Nahyun sampai di rumahnya setelah seharian berada di kantor agensi. Nahyun merebahkan dirinya di kasur. Tiba-tiba suara handphonenya berdering. Nahyun tersenyum melihat siapa yang menelponnya.
"Halo?"
"Nahyun-ah," Nahyun tersenyum mendengar suara pria yang di rindukannya.
"Mian, aku baru menghubungimu sekarang,"
"Tidak apa aku pun juga sibuk,"
"Nahyun-ah, ada yang ingin aku bicarakan,"
"Mau bertemu?"
"Ani," dahi Nahyun berkerut, Chanwoo terdengar tidak bersemangat.
"Ah maksudku kita berbicara di sini saja," Nahyun heran biasanya jika ada hal yang penting bertemu adalah solusi terbaik.
"Bicaralah,"
"Nahyun-ah kau lihat berita yang sedang ramai bukan?"
"Berita apa?"
"Kau beneran tidak tahu, coba cek di internet ramai sekali," Nahyun pun segera mengecek laman pencarian dan juga membuka sosial media. Dimana netizen sangat beramai-ramai, membicarakan seorang Idol yang berkencan.
"Apa kita ketahuan?" tanya Nahyun heboh.
"Hey tenang lah," Chanwoo menenangkan Nahyun. "Bukan kita, di sana tidak tertera siapa dan dari agensi mana, tapi sepertinya kita harus berhati-hati," ujar Chanwoo.
"Ah kau benar, berarti kita tidak boleh bertemu dulu untuk saat ini sampai berita itu menghilang," tambah Nahyun.
"Benar, tapi ..." ujar Chanwoo menggantung.
"Tapi apa?"
"Tapi apa kau baik-baik saja? Ah maksudku apa tidak ada yang terjadi di grup mu?"
"Untuk sejauh ini tidak ada?"
"Aku khawatir, kau pernah bilang jika.." perkataan Chanwoo terpotong karena pekikkan Nahyun.
"Ah Oppa, aku baru ingat?"
"Mwo?"
"Aku pernah bilang kepada mu pergilah Yoonjung eonni kan?"
"Hhmm,"
"Jangan-jangan dia yang ketahuan? ah pantas saja tadi Pak Kim bilang 'Baguslah, jika kau baik-baik saja. Aku minta kau hati-hati. Semua orang mengawasimu' begitu."
"Pak Kim, CEO mu Kim Heechul?"
"Iya,"
"Dia bilang begitu pada Yoonjung?" tanya Chanwoo memastikan.
"Hhmm,"
"Sepertinya dia sudah tahu, kau berhati-hati lah."
"Ah Oppa, aku harus bagaimana?"
"Tenang saja selagi tidak terjadi apa-apa sekarang kau tenang saja. Jangan berbicara pada siapapun jika kau tahu tentang dia, cukup aku saja."
"Baiklah."
Di Lain tempat seseorang terlihat tengah mengikuti sepasang kekasih. Mereka sejak tadi mengikuti kemanapun dua sejoli itu melangkah tanpa ketahuan dan mereka pun membawa kamera dan membidik sesekali ke arah kedua pasangan tersebut. Kedua insan yang sedang memadu kasih dan sangat menikmati waktu mereka. Tak ada yang tahu percis siapa mereka karena, atribut penyamaran seperti masker dan topi berhasil menutupi wajah mereka tanpa dikenali. Mereka bergandengan tangan memasuki restoran namun, tanpa mereka sadari penyamaran mereka tidak sepenuhnya sempurna masih ada seseorang yang tengah mengintai mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamuflase: Never Mind (END)
Fiksi Penggemar'Sikap yang aku tunjukan hanyalah KAMUFLASE belaka.' Ingar bingar kehidupan selebritis yang terlihat mewah, glamor dan terlihat sempurna terkadang membuat semua orang iri. Namun, tak banyak yang tahu bahwa dibalik kemewahan yang selama ini dinikmati...