Special Chapter I

4K 417 81
                                    

Hai...

Maap udah lama gak update.

Sebenarnya mau bikin special chapter tapi ada masalah yang perlu di tangani, walau berlanjut sampai sekarang.

Bukannya mau curhat tapi hanya ingin menjelaskan aja yang nanya aku kemana aja ? Gak kemana-mana tapi mood down terus hingga mau nulis atau balas komen pun gak bersemangat. Maap ya..🙇‍♀️🙇‍♀️.

But.. life must go on..

So.. semoga chapter ini bisa menjadi titik balik aku semangat menulis.

Thanks to you all 😍😍...

Arthit memandang buku tabungannya dengan mata yang bersinar hijau, jika Arthit berads di dunia kartun mungkin matanya sudah berubah menjadi simbol dollar. ( $.$ )

Bagaimana Arthit tak tersenyum ketika saldo di buku tabungannya bertambah menjadi 10 digit angka. Angka yang sangat fantastis untuk ukuran seorang mahasiswa. Uang ini bisa membeli pink mlik seumur hidup atau bisa membeli mini mart juga, jadi Arthit bisa jajan gratis hehehe...

Btw, ini uang darimana ?

Kalian ingat, saat Kongpop menjual saham Suthiluck group ? Arthit dikasih sedikit uhuk..  uang jajan dari Kongpop. Uang pengganti hadiah ulang tahun, kata Kongpop.

"Aku kaya!!! Hihihi... " Arthit tertawa sendiri memeluk buku tabungannya yang sangat berharga itu. Ia berguling ke kanan dan ke kiri tanpa memperdulikan ada seseorang yang menatapnya.

Orang itu tersenyum geli lalu mengelengkan kepalanya melihat tingkah Arthit yang sangat imut di depan matanya.

"Tidur Arthit.." kata orang itu menghentikan Arthit daru berguling-guling.

"Tak bisa Kong... aku.. aku.. terlalu bahagia.. hahaha.. akhirnya aku bisa keluar dari zona kemiskinan." Arthit bangun dan memeluk Kongpop. "Semua itu karena kau... kau berhak mendapatkan hadiah. Kau mau apa Kong ?"

Kongpop tersenyum, ditawarin hadiah sama Arthit itu bagai uang dollar dua sisi. Satu sisi ia ingin mendorong Arthit dan mengacaukan pikiran dan tubuh Arthit, namun di sisi lain ia juga takut di lempar oleh paman Beam karena mengotori anaknya sebelum resmi. Apalagi mereka masih mahasiswa.

"Arthit tidur sekarang, itu hadiah buat Kong." Baru Arthit bersiap-siap mendorong Kongpop namun Kongpop tahu dan menghentikannya.

"Jangan tidur diatasku.."

"Kenapa ? Kata Tutah itu kan..." jari telunjuk Kongpop menempel pada bibir Arthit, mencegah Arthit mengoceh lebih jauh.

"Kata Tutah ? Arthit tak mendengarkan apa yang aku bilang ? Jadi kau memilih Tutah dibandingkan aku ?" Arthit mengeleng kuat-kuat, ia pasti lebih mendengarkan kata Kongpop dibandingkan Tutah.

"Lalu, Arthit harus apa ?"

"Tidur, di samping." Arthit manyun seketika.

"Kita gak berpelukan ?"

Kongpop mendorong Arthit untuk tidur, menyelimutinya, dan sebelum Arthit protes, Kongpop sudah berbaring di samping Arthit dan memeluknya dari belakang.

"Ini yang namanya berpelukan." Bisik Kongpop. Ada rasa geli di telinga dan perut Arthit, rasa bahagia membuat bibirnya tak berhenti tersenyum. Sungguh, ia beruntung mendapatkan Kongpop.

"Tidur."

"Hm.. malam Kong.."

"Malam Arthit.."

Kongpop mulai memejamkan mata sebelum ia terganggu beberapa detik kemudian. Arthit berbalik menatapnya.

"Kata cintanya mana ?"

***

Berita tentang Kongpop dan Arthit bersama sudah menyebar ke  seluruh universitas. Bukan hanya penyebaran gosip dari mulut ke mulut tapi juga dari mulut besar Arthit.

Contoh tingkah Arthit I:

Arthit mengandeng Kongpop semenjak turun dari bus hingga masuk ke kelas. Apalagi dengan wajah dan senyuman bangga serta lirikan mata yang maut menghadang semua penggemar Kongpop mendekat.

Hasilnya tidak ada yang mendekat atau berteriak malahan saling berbisik satu sama lain tapi Arthit tak peduli, yang terpenting Kongpop miliknya seorang.

"Sungguh kasihan jadi Kongpop."

"Kalau aku jadi Kongpop, sudah tak tahu lagi wajahku taruh dimana. Sungguh buat malu."

"Kok Kongpop mau sih sama Arthit yang aneh itu ?"

"Jangan bergaul sama orang aneh nanti kau ikutan aneh. Contohnya Kongpop itu. Korban keanehan orang aneh."

Kira-kira apa penyebabnya ya ?

Karena Arthit melirik tajam ? Bukan!.

Karena Arthit mengandeng Kongpop hingga tak mau lepas seperti dodol yang lengket ? Bukan!.

Atau karena senyuman bodoh Arthit ? Juga bukan!

Jadi apa dong ?? 😆😆😆.

Karena kemarin Arthit mengumumkan lewat radio yang tersiar ke seluruh speaker universitas menyatakan bahwa sekarang ia berkencan dengan Kongpop.

Karena dulu pernah menyatakan cinta lewat siaran radio sekarang pengumuman juga lewat radio dong. ✌✌.

"Tes.. tes... 123.. 321...

Perhatian! Ini pengumuman penting, sangat penting melebihi ujian yang bernilai 0.

Mulai detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, minggu ini, bulan ini dan tahun ini. Kongpop Suthiluck sudah menyatakan bersedia untuk berkencan dengan Arthit Rojnapat anak yang super imut di dunia. Cantik melebihi selebriti dan seksi melebihi model.

Bagi yang gak imut, menyingkir! Yang imut sedang, menyingkir! Yang terlalu imut juga menyingkir! Cuma aku yang paling imut.

Dan juga Kong.. akh.. aakhh.. aku belum sele...." Arthit sudah di usir dari ruang siaran.

Contoh tingkat Arthit II :

Kalian tahu papan pengumuman yang biasanya dipakai untuk mengumumkan event atau peraturan baru. Jika tahu ? Kalian beneran mahasiswa 😅😅.

Jadi suatu hari di papan pengumuman ada poster besar dengan tulisan :

KONGPOP LOVE ARTHIT

DARI : ARTHIT IMUT 💖💖💖

Jangan kan Rome bahkan trio gajah pun bergerak menjauh...

Contoh tingkah Arthit III :

Kalian masih ingat kan masa-masa baru pacaran yang paling tren apa ? Baju couple dong.

Arthit juga tak ketinggalan hal ini bahkan dia punya jadwal tersendiri.

Senin  : Merah
Selasa : Kuning
Rabu   : Hijau
Kamis  : Biru
Jumat  : Putih

Dengan tulisan yang sama di setiap baju :

He is mine.

Lalu ada pesan dari Arthit buat kalian para pembaca :

Jadi buat kalian para pembaca yang mau mendekati Kongpop atau berhalusinasi, harap mundur teratur karena kalian....








GAK SEIMUT AKU 😛😛😛.

(SEGERA DIBUKUKAN) 13. BE MY LOVER, PLEASE 😁😁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang