12. May Be

9 0 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan commen biasakan untuk meninggalkan jejak oke.

Semenjak kejadian kemarin Chanwoo menjadi pendiam dia terus saja memikirkan bagaimana menghadapi Nahyun setelah perlakuannya kemarin. Bahkan di ruang latihan pun dia terus saja melamun dan terdiam tidak seperti biasanya.

"Apa ini? Tumben dia diam?" Haechan salah satu anggota termuda yang merasa aneh melihat kediaman Chanwoo biasanya dia akan mengomel, marah-marah dan bertindak seenaknya tapi kali ini dia menjadi pendiam terlihat seperti orang yang tengah banyak pikiran dan beban. Wajahnya kusut, lesu dan tidak bergairah begitu lah para member melihatnya.

"Mungkin dia sedang berpikir." timbal salah satu maknae Line juga dia JY.

"Memangnya orang seperti itu bisa berpikir? Bukannya dia tak punya otak." Haechan memang suka berkata kasar lidahnya begitu tajam bak pedang samurai.

"Jangan bermain api jika kau tak ingin terbakar." tanpa melirik Haechan dan dia Bin.

Haechan mendengus kesal pasti Bin membelanya, iyalah kan mereka sahabat yang tak pernah terpisahkan bak amplop dan perangko.

Bin menghampiri sahabatnya yang terlihat sedang tidak baik-baik saja.

"Kau kenapa? Apa ada sesuatu yang kau pikirkan?" pertanyaan Bin yang tiba-tiba mengejutkan Chanwoo dari lamunannya.

"Ah anioo, kau lanjut saja latihan."

"Kau tahu, semua menatapmu heran. Kau tidak seperti biasanya. Kau baik-baik saja? Apa kau sakit?"

"Ah aku baik-baik saja, memangnya sebegitu anehkah?"

"Iya kau aneh sekali. Tak ada angin, tak ada hujan tiba-tiba kau menjadi jinak seperti ini." perkataan Wooseok yang muncul tiba-tiba menghampiri mereka membuat Chanwoo melirik tajam kearahnya. Bin mengisyaratkan pada Wooseok untuk tidak memancing amarah Chanwoo.

"Ah maksudku, semuanya merasa khawatir kau tiba-tiba menjadi pendiam tidak seperti biasanya ya begitu maksudku." jawaban Wooseok begitu menyebalkan memang ingin sekali rasanya Chanwoo menyumpal mulut sialan itu dengan sepatu saat ini.

"Memangnya aku seperti apa hah kau yang seharusnya diam. Mulutmu terlalu banyak bicara." Wooseok hendak menanggapi namun lengannya di cekal oleh Bin yang berarti tandanya dia harus diam.

"Arasoo, araso."

Chanwoo bangkit dari tempatnya dan hal itu membuat Wooseok dan Bin terheran-heran.

"Kau mau kemana?"

"Latihan, bukankah itu yang kita lakukan saat ini."

"Semuanya, ayo kita mulai lagi latihannya. Jangan bermalas-malasan seperti itu aku tidak suka orang yang berleha-leha." teriak Chanwoo penuh semangat. Hal ini membuat semua member tercengang.

"Begini, tuan Jung yang terhormat. Kami dari tadi sudah banyak berlatih tinggal kau saja yang belum latihan sama sekali kau hanya duduk terdiam sambil melamun. Apakah kau tidak menyadari kami berlatih hingga keringat kami bercucuran?" Teriak Haechan yang merasa kesal dengan perkataan Leadernya itu dia selalu saja begini bertingkah seenaknya dan semaunya tanpa memilirkan perasaan yang lain.

"Lalu kau akan membiarkan ku berlatih sendiri? Baiklah silahkan tinggalkan ruangan ini jika memang kau tak ingin berlatih lagi. Aku tak ingin berlatih dengan orang pemalas seperti mu baru segitu sudah banyak mengeluh. Aigoo." Balas Chanwoo dingin.

"Woaaahhh, aku tak percaya dengan ini. Woah lihatlah tingkahnya suka seenaknya sendiri." Haechan merasa prustasi dengan jawaban yang terlontar dari mulut Chanwoo.

Kamuflase: Never Mind (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang