Tamu tak diundang

3.7K 509 225
                                    

Note from Zyzy :

Wow... 300 reader yang baca First kiss dalam 1 hari. Bravo... Bravo... Bravo...

Selama ini Zyzy gak mau pasang rule tapi sepertinya memang harus pasang rule untuk menghindari bad mood.

Rule simpel cuma 1, yaitu :

Gak terima komentar yang pake capslock. Alasannya :

1. Terkesan keras dan memaksakan kehendak.
2. Setahu Zyzy, etika tulisan jika dengan capslock itu menandakan sedang emosi negatif dan itu gak enak di baca.

Jujur kalian minta next chap, Zyzy masih tanggapin dengan sopan atau with joking. Butttt kalau baca komentar pake capslock itu membuat Zyzy merasa dipaksa and bikin bad mood. So demi kenyamanan bersama, mohon ikuti rule ini.

Jika masih ada yang melanggar, mohon maaf akun anda akan zyzy blok.

Ini bukan menyindir siapa pun, hanya minta kesadaran diri masing-masing.

Zyzy bukan penulis profesional, hanya seseorang yang suka menulis tentang peraya. Zyzy menghargai kalian para pembaca peraya, jadi mohon kalian menghargai Zyzy juga.

Jadwal up FF ini diusahakan setiap pagi hari Senin - Jumat. Kok weekend gak up ? Zyzy juga butuh kehidupan sosial lain selain menulis.

Thanks all.

Lets enjoy reading...

"Arthit... Arthit..." panggilan lembut terdengar di telinga Arthit yang tertidur pulas, ia merasa geli ketika ada udara yang menyapa telinganya yang sensitive.

"Bangun sayang..." Walau malas, Arthit mencoba membuka matanya dan terkejut, Kongpop ada di hadapannya, terlebih lagi posisi Kongpop ada di atasnya. 

"Er... Kong, kamu ngapain ?" Tanya Arthit separuh jiwanya masih melayang di alam mimpi. Bukannya menjawab, Kongpop malah tersenyum seksi, ia mengusap bibir bawah Arthit.

"Bibir nakal ini yang diam-diam menciumku..." Kongpop menjilat bibir bawah Arthit, lalu mengemutnya pelan. Seluruh tubuh Arthit tegang dan bergetar.  Jantungnya berkerja 10x lebih cepat dari biasanya, wajahnya memerah malu.

"Kong.. ehm... kau kenapa ?" Arthit mencoba bicara.

"Kau menciumku diam-diam kan ?" Arthit mengeleng, malu kalau ketahuan. Kongpop mengusap sudut bibir Arthit dengan ibu jarinya lalu menjilati bibir bagian bawah Arthit.

"Bukan kau ?" Arthit mengangguk. Kongpop ingin bangkit namun di tahan Arthit.

"Mau kemana ?"

"Menghukum orang yang menciumku."

Arthit ragu sejenak namun melihat Kongpop ingin bangkit dari posisinya, dengan kedua kakinya ia menahan Kongpop.

"Orang itu aku..." jawaban Arthit membongkar rahasianya sendiri  (-.-), ia menjilat bibirnya dan memonyongkan bibirnya sendiri sebagai tanda bahwa ia sudah siap.

 Kongpop mempersempit jarak, Arthit menutup mata dan...

PRITTT!! PRITTT!!!

"BANGUN! BANGUN! CEPAT BANGUN!"

"WTF! Jangan ganggu mimpiku!!" Arthit menjerit tanpa sadar, ia melonjak bangun dengan rasa kesal, lagi seru-serunya mau gigit-gigutan malah terganggu oleh suara pluit yang cempreng. 

"Maaf..." kata Arthit tak enak dipandangi ketiga pria yang berada di tenda yang sama.

Peluit pagi membangunkan para mahasiswa yang masih tidur, para senior memukul panci dengan suara yang cempreng di setiap tenda, belum lagi mikropon yang memekakkan telinga.

(SEGERA DIBUKUKAN) 13. BE MY LOVER, PLEASE 😁😁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang