🍁2. Sherly Agustin [Revisi]🍁

5K 365 9
                                    

Sherly berjalan memasuki kelas. Ternyata kelas telah kosong. Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Hanya ada Kenny, Vio dan Bobby sedang malaksanakan piket kelas.

"Ya ampun, gue lupa kalau sekarang piket. " Sherly bergegas ke sudut kelas untuk mengambil sapu.

"Sherlyyyy kemana aja sih lo?" omel Bobby tak terima, lagi dan lagi Sherly terlambat. "Dari tadi gue doang yang kerja"

"Apa? lo yang kerja? eh Bob lo tuh dari tadi cuma main game aja." Bobby bohong. Sudah jelas sejak tadi yang piket cuma Kenny dan Vio.

"Gua piket nya besok aja ya Ken. Kucing gue ada daftar kawinan sore ini."  ucap Bobby dengan raut wajah memelas. Semoga Vio mempercayai wajah yang ia buat sedemikian, agar orang iba padanya.

"Sejak kapan lo suka kucing? bukannya lo takut sama hewan sejenis kucing?" aroma nya ada yang berdusta nih!

"Ciee... lo perhatian banget sama gue." Bobby menarik-narik dagu Vio dengan cengengesan. Hingga Vio menggeplak kepala Bobby dengan kemoceng ditangan kanannya.

Bobby mengelus kepalanya yang seketika memerah akibat pukulan Vio, "sakit yang." Bobby berlari mengejar Vio

Vio berlari menjauh menuju Kenny untuk mencari aman. Karena Bobby pasti tidak akan berani mendekati Kenny apalagi suasana yang sangat mendukung murkanya macan IIS 1

" B-o-d-o a-m-a-t." ejanya sarkastik. "Yang , yang pala Lo peyang! pacar juga bukan ish."

"Kenapa? Suka-suka gue. Yang lain kagak ribut tuh" tunjuk Bobby dengan dagunya.

"Gimana? Oh mau di official-in biar resmi?" goda Bobby gemas saat melihat semburat merah di pipi Vio. Lucu!

"Gak bisa gitu dong! Piket bareng - bareng, pulang ya bareng juga!" Vio tak memusingkan kalimat akhir Bobby dan mulai menyisingkan lengan seragam nan pendek. Mengeluarkan aura intimidasi. Seketika hawa panas ditubuhnya memuncak. Menyampaikan bahwa bendera perang mulai berkibar.

Ia sedang menahan amarah.

"Gua nggak ngomong sama lo ya Viokio."

"Pokok nya, nggak ada yang pulang sebelum kelas bersih." kali ini giliran Kenny  yang mengeluarkan suara. Sejak tadi Kenny hanya diam mendengarkan Vio dan Bobby berdebat. Bukan maksud Kenny tidak mau menengahi perdebatan itu, namun kalau masalah itu menyangkut Vio dan Bobby sebuah hal pasti akan dipersulit sekali.

"Alasan lo gak masuk akal Bob, jadi gak perlu ngeles lagi. Besok-besok cari alasan yang kreatif dikit. Ya kali kucing yang kawinan tapi lo yang ribet." kalimat pedas Kenny sudah keluar. Sekalinya dia bicara, pasti akan mematahkan perkataan sang musuh. Sungguh tajam sekali mulut Kenny ini.

Bobby mendengus malas. Lalu mengambil sapu yang tadi dilempar nya ke meja guru.

Kenny bukanlah lawannya. Mengalah lebih baik bro!

"Abis dari mana Sher?" tanya Vio ketika ia baru melihat Sherly disaat mereka sedang bekerja. Vio tidak marah. Hanya saja sudah kebiasaan Sherly suka lupa waktu jika berhubungan dengan Khavi.

"Pasti abis nyamperin Khavi kan?"
kali ini Bobby baru berani bersuara setelah berdiam diri.

"Sok tahu lo Bob, orang gue abis dari toilet juga." Bobby tahu, karena semua orang tahu. Bahwa Sherly tidak pernah absen menghampiri Khavi.

Ia tidak bisa dibohongi lagi.

"Udahlah Sher, ngapain ngejar yang nggak pasti? Apalagi modelan kayak Khavi. Udah jelas-jelas selalu ditolak!" sakit itu yang ia rasakan ketika faktanya demikian.

Fatamorgana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang