Tanah di sekelilingku berwarna hitam, bau belerang sangat menyengat.
Sudah berapa ekor yang kuhabisi? Mungkin ada ratusan... mungkin juga ribuan... aku tidak tahu. Kelereng-kelerengku masih berkeliaran kesana kemari, menghancurkan segala makhluk kegelapan yang merayap pada dinding-dinding ngarai dan yang berterbangan di udara. Pedangku pun tak henti-hentinya aku ayun.
Aku mulai lelah.
Satu-satunya momok pada pertempuran ini adalah jumlah mereka yang terus bermunculan tiada henti. Sampai kapan pertempuran ini akan berlangsung? Jika keadaan tak kunjung membaik, aku dengan terpaksa harus menyimpan kelereng-kelerengku.
Aku akan tunggu sepuluh menit lagi.
Sambil terus bertempur, aku mengamati sekeliling. Para pasukanku dengan mudah membasmi makhluk-makhluk itu. Walau aku lihat ada beberapa di antara mereka yang luka-luka dan tewas bersimbah darah, aku tetap yakin bahwa mereka masih mampu berjuang. Oleh sebab para pasukanku ini, adalah prajurit-prajurit kebanggaan kerajaan.
Kita hanya perlu bertahan menunggu waktu. Pada suatu titik, pasti makhluk-makhluk ini akan habis.
Tak seberapa lama, situasi di sekitarku semakin terkendali. Aku memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil napas. Menyiapkan diriku untuk gelombang selanjutnya. Di saat itulah aku pun menyempatkan untuk melihat ke ngarai seberang. Makhluk-makhluk kegelapan terlempar ke udara sebelum runtuh menjadi serbuk hitam.
Nazarella! Ia memutar-mutar tombaknya bak halilintar.
Aku rasa tak ada yang perlu dikhawatirkan, sejauh ini semuanya berjalan dengan baik.
"Gwei!" Tetiba aku mendengar suara Aubrey.
Aku segera menengok kebelakang untuk melihatnya yang tengah berlari mendekatiku. "Aubrey, bagaimana keadaan di selatan?" tanyaku.
"Diadum benar-benar menghajar mereka habis! Ia menyuruhku untuk datang melihat keadaan di utara,"
Kerja bagus, Diadum!
"Aku rasa, keadaan di sini pun sudah teratasi," Aubrey melanjutkan perkataannya setelah menengok kesana kemari.
Tunggu... bagaimana jika makhluk-makhluk ini muncul di tempat lain?!
Sial! Kenapa ini tak terpikirkan olehku lebih awal?
Sekarang di mana keluarga raja? Harusnya Nazarella atau Diadum mengirim mereka ke Silvercliff... Ya, betul! Mereka pasti mengirim mereka ke Silvercliff!
"Aubrey, pergilah ke Silvercliff dan jagalah keluarga Raja. Kau bisa percayakan pertempuran ini kepadaku, aku yakin me-"
"AWAS! NAZ!" Aubrey tiba-tiba memotong perkataanku setelah ia melirik ke dataran seberang. Ketika aku ikut menengok, rupanya ada sekitar belasan, atau mungkin puluhan makhluk berambut panjang yang berlari secara serentak menuju pada Nazarella. Mereka datang dari segala penjuru, mustahil baginya untuk dapat menghabisi makhluk itu secara bersamaan.
Apa yang harus aku lakukan!? Aku tak mungkin menerbangkan kelerengku kesana! Ayolah, ayolah, bagaimana cara menyelamatkannya!?
Belum sempat aku berkutik, makhluk-makhluk itu menerkam Nazarella dan membawanya jatuh ke dalam ngarai. Melihat tubuh Nazarella terjun bebas ke bawah dan perlahan hilang ditelan kegelapan, Aubrey dengan keras berteriak memanggil namanya.
A- apakah ini benar-benar terjadi!? Berulang kali aku ingin berharap bahwa ini semua adalah khayalan belaka, namun setiap teriakan yang Aubrey gaungkan terus menerus meyakinkanku bahwa ini adalah kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ancient's Realm: Stallions & Serpents
Fantasi=-=-=-=-= BUKU PERTAMA DARI SERIAL "ANCIENT'S REALM" =-=-=-=-= Setiap cerita mempunyai dua sisi. Orang-orang melihat kerajaan Varamith sebagai kerajaan terbesar dan terkaya, dipimpin oleh sosok yang murah hati dan dicintai banyak orang. Semuanya ter...