Chapter 32
Happy reading guyss!!
Di cafe Rainbow
"ya udah.. Kalo gitu gue pulang duluan ya re, mon! " ucap raya sambil berdiri.
"yaah raya.. Kok cepet bgt sihh" ucap reva
"reva.. Lo kan ada mondy disini.. Lagian gue ga mau ah jadi nyamuk mulu disini? " jawab raya kesal
"iya yank, biarin aja raya pulang, kan ga enak juga kalo raya tetep disini, ya kan? " imbuh Mondy
"ya udah deh.. Tp lo pulang sama siapa? " tanya reva
"gue kan bawa mobil.. " jawab raya
"sendiri dong? " tanya reva lagi
"ya ampun reva, ya iyalah sendiri emang sama siapa lagi? Kan tadi gue datang sendiri! " jawab raya sedikit geram karna reva ada2 aja kelakuan nya.
"kan gue cuma nanya doang" lirih reva
"lagian lo kenapa sih? Jangan bikin gue itu kaya anak kecil ya re,, khawatir bgt lo sama gue..! " ucap raya heran
Mondy pun heran dengan sikap reva.
"yaa ampun.. Gue juga kenapa sih jadi cerewet gini ke raya.. Hati gue ga tenang bgt kalo raya kemana2 sendiri.. Kenapa ya? " lirih reva dalam hati.
"yaa udah deh, lo hati2 ya ray! " pinta reva
"hehehe,, lo kenapa sih? Okee gue bakal hati2..! " ucap raya.
"kabarin gue loh raya..! " ucap reva seperti memohon
"iya reva.. Iya..! Eh, mon cewe lo kenapa sih? Aneh bgt tiba2! Hehe.. Gue duluan yaa! Bye! " ujar raya dan berlalu dari mereka.
Setelah raya keluar cafe..
"kamu kenapa sih yank? Kok gitu bgt sama raya tiba2? " tanya mondy heran
"ga tau nih.. Tiba2 aku ngerasa khawatir aja tiba2 sama tu anak!" pinta reva
Mondy bingung.
Diluar Cafe Rainbow, saat raya mengeluarkan kunci dari tas sandang kecil miliknya, tiba2 ada yang memanggil raya dari kejauhan..
Raya yang menyadari ada yang memanggil nya pun mencoba melihat ke asal suara dan...
Raya terkejut dan seakan waktu terasa berhenti kembali setelah sekian lama berjalan.
Raya terdiam di tempat dengan matanya lurus ke orang yang kian mendekat ke arahnya, seperti terhipnotis raya sama sekali tidak berkutik.
"hy raysa.. " ucap pria itu saat sudah di hadapan raya.
Apa tadi pria itu bilang?
"hy raysa? " , kenapa raysa? Namanya raya kan?...Raya seperti terhipnotis sesaat dan tidak berapa lama, dia merespon dengan sedikit mundur ke belakang.
Saat raya mundur dengan muka kaget nya dia berkata..
"Gino... " lirih raya pelan.
Orang itu tersenyum..
"iya raysa.. Ini aku.. " ucap pria yang bernama Gino.
Siapa Gino? Kenapa dia menyebut nama raya dengan nama raysa? Siapa dia sebenarnya?
"aku seneng karna kamu masih ingat sama aku sa.. " ucap Gino sambil mendekati raya yang mulai kaku di tempat nya.
Raya yang menyadari itu langsung menghentikan langkah Gino.
"stop! " pinta raya tegas dengan mata yang mulai menahan air matanya.
Gino berhenti saat dirinya sudah 1 meter di dekat raya.
"raysa kamu kenapa? Ini aku? Aku udah balik sa..! " ucap Gino
Agak lama raya menjawab..
"...nama gue Raya, bukan Raysa! " jawab raya datar dengan air matanya pun lolos di pipi mulus nya.
"hehehe.. Tapi bagi aku kamu tetap Raysa nya Gino..! " ucap Gino
Raya mencoba menenangkan dirinya sesaat, yaa sok kuat!
Raya menghembus nafasnya perlahan.
"raysa nya gino udah lama mati saat orang yang dicintai Raysa pergi ninggalin dia tanpa kabar..! " ucap raya datar tanpa menatap Gino.
Yaapp!!!
Gino ini adalah sahabat jadi cinta nya raya!!
Masa lalu raya, yang membuat raya gak percaya dengan cinta lagi! Yaa,, Gino lah cinta pertama raya yang menyakiti raya."sa.. Aku masih sayang sama kamu... " ucap Gino sambil memeluk raya.
Raya memberontak ketika Gino memeluk nya.
"lepasin gue! Lepasin! " lirih raya
"raysa.. Aku ga mau kehilangan kamu lagi.. Aku minta maaf sa.. Aku salah.. " pinta Gino yang masih memeluk raya.
Raya terus memberontak sekuat tenaga dan akhirnya terlepas juga.
"gue RAYA bukan RAYSA!! " teriak raya dengan air mata yang tiada henti.
Saat itu raya pun berlari lagi masuk ke dalam cafe,, yaa dia menuju meja dimana reva dan Mondy duduk disana. Gino mengejar raya masuk ke dalam cafe.
Reva dan Mondy melihat raya berlari ke arah mereka.
Sesampainya disana, raya bersembunyi di dekat reva dan memeluk reva sambil menangis.
"raya... " belum sampai reva berbicara, raya sudah memeluk reva di meja itu, membuat reva dan Mondy bingung.
"revaa..! " sambil memeluk reva sekaligus menangis.
"raya lo kenapa?! Kok lo nangis?! " tanya reva panik dan mencoba menenangkan raya di pelukannya.
Mondy heran kenapa raya tiba2 menangis, tadi dia baik2 aja kan, itulah yang ada dipikiran Mondy kira2.
"dia balik lagi re! Dia balik lagi! Hiks hiks.. " raya masih menangis
"siapa yang balik.. "
Tidak lama Gino sampai di sana, reva pun melihatnya..
"elo?!! " ucap reva kaget, dan Mondy pun melihat ke arah Gino, karna dia belum tau siapa gino, jadi Mondy hanya bingung.
"iya ini gua.. " jawab gino
"suruh dia pergi re!suruh dia pergi! Gue ga mau liat dia lagi! Hiks hiks.. " lirih raya yang masih dipelukan reva
"dia siapa rev? " tanya Mondy
"masa lalu nya raya! " jawab reva tegas karna dia mulai kesal karna melihat Gino.
Mondy pun mulai mengerti situasi di hadapannya.
"raysa.. Sekarang aku udah ada disini sa.. Aku balik buat kamu.. " ucap Gino.
"raysa? Lo bilang raysa? Dia RAYA gino, bukan raysa! " tegas reva.
Mondy yang sedari tadi diam karna dia bingung pun mulai bergerak saat dia melihat Gino mendekati raya untuk menarik raya dari reva, sedikit lagi raya tertarik ke gino, dengan cepat Mondy menepis itu semua.
"jangan sentuh dia.. " cegah Mondy dengan tegas tapi dengan nada rendah, kini dia ada di samping raya. Pelukan raya dan reva sedikit longgar saat Mondy mencegah gino.
"lo siapa? Pacarnya raysa? Bukan kan? Gua mau ngomong sama raysa.. " ucap gino santai
"tapi sahabat gue ga mau ketemu sama lo apalagi ngobrol sama lo, gino! " tegas reva
______
Gimana yaa kelanjutan nyaaa???? Pada penasaran gak niihh????
Stay tune yaaa!!
Makasih udah baca.
Jangan lupa vote, komen dan follow in my Wattpad! 🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Lain Waktu [ Slow Update ]
Romance• mengubah perasaan yang salah menjadi tepat •memulihkan hati yang telah rusak •rasa yang mengubah segalanya •mengobati luka yang amat sakit •mencintai tapi harus melepasnya.. Aku lelah dengan perasaan aneh itu! Sungguh! "gue ga mau egois, Maka...