🍁10. Undangan[Revisi]🍁

2.6K 206 4
                                    

Woy, geseran dong!

Ih gue duluan yang disini.

Minggir woy badan lu kek gentong!

Sherly yang baru menginjakkan kaki di sekolah merasa jengah dengan siswi di hadapan dia sekarang.

Seseorang melintasi Sherly, Sherly berinisiatif untuk bertanya. "Eh, ada apaan sih?"

"Ada berita heboh!!!"

"Yaelah bayi nungging juga tau kali. Maksud gue berita apa?" tukas Sherly. Kesal berbicara dengan wanita bermata minus yang dari style pasti anak MIPA.

"Udah buruan Pak Maskeri udah ke kelas." ujar gadis yang berambut di kuncir seperti nya teman gadis itu yang bernama Chacha dari name tag.
Menarik temannya dan meninggalkan Sherly cengo.

"Ck, ditinggal gue!"

Sherly menerobos masuk kedalam kerumunan yang sesak. Untuk bergerak saja susah. Untung tubuh mungil Sherly bisa menyalip siswi lain. Dan bisa melihat berita yang menggemparkan SMA Cakrawala. Bahkan anak MIPA nan terkesan pendiam, pintar, lugu, bisa terpengaruh dengan berita di Mading.

To invite all member Cakrawala High School on Birthday's Party
"KHAVITALAN ABDI NEGARA"
Place : Kenari Hotel, Floor 3
Time : Saturday, 31th July 2019
Note : The must wear mask to all best guest

Mulut Sherly terbuka lalu ditutup dengan tangan kanan. Tak percaya dia sudah melewatkan hari penting Khavi.

Perlahan mundur meninggalkan area itu, dan berlari ke kelas.

------------------

Itu Khavi nya!

Makin kesini doi kok tambah ganteng ya...

Mau dong satu yang kayak Khavi!

Khavi melihat kerumunan siswa aneh. Mengapa mereka semua memperhatikan dia.

Khavi ikut melihat Mading. Setelah melihat, dia paham sekarang. Ternyata berita ulang tahun Khavi sudah terdengar ke seluruh penjuru SMA Cakrawala.

Disepanjang koridor dia masih menjadi sorotan. Khavi sudah biasa diperhatikan, tapi kali ini rasanya agak berbeda dari sebelumnya.

"Cie yang mau sweet seventeen!" Khavi tak menggubris godaan Ziko. Memilih menyibukkan diri pada ponsel.

"Yah gue di peanutin" sindir Ziko.

"Baperan lu!" ejek Sena.

"Bodo amat, suka-suka pembalap dong!" sinis Ziko.

Khavi tak memperdulikan perdebatan sahabatnya saat itu. Dia sudah bosan mendengar kalimat tersebut.

"Khav, undangan nya ntar istirahat gue sebar ya." ucap Ziko yang justru lebih semangat. Padahal yang ulang tahun adalah Khavi, tapi ia yang sibuk.

"Khav..." panggil Ziko lagi.

"Woy budeg lu bangsat!" teriak Ziko kesal. Habis sudah stok kesabaran yang dibendung selama ini.

"Apaan?" balas Khavi singkat. Ziko menggertakkan gigi kesal. Jika bunuh sahabat itu tidak berdosa, sudah sejak dulu dia sudah membunuh Khavi di rawa-rawa.

"Mama lo nyuruh kita sebarin undangan ultah lo," Sena buka suara setelah membiarkan Ziko bicara.

"Maksud lo?" Khavi mematikan ponsel dan memasukkan ke dalam saku celana.

"Percuma ya ganteng, tapi lola!"
Bicara sama Khavi itu kayak ngomong sama cewek pms. Bawaannya ngegas mulu. Ujung-ujungnya kita yang disalahkan.

Fatamorgana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang