🍁29. Terjebak di Kontrakan 🍁

2K 165 16
                                    

Selama libur quality time dengan keluarga menjadi bertambah. Seperti siang ini Khavi dan keluarganya berkumpul sambil bersantai.

Disaat semua berkumpul untuk mengobrol ia justru duduk di ayunan yang memang sudah ada sejak lama. Sekarang Khavi berada di taman belakang rumah. Taman ini sengaja dihiasi beraneka ragam jenis bunga. Sesuai permintaan Marissa.

Khavi tidak sendiri. Ia bersama Yolanda. Pagi-pagi Yolanda sudah bertamu ke kediaman keluarga Negara. Bukan masalah, karena keluarga Khavi sudah kenal Yolanda lama. Karena dulu Khavi, Yolanda, Juan dan Kinara adalah sahabat dekat.

Persahabatan itu rusak saat satu diantara nya membuat kesalahan sesuai dengan pribahasa yang mengatakan, "karena nila setitik, rusak susu sebelanga." Salah satu diantara mereka ada yang berkhianat. Ah, sudahlah Khavi tidak ingin membuka luka lama. Biarkan ia menguburnya bersama kepergian Kinara.

"Apalagi?" Desah Khavi jengah melihat Yolanda yang datang dengan wajah sedih. Lagi.

Yola menyeka air mata dengan tisu yang diberikan Khavi.

"Khav apa masih ada kesempatan untuk ku?" Yola menatap mata elang Khavi memohon. Biasanya Khavi akan luluh jika ia sudah memohon.

"Kesempatan?" Tanya Khavi dengan mengulas senyum miring.

"Kemana aja kamu selama ini Yol? Aku yang selalu nunggu kamu. Tapi kamu hanya mengganggap ku sebatas sahabat."

"Sekarang aku mau jadi pacar kamu Khav!" Yola berusaha menggamit jemari Khavi tapi Khavi langsung mengelak.

Hampa. Itulah yang Yola rasakan. Khavi tidak pernah menolaknya. Lalu kenapa Khavi berubah disaat ia baru sadar bahwa tidak ada orang yang tulus mencintainya selain Khavi seorang.

"Apa aku udah terlambat Khav? Aku sadar ternyata gak ada yang tulus mencintai ku seperti kamu. Aku ingin kita sama-sama seperti dulu." Rasa bersalah membuat Yola tertunduk dengan meremas bajunya.

Khavi beranjak dari ayunan. Ia memutari ayunan Yola. Dan berhenti tepat dibelakang Yola, Khavi mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat lalu berbisik, "jangan harap semuanya terulang! Semua udah berakhir. Seperti yang selalu Lo bilang kita hanya sahabat. Gak lebih!"

Sengaja Khavi menekankan kata sahabat karena itulah ucapan yang selalu diucapkan Yola padanya. Biarkan kini ia yang membalikkan kata-kata itu pada Yola. Agar Yola tau bagaimana rasanya berada diposisi Khavi yang dulu.

Terdengar jahat memang kalimat terakhir Khavi. Tapi ia harus menegaskan agar Yola tidak lagi merasa bahwa Khavi masih berharap padanya. Nyatanya posisi Yola sudah bergeser sedikit dengan posisi Sherly saat ini.

Yolanda menatap nanar punggung tegap yang menjauh. Dulu punggung itulah sebagai tempat ia bersandar. Setelah semua ini, mungkin itu hanya tinggal kenangan. Pupus sudah harapannya untuk memperbaiki kesalahan.

---------

"Ma, Sherly izin mau ke kontrakan untuk ambil beberapa barang." Pamit Sherly pada Marissa.

"Sama Khavi?" Tanya Marissa.

"Gak ma, Sherly sendiri. Cuma sebentar setelah itu langsung balik," jelas Sherly.

"Yaudah hati-hati jangan lupa pamit sama Khavi!" Ingat Marissa, karena tidak ingin nantinya Khavi salah paham dan merasa diabaikan.

Sherly mencari Khavi ke semua ruangan namun tidak ada. Mujur ia langsung bersisian dengan Khavi dari pintu belakang.

Searah jarum jam disana ada Yola yang menuju arah Khavi. Bergegas Sherly bersembunyi agar Yola tidak menyadari keberadaannya. Kalau ketahuan tamat sudah riwayat Sherly. Bersembunyi di toilet umum rumah Khavi yang terletak di dapur.

Fatamorgana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang