Chapter 34
Happy reading guyss!!
Masih berpelukan..
Raya masih menangis di dekapan Mondy."cuma itu yang mau gua minta dari lo sekarang ray.. Jangan nangis lagi.. " lirih mondy yang masih memeluk raya.
Setelah berapa lama, raya menarik dirinya dari pelukan Mondy,,
"antar gue pulang sekarang.. " ucap raya menghadap ke depan
"gua bakal antar lo pulang, tp sebelum itu gua bakal antar lo ke rumah sakit dulu buat periksa keadaan lo.. " ucap Mondy
Raya hanya diam dan mondy pun tetap melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
Skip
Sampai dirumah sakit, Mondy membantu raya keluar dari mobil dan membopong raya masuk ke RS, setelah beberapa lama, merekapun kembali keluar dari RS menuju mobil dan pergi dari sana..
Skip
Didalam mobil..
"ray.. Lo harus dengerin kata2 gua ya..lupain masalah lo untuk sekarang, pikirin orang tua lo kalo mereka sampe tau lo sakit. " jelas Mondy
"gue punya orang tua, tapi sayang mereka ga selalu ada buat gue... " ucap raya
Mondy menunduk..
"tapi seenggaknya lo pikirin nyokap lo, gua tau lo sayang sama nyokap lo.. " ucap Mondy sambil melajukan mobilnya.
"hm! " deheman raya.
Beberapa lama, mereka pun sampai di halaman rumah raya. Mereka turun dari mobil..
Saat diluar mobil..
"makasih" ucap raya pelan
Mondy menganggukkan kepalanya.. Tidak berapa lama teman mondy datang membawa motor mondy, dan yang datang itu adalah ivan sepupu mondy.
"kalo gitu gua cabut ray, temen gua udah datang.. " ujar Mondy
Raya hanya melihat kepergian Mondy dari rumah nya,,
"duluan ray.. " teriak ivan
Raya hanya mengangguk pelan. Setelah mereka pergi raya masuk ke dalam rumahnya.
Saat mondy dan ivan keluar dari rumah raya, ternyata ada yang melihat mereka dari jauh, dia memakai motor sport hitam. Yaa... Dia adalah Gino.
Ternyata Gino mengikuti raya dan Mondy semenjak dari Cafe Rainbow.
Gino pun masuk ke halaman rumah raya, dihalaman itu dia bertemu pembantu raya.
"ya ampun.. Den Gino? Ini teh den Gino kan? " tanya bibi dengan bahasa sundanya.
"iya bi, saya Gino." ucap gino
Saat itu pertemuan di luar pintu masuk.
"hehe iya den, pasti non raya seneng pisan aden datang teh.. " antusias bibi.
Gino hanya tersenyum..
"raysa nya ada bi? " tanya Gino
"ada den, non raya ada di dalam, baru saja sampe rumah den.." ujar bibi
"saya mau ketemu sama raysa bi,, bisa kan? " ucap gino
"hmm tunggu sebentar ya den biar bibi coba tanya dulu ke non raya nya.. " ucap bibi
Gino hanya mengangguk.. Bibi pun masuk ke rumah menemui raya di kamarnya.
Skip
Kamar raya
Bibi mengetuk pintu kamar raya..
"masuk aja.. " jawab raya yg dikamar.
Bibi pun masuk dengan sopannya.
Di dalam kamar raya, raya terlihat membaringkan badannya di kasur queen size milik nya dengan mata terpejam.
"maaf non,, bibi cuma mau kasih tau kalo diluar ada yang nyari non raya.. " ujar bibi sopan
"siapa..? " tanya raya pelan dengan mata masih terpejam
"den Gino non.. " jawab bibi
Seketika raya membuka matanya yang terpejam dari tadi, dan melihat ke arah bibi yang berdiri di ambang pintu kamarnya.
Raya duduk di kasurnya..
"suruh dia pergi bi..! " perintah raya
"tapi non, kata den gino dia mau ngomong sama non.." ujar bibi lagi.
"bi.. Aku bilang suruh dia pergi..! " ucap raya sedikit tegas.
"iya non, baik non.. "
"kalo dia masih blm mau pergi juga, bilang kalo aku udah tidur sejak pulang tadi. Dan kalo dia masih blm au pergi juga,.. Suruh satpam buat usir dia! " ucap raya tegas.
"baik non, kalo gitu bibi permisi non,, "
Bibi pun keluar dari kamar raya dan menemui gino di luar rumah.
Di pintu depan..
"gimana bi? Saya bisa ketemu raysa kan? " ucap gino setelah bibi sampai
"maaf den, ternyata non raya nya udah tidur den.. " jawab bibi terbata2,, dan gino tau kalo bibi berbohong.
"bibi pasti bohong kan? Masa iya jam segini raysa udah tidur?!" tanya gino tidak percaya.
"bibi ga bohong den, sepertinya non raya kecapean karna pergi dari pagi den,, " ujar bibi.
Gino pun menghembuskan nafasnya kasar dan pergi dari rumah raya..
Di kamar raya..
Raya terlihat berfikir keras tentang rasanya untuk mondy dan rasanya yang sakit karna gino dan mondy.
Tapi...
"gue harus gimana.. Lagi2 mondy ga bisa hilangin kelembutan nya ke gue.
Lagi2 dia bersikap manis sama gue.. Jujur, sekuat apapun gue berusaha menghidar, tapi lagi2 dia meluk gue dan itu pelukan ternyaman bagi gue..! " ucap raya dalam hati nya.***
Kenyamanan itu indah apa enggak sih??
Kenapa bagi raya kenyamanan itu malah masalah bagi dia??
Tapi bagi orang lain, kenyamanan itu adalah sesuatu yang indah..Hmm
Makasih udah baca.
Jangan lupa vote, komen dan follow in my Wattpad! 🙏💞😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Lain Waktu [ Slow Update ]
Romance• mengubah perasaan yang salah menjadi tepat •memulihkan hati yang telah rusak •rasa yang mengubah segalanya •mengobati luka yang amat sakit •mencintai tapi harus melepasnya.. Aku lelah dengan perasaan aneh itu! Sungguh! "gue ga mau egois, Maka...