24 | Getting Closer

869 118 1
                                    

Dahee nyaris berteriak kala kedua tangannya membuka jendela pagi ini.

Pertama kali yang dia lihat adalah penampakan tak nyata. Seorang pria berperawakan tinggi dengan baju tebal berlapis serta kupluk coklat dan sepatu timberland serba coklat terlihat seperti jelmaan daun-daun kering yang jatuh di musim gugur.

Dahee menampar pipinya sendiri hingga menghasilkan suara keras membuat Namjoon semakin terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahee menampar pipinya sendiri hingga menghasilkan suara keras membuat Namjoon semakin terkekeh.

"Hajima, pipimu akan sakit"

Dahee sekali lagi menegak ludah. Bahkan suaranya terdengar nyata bagi Dahee.

"Kau sedang tidak bermimpi, Cho Dahee"

Satu kalimat telak yang menjadikan pikiran Dahee kacau balau. Dia salah tingkah.

"Anu.. Mmhh tunggu sebentar" bisik Dahee.

Belum sempat Namjoon mengangguk, kedua jendela itu tertutup dengan kasar. Namjoon sempat kaget namun juga merasa gemas.

Setelah beberapa menit, Dahee keluar dengan wajah yang masih basah karena air.

Namjoon tersenyum, "kau habis tenggelam?"

Satu gerakan Namjoon yang menyelipkan satu helai rambut basah Dahee ke telinga membuat Dahee bungkam seribu bahasa.

Apa yang baru saja dia lakukan? Mencoba membunuh Dahee?

Melihat ekspresi kaget Dahee, Namjoon berdehem, "jeosonghaeyo" dia menurunkan kembali tangannya.
(Maaf)

"K-k-kau" Dahee menggeleng cepat, "kau ada apa kesini?"

"Aku? Berlibur" Namjoon tersenyum.

Dahee tak menyangka orang kaku yang biasa dia lihat kini terlihat santai dihadapannya.

"B-bagaimana kau tahu rumahku?" masih gelagapan.

Namjoon terkekeh lagi, "melakukan banyak riset"

"Mwo?"
(Apa?)

"Aku bertanya pada orang-orang di klinik"

"Satahuku, aku tidak pernah bercerita pada mereka"

"Benar. Lalu aku ke rumah gisaeng"

"Bertemu siapa?"

"Banyak orang. Lalu aku bertemu pemilik gisaeng"

"Aku tak yakin dia juga tahu"

"Benar lagi. Untungnya aku bertemu pria muda"

"Lee Minseo?"

Namjoon mengangguk, "Iya".

Ya, memang hanya Minseo lah yang tahu semua tentang Dahee. Sepertinya pria itu harus dihadiahi penghargaan karena telah menjadi kuping dan kapas bagi Dahee. Dia selalu menyerap semua keluh kesah Dahee.

Man in Mind | Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang