Pencet dulu bintangnya!
10 vote lanjut part berikutnya.
"Kau pikir dengan cara seperti ini tidak akan ketahuan?""May be." Jawab Chanwoo dengan enteng dan sontak jawaban itu membuat Nahyun semakin kesal.
Chanwoo hanya tersenyum dia pikir Nahyun sangat lucu dengan pengeluarkan ekspresi seperti itu.
"Cepat katakan apa yang ingin kau bicarakan aku tak punya waktu." tanya Nahyun tanpa basa basi.
"Kau tidak ingin menikmati teh yang kusuguhkan?" Nahyun memutar matanya jengah sekali lagi Chanwoo membuatnya kesal.
"Baik lah baik lah, aku mengatakan ini dengan keberanian yang kupunya ya jadi kau harus mendengarkan baik-baik." ujar Chanwoo dia serius kali ini.
"Kau tahu akhir-akhir ini ada puluhan buket bunga di kantor agensi mu bukan?" Nahyun mulai tertarik dengan topik yang akan di bahas Chanwoo.
"Bahkan di depan rumah mu juga ada? Kau tahu siapa pengirimnya?" Nahyun memicingkan matanya mendengar ucapan Chanwoo merasa sepertinya Chanwoo mengetahui sesuatu perihal puluhan paket bunga yang di kirim tanpa identitas itu.
"Itu semua adalah milikmu, seseorang mengirimkannya untuk mu?" Nahyun mengerutkan dahinya bingung.
"Untukku? Tunggu dulu kenapa kau bisa tahu ada banyak yang mengirim bunga ke perusahan kami?" dengan tenang sambil menyeruput teh hangat di depannya Chanwoo tersenyum. Senyuman yang paling manis yang jarang dia tunjukan bahkan pada fansnya sekali pun.
"Karena aku yang pengirimnya." ujar Chanwoo enteng setelah dia meletakan cangkirnya di tempat semula.
"Mwo?" Nahyun amat terkejut dan tidak percaya dengan perkataan pria di hadapannya ini.
"Kau pasti bercanda?" ujar Nahyun masih tidak mempercayai ucapan Chanwoo.
"Mana ada orang bercanda mengirimkan begitu banyak bunga setiap harinya kurang kerjaan sekali, apalagi aku orang sibuk tak mungkin aku bercanda melakukannya." Ini yang Nahyun tidak suka dari Chanwoo terkadang ucapannya itu tidak difilter suka seenaknya.
"Dengarkan aku Kim Nahyun!" dengan memberanikan diri memegang tangan Nahyun dan menatap langsung bola mata wanita bermarga Kim itu.
"Jika aku tertarik terhadap sesuatu aku tidak pernah main-main, dan jika aku ingin mendapatkan sesuatu aku harus mendapatkannya. Tidak akan pernah mundur. Jadi Nahyun-ssi aku tertarik padamu, sepertinya aku menyukaimu? Aku ingin mengenalmu lebih jauh bisa?" Nahyun masih tidak berkutik mendengar ucapan Chanwoo dia hanya bisa mengerjapkan matanya terlalu terkejut dengan situasi yang tiba-tiba ini.
"Atau aku langsung saja ya?" ujar Chanwoo entah pada siapa.
"Sepertinya aku menyukaimu, apakah kau bisa melihat isi hatiku lewat mata ini?" Chanwoo menatap Nahyun dalam, tak ada getaran dimatanya yang menandakan dia serius kali ini. Nahyun bisa melihat tak ada kebohongan di mata itu kali ini dia benar-benar serius namun, entahlah Nahyun ragu. Buru-buru dia mengalihkan pandangannya dan melepas genggaman tangan Chanwoo.
Seperti ada yang hilang saat dia melepaskan genggaman itu begitu pun dengan Chanwoo yang merasa kehilangan dari genggamannya itu.
"Chanwoo-ssi... Ini... Tapi..." Jawab Nahyun gugup dia bingung harus menjawab apa.
Chanwoo menghela napasnya kasar, dia tahu akan seperti ini tapi dia belum siap untuk mendapat penolakan.
"Jangan di jawab sekarang, masih banyak waktu aku akan menunggu kuharap jawaban mu tidak mengecewakan." Nahyun menatap Chanwoo sejenak dia tidak memberikan kesempatan padanya untuk menjawab.
"Chanwoo-ssi aku..." belum sempat Nahyun bicara lagi Chanwoo memotongnya.
"Sudah ku bilang masih banyak waktu pikirkan lah dulu. Kajja aku antar kau pulang, aku harus bertanggung jawab karena sudah membawamu lari." Dia bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya pada Nahyun.
Nahyun menerima uluran itu dan mengikuti Chanwoo, dia tahu dia harus kembali. Tanpa kata di perjalanan mereka hanya diam, Nahyun berkecambuk dengan pemikirannya sendiri dia bingung harus menanggapi seperti apa ucapan Chanwoo tadi.
Chanwoo menganyarnya sampai gedung agensi Nahyun, mereka melewati pintu belakang gedung karena bagian depan banyak fans dia tak ingin membuat citra Nahyun jelek karena keluar dari mobil yang bukan biasanya apalagi terdapat dirinya pasti akan menimbulkan spekulasi yang tidak baik untuk keduanya. Chanwoo ingin membuat kisah yang mulus dan indah tanpa ada gosip miring meskipun itu mustahil tapi mau bagaimana lagi kita belum tau karena belum mencoba.
"Sudah sampai." ujar Chanwoo singkat. Nahyun beranjak dari duduknya membuka pintu mobil namun tindakannya itu di cegah oleh sang pengemudi.
"Soal ucapanku tadi, tak usah kau jadikan beban. Aku akan menerima apapun balasanmu nanti tapi tidak untuk hari ini." Chanwoo tersenyum sebelum melepas cengkraman tangannya dan membiarkan Nahyun keluar dari mobilnya.
Nahyun berjalan memasuki gedung tanpa menoleh lagi pada Chanwoo, dia masih bingung dengan situasi yang dia hadapi saat ini.
'Aigoo sebenarnya aku ini kenapa, kenapa jantung ku berdetak cepat sekali mengingat senyumannya, aish sepertinya aku sudah gila.' Nahyun menggeleng gelengkan kepalanya sembari masuk kedalam gedung.
Sepertinya Nahyun belum menyadari jika tindakannya itu diketahui oleh Chanwoo yang masih memperhatikan Nahyun saat memasuki gedung, dia menertawakan tingkah konyol Nahyun barusan.
Setelah Nahyun menghilang dari pandangannya dia memilih untuk meninggalkan kantor agensi tersebut dan memilih pergi menuju dorm. Dia yakin jika dorm sedang sepi saat ini karena para member sepertinya masih latihan dan Chanwoo malas untuk kembali setelah apa yang terjadi.
Gimana pendek ya? Percobaan jika mencapai targer lanjut part berikutnya jadi jangan lupa pencet bintangnya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamuflase: Never Mind (END)
Fanfiction'Sikap yang aku tunjukan hanyalah KAMUFLASE belaka.' Ingar bingar kehidupan selebritis yang terlihat mewah, glamor dan terlihat sempurna terkadang membuat semua orang iri. Namun, tak banyak yang tahu bahwa dibalik kemewahan yang selama ini dinikmati...