15. The Red Shoes-2

5 0 0
                                    

Klik dulu bintangnya! Hargai penulis! Gratis kok gak bayar.



Setelah sekian lama mempersiapkan comeback mereka akhirnya selesai juga. Mereka mendapat jatah libur meskipun hanya sebentar sebelum kembali keaktifitas seperti biasa.

Nahyun bisa bangun lebih siang dari biasanya. Dia masih membalut tubuh mungilnya tanpa terusik sedikitpun.

Tok.. Tok... Tok

"Nahyun-ah kemarilah ada paket untuk mu." suara yang diyakini dari lantai bawah ini sedikit mengusik tidur cantiknya.

"Nahyun-ah Cepat." teriaknya kembali, kali ini lebih keras.

"Aaah Eomma waeeee? Aku masih ngantuk." Dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya.

Kemudian tak terdengar lagi suara teriakan dari sang eomma Nahyun merasa lega dan dia kembali melanjutkan tidurnya.
Namun, tak lama kemudian selimutnya ditarik paksa dan terpaksa dia harus bangun karena terkejut dengan kejadian itu. Nahyun terlihat kesal ingin memukul saja orang yang berani menganggu tidur cantiknya itu.

"Yak!!" Nahyun berteriak dengan refleks dan memelototkan matanya yang masih mengantuk. Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang menggaggu tidurnya.

"Mwoya?" Nahyun hanya bisa cengengesan ternyata yang menggaggu itu eommanya.

"Kau ini ya. Mana ada anak perempuan bangun siang begini. Ayo bangun cepat sarapan, semua menunggu."

"Ah nanti saja biarkan aku tidur hari ini hari liburku dan entah kapan aku dapat libur lagi. Jadi biarkan aku menikmati tidurku."

"Ye ye ye Eomma akan membiarkan mu tidur lagi setelah sarapan, palli. Lagian ada paket untuk mu cepat keburu dibuka oleh oppa mu."

"Paket? Dari siapa?"

"Mana eomma tahu cepat buka biar tahu apa isinya, karena paket itu hanya ada namamu sebagai penerima."

"Bisa bawakan kesini please?" tanya Nahyun sambil memelas.

"Ambil sendiri." ucap eommanya berlalu. Nahyun merasa dongkol, karena penasaran mau tidak mau dia beranjak dari kasurnya.

Benar apa yang dikatakan sang ibu paket yang nyatanya untuk Nahyun telah terbuka dan pelakunya adalah sang kakak.

"Yak! Kenapa kau buka paketnya itukan untukku." teriak Nahyun jengah melihat kelakuan sang kakak.

"Sejak kapan kau peduli? Biasanya kau cuek jika mendapat kado terlebih itu dari fansmu." jawab sang kakak.

"Ya siapa tahu jika itu bukan dari fansku kemarikan!" Nahyun merebut paket yang sudah terbuka namun hanya sebatas bungkusnya saja dan dia kembali kekamar.

"Yak! Sarapan dulu!" teriak sang eomma yang baru saja kembali dari dapur, dan melihat sang putri kembali masuk kekamarnya.

"Sudahlah biarkan. Jika lapar dia juga akan makan." ujar sang ayah bijak.

"Jarang-jarang dia ada di rumah, kapan lagi kita sarapan bersama." ujar sang eomma sendu.

"Sudahlah eomma kan masih ada aku." Sang putra sulung mencoba menghibur sang ibu.

"Aigoo eomma justru merasa bosan melihat mu. Kau nyaris setiap hari ada di rumah memangnya kau tidak sibuk, kerja sana mau jadi apa kau nanti jika terus seperti ini." pria itu menatap sang ibu tak percaya, tega sekali ibunya mengatakan hal seperti itu.

"Oho jangan salah ya eomma, tak hanya Nahyun yang sibuk akupun juga sibuk."

"Sibuk apa kau, sibuka main band tapi tidak terkenal percuma."

"Eomma, main band adalah jalan ninjaku jangan mencela seperti itu eomma belum tahu saja lihat nanti aku akan terkenal seperti Maroon six hingga go internasional."

"ye ye ye latihanlah sepuasmu." Sebenarnya sang ibu sudah muak dan bosan dengan tingkah putra sulungnya ini kecintaanya terhadap musik membuat dia buta akan segalanya bahkan dia lebih memilih bermain band ketimbang menjadi penerus usaha keluarganya. Padahal sebagai orang tua beliau mengharapkan salah satu anaknya bisa menjadi pewaris usaha keluarganya dibidang otomotif meskipun tak sebesar perusahan- perusahaan ternama, setidaknya bisa mehidupi keluarga mereka. Tapi sayangnya anak-anak mereka terlalu jatuh cinta pada dunia musik, sehingga tak ada satupun yang bisa diharapkan untuk menerusakan usaha keluarga ini.

Kakak Nahyun, Kim Wonpil percis seperti sang adik dia juga berkecimpung di industri musik. Namun, sayangnya dia tak seberuntung sang adik yang menjadi salah satu selebritis terkenal. Dia merupakan personil grup band yang bernama EveryDays dan instrumen yang ia main kan adalah keyboard. Meskipun tidak terkenal mereka selalu solid dan kompak, ditambah lagi mereka semua merupaka youtuber dengan followers yang tak bisa dikatana sedikit. Wonpil juga merupakan seorang penulis lagu dan menjual lagu lagu ciptaannya ke agensi-agensi besar bahkan salah satu lagu Viollet ada lagu ciptaannya loh.

Namun sayang apa yang dia kerjakan selalu salah di mata sang ibu. Sang ibu amat tidak menyukai apa yang dia lakukan saat ini. Sang ibu ingin anak sulungnya itu setidaknya bisa menjadi pewaris usaha keluarganya tapi Wonpil malah enggan. Aneh memang disaat diluar sana ada banyak anak yang saling berebut harta warisan, padahal orang tuanya masih sehat-sehat saja. Ini yang sudah jelas akan di turunkan tanpa perebutan yang menimbulkan keributuan dia tak mau aneh.

Begitulah Wonpil selalu mengatakan jika musik adalah jalan ninjaku mirip sekali tokok anime asal jepang Haruto eh salah Naruto maksudnya.

Di dalam kamar Nahyun membuak paket kiriman itu dan ternyata isinya sepasang sepatu cats berwarna merah. Lucu satu kata yang meluncur dari bibir wanita kelahiran 1998 ini. Kemudian saat dia melihat ada surat yang tercantum dalam paket tersebut.

Aku tahu hari ini kau liburkan jadi luangkan waktumu hari ini. Gunakan sepatu itu aku tunggu di caffe pukul 10.00 biasa ruang rahasia tentunya hihi.

See u
JCW

Begitulah isi dari notenya, Nahyun langsung tahu siapa pengirimnya dia tersenyim tipis. Nahyun melihat jam di meja nakas menunjukan pukul 09.15 itu tandanya 45 menit lagi menuju waktu yang sudah ditentukan. Dia bergegas kekamar mandi dan mempersiapkan diri entah lah dia merasa bersemangat sekali.

TBC

Iyah jarang banget update ini hahaha mian mian.
Oh iya nanti akan ada konflik yang sama dengan konflik konflik yang terjadi di dunia kpop saat ini tapi tenang cerita ini tidak bermaksud untuk menyindir atau menjelekan pihak lain. Apabila nantinga ada yang merasa terganggu oleh konflik yang akan diceritakan nanti Na mohon maaf dari sekarang. Intinya ini murni pemikiran author tanpa bermaksud menjelekan suatu pihak sekali lagi tidak ada maksud seperti itu baiklah terimakasih yang sudi mampir ke lapak ini.

See u

Kamuflase: Never Mind (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang