4. Video Call

25 4 21
                                    

Nahyun hanya bisa diam tak menanggapi alibi dari temen teman-temannya sebenarnya dia penasaran juga akan kejadian ini pasalnya bunga dan tulisan dalam surat tersebut terlihat sama seperti bunga yang ada di teras rumahnya. apakah cuma kebetulan?
====================================

Hari ini music core sangat dipadati penggemar semua berkumpul untuk mendukung biasnya masing-masing.

Viollet tengah berada di ruang make up sembari menunggu giliran mereka tampil. Di ruang itu terdapat layar LCD yang tengah menampilkan idol yang tampil saat ini.
Nahyun begitu fokus pada layar tersebut seseorang begitu membuatnya terkesima dengan penampilan sebuah Boyband. Salah satu personilnya membuat dia mematap tanpa berkedip pria itu begitu berkharisma membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona.

"Oppa dimana posisi mereka?" tanya Minjung pada sang manager.

"Mereka masih dipuncak." jawab maneger Lee tanpa mengalihkan tatapannya dari sebuah Tab.

"Aigoo mereka begitu kuat."

"Kau ingin mengalahkannya?" tanya Yoobin yang menaggapi ucapan sang Leade.

"Haruslah." jawab Minjung singkat.

"Memangnya bisa?" jawaban Emma membuat Minjung mendelik kearahnya. Yoonjung mengerti dengan arti tatapan Minjung ke Emma dia pun menyikut Emma supaya dia berhenti berkomentar.

"Kalian pesimis lihat saja aku akan mengalahkan mereka. Kajja kita berikan performance yang spektakuler."

"Kau seharusnya jangan menantang dia kita juga kan yang akan tersiksa. Pasti dia tidak akan memberikan kita spase untuk istitahat." bisik Yoonjung pada Emma yang membuat Emma tegang seketika.

"Ah kau benar Yoonjung-ah. Aish aku begitu babbo." Emma berjalan dengan gontai saat  mengikuti para membernya menuju stage.

Seperti biasa Nahyun selalu berada di barisan paling belakang saat berjalan dengan para membernya. Member Viollet tengah bersiap siap menuju stage, mereka tengah memasang microfon dan berbenah diri.

Nahyun terkesiap saat tiba-tiba seseorang menghampirinya dan menggengam tangannya tanpa menoleh kearahnya orang itu berlalu begitu saja. Nahyun tahu siapa dia, sesuatu yang berada di genggamannya membuat Nahyun penasaran dan ternyata itu sebuah kertas dia segera membuka kertas tersebut yang bertuliskan 'FIGHTING' Nahyun tersenyum tatkala membacanya apa maksud pria itu memberikan semangat melalui pesan seperti ini terlebih dirinya seperti sembunyi-sembunyi.

"Nahyun-ah, palli!" teriakan sang manager membuat Nahyun buru-buru menyimpan kertas itu di kantong yang ada di roknya.

Seperti biasa penampilan Viollet selalu mempesona siapapun akan terkagum-kagum melihat penampilan mereka. Terlebih lagi wajah cantik dan imut yang dimiliki setiap personilnya membuat kaum pria tak berkedip menatapnya.

Seperti pria ini dia terlihat bahagia sekali melihat performance dari Viollet, salah satu membernya begitu menarik perhatian dirinya namun sayang pekerjaannya saat ini takmemungkinkan dia untuk mendekati gadis pujaannya itu secara terang-terangan ia harus berhati-hati. Dia baru saja memulai dan tak ingin secepat ini mengakhirinya tapi rasa gejolak ingin memiliki gadis itu begitu menggebu di hatinya dia harus memikirkan bagaimana caranya agar bisa dekat dengan dia tanpa harus menghancurkan segalanya.

"Melamun lagi? Sepertinya leader yang satu ini pandai sekali melamun." seorang pria tampan dengan badan yang menjulang tinggi menghampiri dirinya.

"Kau menganggu sekali Jung."

"Yak! kau juga Jung."

"Aish sama-sama Jung jangan saling meneriaki." ujar pria yang sedari tadi tengah berbaring di sofa ruang make up mereka.

Kamuflase: Never Mind (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang