Namjoon duduk dikursi yang menyerupai pohon terpotong.
Penerangan lampu disini tidak terlalu mencolok mata. Hanya ada satu lampu besar yang menggantung di pohon. Sepertinya ini bukan tempat biasa. Ada tungku pemanggang diatas rumput yang aku percaya dirawat rutin oleh si pemiliknya. Ini adalah halaman belakang dorm BTS.
Disinilah aku berada. Duduk menyamping menghadap Namjoon yang nampaknya tak nyaman berlama-lama.
"Dahee-ssi.. Hmm..."
Namjoon menangkup dagunya dengan satu tangan seraya mengetuk-ngetuk jarinya di pipi. Kelihatannya dia tengah berpikir keras.
"Aku tahu apa yang ingin kau bicarakan" sambarku.
Dari raut wajahnya saja sudah terlihat jelas jika Namjoon sedang kebingungan. Sebenarnya aku sudah paham semenjak di dalam kamar tadi.
Namjoon mengangguk, "begini.. Kau tahu kan permasalahannya. Aku benar-benar minta maaf sudah sampai merepotkanmu sejauh ini. Tapi.. Bisakah kau membantuku sekali lagi?"
Aku mengernyit, wajahnya terlalu serius. Sepertinya ada hal yang sangat penting yang ingin dia sampaikan. Aku hanya bisa menyimaknya lewat perkataan Namjoon.
"Aku juga sebenarnya terkejut. Tadi siang aku baru mengetahui fakta bahwa V, ah tidak Taehyung maksudku. Dia sedang tertimpa masalah dan.."
"Tunggu!! aku tidak mengerti, Namjoon-ssi. V dan Taehyung itu siapa?"
Jelas saja aku bingung karena Namjoon menyebut nama yang asing di telingaku. Jikapun itu member BTS aku juga tidak bisa menebak yang mana karena dikamar tadi bukan hanya ada satu atau dua orang saja tetapi lima orang.
Sepertinya Namjoon lebih frustasi. Terbukti dia mengacak rambutnya pelan.
"V dan Taehyung itu orang yang sama. Dia yang merawat Yeontan jadi boleh aku melanjutkan perkataanku dulu?" Pintanya.
Jika saja dihadapanku ini bukan Namjoon melainkan Minseo sudah pasti aku tampar duluan karena telah bertingkah seolah-olah hanya dialah yang boleh bicara. Terpaksa aku mengangguk.
"Taehyung sedang ada masalah dengan keluarganya. Bisa dibilang karirnya juga. Itu sangat berpengaruh bagi aku dan para member lain. Sangat sangat berpengaruh. Aku bahkan belum tahu solusi dan jalan keluarnya bagaimana. Kenyataan satu lagi bahwa Taehyung sangat menyayangi Yeontan lebih dari siapapun lalu anjing itu sakit separah ini tentu sangat mengguncangnya. Tapi.. hanya ada satu cara untuk sedikit meringankan bebannya dan menurutku mungkin kau adalah orang yang tepat" tuturnya.
Aku mengerti kenapa Namjoon sefrustasi itu. Jadi itulah sebabnya.
Ternyata di dunia yang hingar-bingar ini banyak terselubung rahasia dibalik keindahan. Aku pernah menganggap jika dunia hiburan sangat menarik, menjadi artis akan sangat menyenangkan karena setiap kali aku lihat di TV mereka semua terlihat bahagia. Tapi aku tertampar sekarang. Mendengar tentang permasalahan keluarga saja hatiku sudah perih belum lagi orang yang diceritakan Namjoon ini. Pasti dia benar-benar merasa terpukul berkali lipat.
Badanku terguncang. Ternyata Namjoon yang menggerakkan bahuku pelan.
Aku tersadar, "ah, maaf. Jadi maksudmu bagaimana tadi?" Tanyaku.
"Tolong rawat Yeontan untuk kami" jawabnya.
"Tentu saja aku harus merawatnya. Itu sudah tugasku" polosku.
"Bukan, maksudku tolong rawat Yeontan di rumahmu. Aku akan membayarnya dua kali lipat dari tugasmu sebagai dokter hewan. Kumohon"
Aku tertegun. Bahkan aku tidak berpikir sejauh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Man in Mind | Kim Namjoon
Fanfiction#NamjoonFanfiction "How can i hold any longer? No one else does" Ucap Dahee lirih seraya menunduk menatap tanah dibawah kakinya. "Everything goes" balas Namjoon sebelum akhirnya meraup kedua pipi Dahee dengan pelan takut jika kulit lembut pucat itu...