit, jangan tanya si gajah kembar kemana? Mereka sudah pergi jauh.

"Khaw, kita mau main voli pantai." ajak Em, kalau Arthit masuk jadi pas jumlahnya 4 orang. Alergi Em kalau ia sampai mengajak si ibu tiri.

"Voli pantai gak asik."

"Yang asik apa ?"

"Main kejar-kejaran."

"???"

"Aku lari lalu Kong kejar aku.. terus aku lari ke arah laut dan terjatuh, nanti Kong akan datang menolong, dan cinta akan bersemi di pantai. aku lihat drama ini semalam." Arthit memberikan penjelasan tentang drama yang beradegan romantis di pantai semalam, ia juga sudah memikirkan ingin melakukan adegan ini dengan Kongpop.

"Lalu kami jadi apa ?" Tanya Wad, ada terbesit nada geli dalam ucapannya.

"Kalian jadi sutradara dan perekam film."

"Aku sutradara dan kau bagian merekam film." kata Wad cepat, Em terkejut tak seperti biasa Wad ingin bermain permainan konyol ini.

"Wad kau mau bermain seperti ini ?" Tanya Em bingung. Wad hanya tertawa lalu mengangguk. " Lalu kau Kong ?" sama seperti Wad, Kongpop hanya mengangkat bahu. " Baiklah." Em menyerah.

"Horeee..." Arthit berteriak gembira, sebentar lagi ia akan seperti tokoh wanita di dalam drama.

"Aku sutradara.. kalian harus mengikuti arahanku. Perintahku mutlak. terutama kamu Arthit. " Arthit memberi tanda oke.

Masing-masing mengambil posisi, Kongpop yang memakai kacamata hitam, baju pantai bergambar pohon kelapa di dasari warna salem, Arthit baju pantai bergambar rumah, pohon kepala dan banyak lainnya didasari warna kuning, tak lupa kacamata coklat bertengger di hidungnya yang manis.

"Camera roll in... action!" perintah dari Sutradara. 

Arthit berlari pelan, maksudnya agar Kongpop dapat menangkapnya dengan cepat tapi masalahnya Arthit berlari sangat pelan. bahkan bola pantai yang mengelindingpun lebih cepat dari lari Arthit.

"Cut! Cut!" " Arthit, kau berlari terlalu pelan, jangan seperti kura-kura." omel Wad.

"Nanti Kong susah tangkap kalau terlalu cepat." Protes Arthit.

"Kong itu jago lari, kau tenang saja." Em menimpali.

Adegan di ulang...

"Camera roll in... action!" Kali ini Arthit berlari sekuat tenaga hingga terlepas dari frame kamera.

"ARTHIT!!! Larinya kecepatan." teriak Wad.

"Tadi bilang jangan pelan-pelan."

"Tapi gak secepat itu juga, kau ini bodoh." Wad jadi geram. Sepertinya dia mengerti nasib senior Prem kala itu. "Ulang!"

"hufh... susah juga main drama." keluh Arthit.

"Kau saja yang bodoh!" ejek Em.

Kali ini Arthit sudah benar mengikuti arahan sutradara. Ia berlari dan Kongpop mengejarnya dari belakang. Dia masih menunggu instruksi sutradara. Dialog diserahkan pada para aktor.

"Ah.. ah... ayo kejar aku..." Arthit berlari menuju ke laut, " Eh ada patrick." Ada bintang laut yang nyasar di pinggir pantai.

"Dimana spongebob ?" Ini dialog yang membuat Wad tertawa dan Em menepok jidatnya.

"Mungkin sedang bersama Mr. Crab." Kongpop menimpali dialog Arthit yang entah kenapa jadi aneh begitu.

"Kalau begitu, aku akan antar dia ke bikini bottom." Arthit membawa bintang laut lalu melompat ke laut. Dan menurut Arthit, Kongpop akan datang menyelamatkannya. Seharusnya begitu. Tapi setelah di tunggu sampai kehabisan nafas, Kongpop tak juga datang.

Arthit menimbulkan kepalanya dari dalam air. Ia melihat Kongpop, Wad dan Em malah duduk santai dan bersiap bermain voli.

"KALIAN!!" Arthit bangkit marah, dengan langkah kaki bagai raksasa yang mengoncangkan dunia berjalan mendekati mereka.

"Kok ninggalin aku! Kong kau juga tak datang menolong!" Sembur Arthit.

"Dramanya sudah selesai." Jawab Kongpop.

"Bagaimana bisa ?" Arthit tak mengerti, belum berjalan setengah, bagaimana drama sudah selesai.

"Kau terjun ke laut menuju bikini bottom dan tak pernah kembali. The end." Kata Wad.

"Kau jahat!" Arthit pergi cemberut lalu duduk di samping Rome.

"Kau kenapa ?" Tanya Rome. Arthit bercerita apa yang terjadi padanya beberapa saat lalu. Rome tertawa keras mendengarnya. Arthit lebih cemberut lagi sekarang.

***

Setelah bermain seharian, mereka merasa lelah. Tak ada kegiatan malam hari, hanya ingin berbaring tidur dengan tenang. Itu keinginan semua orang kecuali Arthit. Ia ingin melakukan penyerangan malam-malam.

Mari tidur berpelukan seperti pasangan... ini ajaran dari tutah.

Arthit bangun lalu menempelkann dirinya dan memeluk badan Kongpop dari atas. Kongpop yang tertidur jadi terbangun akibat ulah Arthit.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Kongpop, ia tak lagi terkejut dengan tingkah aneh bin ajaib si Arthit ini.

"Tidur berpelukan."

"Bukan begitu caranya, tidur di samping."

"Kata Mimi harus posisi diatas, jangan mau kalah begitu." Kongpop yang pasrah hanya menepuk kepala Arthit dan mengucapkan kata TIDUR. Kongpop membatin akan memberi pelajaran ke Mimi dan Tutah.  Arthit bukan tipe orang yang tidur dengan tenang, apalagi ia banyak bergerak ketika tidur, terutama kaki Arthit.

Kongpop menatap langit-langit kamar dan menghela nafas, " Sepertinya aku tak akan bisa tidur malam ini."

Zyzy :

Ini kocak, konyol banget. Entah kenapa terpikir untuk menulis seperti ini.

Arthit... Arthitt.. jauh imagenya dengan di SOTUS. Walau begitu, kamu tetap paling uwu... Nong imut.

PS : Jangan berpikiran kotor ya tentang tindakan Arthit.

30 July 2019.

(SEGERA DIBUKUKAN) 13. BE MY LOVER, PLEASE 😁😁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang