Lucky Fans

129 29 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.
"Chan! Dengerin gue dulu!"

Hari ini masih pagi di gedung Fakultas Ekonomi lantai 5 dan Eunseo sudah berteriak-teriak heboh membuat seisi lorong menoleh kepadanya.

"Chanwoo! Ih berenti dong dengerin gue bentaaaar aja!" Eunseo kembali merengek ketika Chanwoo tidak menghiraukannya dan terus melangkahkan kakinya lalu berbelok kearah perpustakaan fakultas. Eunseo masih mengekorinya hingga duduk di karpet lesehan di pojok diskusi.

"Chanwoo ayolah, rekrut gue jadi staff backstage! Lo kan baik." Kini suara Eunseo jauh mengecil bahkan hampir seperti berbisik.

"Ogah! Gak akan!" Chanwoo menjawab sekilas dan membuat Eunseo memanyunkan bibirnya.

"Chan~ Ayolah~ kapan lagi gue punya kesempatan bisa sedeket itu sama EXO~" Eunseo semakin merengek manja.

"Heh, EXO ini bukan artis main-main, staff nya harus bisa profesional, kalo gue nge rekrut lo, bisa-bisa lo malah fangirlingan doang, nggak ngelaksanain job desk dengan baik." Chanwoo menyentil pelan kening Eunseo dan membuat Eunseo mengaduh kesakitan.

"Ih Chanwoo kok gitu sih! Sakit tau!" Protes Eunseo dengan suara tertahan agar tidak terdengar berisik.

Chanwoo tidak menggubris, malah Ia sekarang sibuk dengan laptopnya dan mengetikkan sesuatu.

"Chaaaanwoooooo~" Rengek Eunseo sambil menduselkan kepalanya pada lengan atas Chanwoo.

"Chanwoo baik deh. Nanti gue bensinin seminggu deh."

"Nggak."

"Gue traktir Markobar tiap hari selama sebulan?"

"Nggak."

"Gue kenalin ke temen cewek yang masih jomblo!"

Chanwoo berubah menatap Eunseo datar selama beberapa detik, sehingga Eunseo nyengir.

"Trus apadong? Gue beliin albumnya Isyana yang baru? Kan mau rilis album baru tuh!"

"Dibilangin enggak ya enggak. Lo mau nyogok pake tiket fansign ya Jifren pun juga gue nggak bakal iyain Euuunnn." Chanwoo menangkup kepala Eunseo sambil menguyel-uyel rambutnya gemas.

PUKK PUKK

"Gelut aja kalian berdua. Nggak di kampus, nongkrong, dirumah, perpus, baku hantaaaam aja kerjaannya." Seseorang memukulkan gulungan kertas yang dibawanya pada kepala Chanwoo dan Eunseo pelan.

"Eh, Kak Jungkook. Ini nih Kak, Chanwoo ngeselin." Eunseo mengadu dengan suara berbisik.

"Lah, elo yang mulai." Protes Chanwoo.

Jungkook tertawa melihat kedua adik tingkatnya yang tingkahnya begitu menggemaskan ini. Dulu saat PKKMB, Jungkook pernah membimbing mereka, lalu Chanwoo mengikuti Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi sebagai Ketua, sehingga mereka jadi lebih dekat. Karena bagaimanapun, Jungkook adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi, jadi mereka sering bertemu di sekretariat yang letaknya satu blok, serta pada saat kegiatan-kegiatan keorganisasian kampus.

Selain itu, Jungkook dulu adalah kakak kelas Eunseo saat SMA, karena Eunseo juga sangat berprestasi di bidang balet, maka Jungkook juga mengenalnya. Bahkan mereka pernah mendapatkan Piagam Penghargaan dari Kepala Sekolah bersama-sama saat acara penutupan tahun ajaran. Jungkook mendapat prestasi di bidang Seni Musik, sedangkan Eunseo berprestasi di bidang baletnya.

Jungkook mendudukkan diri di sebelah kanan Chanwoo sambil mengeluarkan ponsel dari saku kemejanya.

"Gimana Chan? Udah ada yang bales e-mail belum dari Kemenkeu?" Jungkook bertanya pelan tanpa menimbulkan suara bising.

NEW PAGE ( Kim Donghan & Jung Yein )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang