Special Chapter II

3K 321 76
                                    

Arthit sedang fokus di meja kerja Kongpop. Ia sedang menulis sesuatu yang sangat penting menurutnya. Ada sekitar 5-10 gumpalan-gumpalan kertas tersebar dibawah kakinya tapi Arthit belum puas juga menulis.

Kongpop yang baru saja masuk kamar mereka menjadi heran. Tak biasanya Arthit dan meja kerja berteman. Biasanya Arthit memegang komik diatas tempat tidur, atau bermain game di komputernya. Atau juga sudah tidur nyenyak saat ini.

Sekarang sudah jam 12 malam, namun Arthit masih sibuk dengan kegiatannya.

"Arthit..." panggil Kongpop.

"Hm.."

"Sudah malam, ayo tidur." Ajak Kongpop, bergadang itu tak baik untuk tubuh.

"Sebentar lagi Kong, kau tidur duluan saja."

Kongpop jadi penasaran, sebenarnya Arthit menulis apa sih. Kongpop berjalan mendekati Arthit.

"Kau nulis apa?" Tanya Kongpop. Tugas kuliah? Itu mustahil. Jika tidak dimarahin Kongpop, Arthit tak akan sukarela menulis tugasnya.

Arthit yang terkejut segera meletakkan telapak tangannya diatas kertas. Menutupi tulisan daribmata Kongpop.

"Kong...." kata Arthit dengan nada manja. "Ini rahasia... Kong tidur duluan sana."

Kongpop tertawa geli mendengar suara manja Arthit. "Baiklah, tapi jangan malam-malam." Kongpop mendekatkan bibirnya ke telinga Arthit dan berbisik "Nanti aku kesepian.."

Blush... wajah Arthit spontan memerah. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban Kongpop.

Kongpop tertawa sebentar lalu menuju tempat tidur.

30 menit kemudian...

"Argh... susah banget sih nulis surat cinta." Keluh Arthit yang sudah menghabiskan 20 lembar kertas percuma.

Kok tumben ya tiba-tiba Arthit ingin menulis surat cinta. Padahalkan Arthit dan Kongpop sudah pacaran, buat apa lagi surat cinta.

Jadi, ceritanya Arthit nonton drama Thailand yang berjudul SOTUS. Drama ini lagi booming, Tutah sangat merekomendasikannya.

Awalnya Arthit enggan, karena pemeran utamanya galak. Namun berhubung pemeran utama satu lagi itu tampan dan romantis. Arthit jadi suka drama itu.

Kongpop, nama pemeran SOTUS yang romantis itu. Namanya mirip dengan nama pacar Arthit sekarang.

Arthit jadi terkikik geli memikirkan hal itu. Tapi ia gak galak seperti Arthit yang sdi SOTUS itu. Sifat mereka bertolak belakang.

Balik ke awal, jadi demi menjaga keromantisan hubungan cinta Arthit dengan Kongpop, Arthit ingin meniru pemeran Kongpop itu yang memberikan surat cinta pada Arthit.

Sudah mencari inspirasi dari google, facebook, instagram bahkan youtube, belum ada kata-kata yang pas mengambarkan perasaan Arthit.

Arthit kembali berkutat dengan kertas dan pulpennya.

Kongpop menjulurkan tangan kanannya menepuk-nepuk ruang di sebelahnya yang masih dingin dan kosong.

Arthit masih belum tidur.

Kongpop membuka mata dan melihat Arthit masih di meja kerja yang sama dengan gumpalan kertas yang bertambah banyak dibawah kakinya.

"Arthit, ayo tidur..." ajak Kongpop.

"5 menit lagi Kong..."

"Tidur sekarang!" Kata Kongpop dengan nada tegas.

Arthit berbalik dan melihat wajah marah Kongpop. Ia takut, jika Kongpop sudah marah, susah untuk membujuknya. Minta maafpun percuma rasanya.

"Tapi.. tapi..."

"Sekarang! Tidak ada tapi-tapian."

Bibir Arthit mulai bergelombang, matanya mulai panas. Ia menarik nafas cepat-cepat. Sebentar lagi akan ada hujan lokal.

Kongpop menghela nafas, Arthit selalu seperti ini. Dimarahin sedikit, penyakit menangisnya mulai kembali. Padahal hati Kongpop jadi sakit melihat Arthit menangis meskipun demi kebaikan Arthit. Dan Arthit tak mengetahui hal itu.

Kongpop berjalan dan menarik Arthit kedalam pelukannya. Arthit mulai menangis.

"Jangan tidur malam-malam, tak baik untuk tubuhmu. Aku tak ingin kau sakit." Bujuk Kongpop dengan suara lembut.

"Tapi.. Arthit sedang mengerjakan hal yang penting untuk Kong." Kata Arthit tersendat-sendat.

"Hal penting apa?"

"Nulis surat cinta untuk Kong."

Darah Kongpop rasanya naik tajam tapi Kongpop mencoba bersabar.

"Bagaimana dilanjutkan besok? Kata orang jika pikiran buntu, lebih baik beristirahat dulu. Arthit ingin menulis surat cinta yang bagus untukku kan?" Arthit mengangguk.

"Karena itu, Arthit harus istirahat. Jika kurang tidur, nanti kata-katanya menjadi kacau."

"Begitu?"

"Iya."

"Oke. Aku tidur bareng Kong."

Kongpop lega, akhirnya Arthit dapat dibujuk.

Mereka kembali tidur bersama.

***

Besok malamnya...

Dengan gembira dan terkekeh, Arthit menunggu Kongpop masuk ke kamar.

Ia sudah menyelesaikan surat cinta yang menurut Arthit, surat cinta spektakuler banget. Gak ada yang ngalahin.

Arthit melirik ke jam dinding dengan tak sabar, 5 menit lagi biasanya jam Kongpop masuk kamar.

Ia senang menunggu seperti ini. Ada rasa khusus menunggu pacar datang.

Kongpop ditarik duduk di tempat tidur ketika ia baru saja membuka pintu kamar.

"Ini..." Arthit menyerahkan sebuah amplop merah muda dengan sticker love merah besar di tengah.

"Untuk Kong." Lanjut Arthit.

Kongpop tersenyum dan mencium pipi Arthit sebagai ucapan terima kasih. Arthit merasa geli dan senang.

Kongpop terharu, apapun tulisannya didalam, Arthit sudah berusaha keras untuknya.

Kongpop membuka amplop dan menarik secarik kertas dari dalamnya. Arthit menjadi malu dan segera bersembunyi dibawah selimut.

Kongpop membaca dengan cepat dan tersenyum geli. Hanya selembar ini, Arthit menghabiskan waktu 2 hari untuk menulisnya.

"Terima kasih Arthit. And I love you..." bisik Kongpop.

"I Love you too..." balas Arthit yang masih malu.

Isi surat Arthit :

Kongpop cinta Arthit dan Arthit cinta Kongpop. Selamanya.

Dari :

Arthit imut yang cantik melebihi gadia dan seksi melebihi wanita. The perfect Arthit 😍😍😍.

12 April 2020

(SEGERA DIBUKUKAN) 13. BE MY LOVER, PLEASE 😁😁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang