🍁19. Mantan Sahabat🍁

2.1K 167 3
                                    

Tetesan air mata masih bergelinang dipelupuk mata Sherly. Tapi ia tetap menyusun semua barangnya dan memasukkan ke dalam ransel. Sedangkan Vio dan Kenny hanya bisa mematung melihat Sherly. Mereka sempat menolong, tapi Sherly justru menyuruh mereka untuk segera pulang.

Jika sudah bersedih, Sherly selalu begitu. Ia bukanlah orang yang suka memperlihatkan kerapuhannya pada orang lain. Padahal Kenny dan Vio adalah sahabatnya. Bukan orang lain lagi. Mungkin Sherly belum percaya kepada sahabatnya.

Vio dan Kenny saling menyenggol bahu satu sama lain. Mereka sama sama bingung bagaimana caranya berbicara dengan Sherly.
"Lo deh," ujar Kenny setelah aksi senggol menyenggol.

"Takut gue Ken," cicit Vio.

Melihat Sherly sudah menyandang ranselnya, kontan Kenny maju.

"Sher Lo pulang sama kita ya." Ajak Kenny ragu.

Sherly baru sadar sejak awal ia mengabaikan keberadaan dua manusia yang selalu menemaninya.

"Makasih Ken, Vi tapi gue pulang sendiri aja."

"Jangan. Mending bareng kita Sher. Lo mau ke Kafe Persona kan? Nah kita sekalian mau nongkrong juga disana. Mending bareng kita iya kan Ken?"
Vio mengedipkan sebelah matanya pada Kenny.

Sepertinya mereka tidak menyadari bahwa Sherly dapat melihat aksi kompromi mereka.

"Iya Sher bareng kita aja." Setuju Kenny.

"Sejak kapan kalian hari Selasa kosong? Bukannya Lo hari ini les bahasa Inggris Vi," tanya Sherly ke Vio disamping kirinya.

"Dan bukannya Lo bilang kemarin mau jemput sepupu Lo ke bandara?" Sherly beralih ke sebelah kanan, menyidak Kenny.

Dan keduanya langsung mati kutu.

"Tapi Sher,"

"Udah mending sekarang kalian berangkat. Ntar keburu telat loh." Pembicaraan singkatnya ternyata menyadarkan Sherly bahwa kini mereka telah di area parkiran. Sherly pun mendorong keduanya untuk menuju kendaraan masing-masing.

"Serius Lo gapapa?" Tanya Kenny.

"Iya. Udah buruan sana. Lo nggak mau kan sepupu Lo lumutan nungguin disana. Kalau gue mah ogah!" Kenny tersenyum. Sherly nya telah kembali. Langsung ia memeluk sahabatnya.

"Lo hati-hati ya!" Ucapnya lalu menaiki mobilnya.

Vio hanya diam melihat waktu yang berlalu saat Kenny dan Sherly berpelukan. Ia tidak ikut bergabung. Hingga Sherly menatapnya heran.

"Vi," dan Vio langsung memeluknya erat. Dan Sherly tahu apa yang dirasakan Vio kini.

"Gue gapapa Vi, Lo gaperlu kuatir lagi."

"Sher, pulang sama gue ya? Ya? Ya?" Ajaknya dengan wajah memelas.

"Lo mau Abang Lo kesini, jemput Lo gara gara telat ke tempat les? Nggak kan?"

"Gabakal dia lagi sibuk bikin laprak sekarang,"

"Pokoknya Lo harus pergi les. Kalau nggak gue nggak mau jadi sahabat Lo lagi." Ancaman Sherly benar-benar membuat Vio tidak bisa menolak.

"Lo kok gitu sih!" Protesnya.

Sherly hanya terdiam, "yaudah gue pergi. Lo hati-hati ya, bye." Sherly tersenyum melihat semua temannya yang telah pergi.

------------
Dari arah berlawanan rombongan sekolah Garuda sedang berpatroli mencari mangsa.

"Woy ada anak cakrawala noh!" Ucap seorang cowok yang berada di paling depan. Bahkan ia yang terlihat berbeda dari teman yang lain. Dia menggunakan headband dikepalanya.

Fatamorgana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang