Sekacau Itu

120 24 1
                                    

.

.

.

.

.

.

Suasana kantin siang ini tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang saja didalam sambil menikmati pesanannya dan sekedar mengobrol dengan teman. Udara kali ini berhembus meniupkan hawa dinginnya. Langit begitu mendung, dan dedaunan diluar sedang menari-nari terbawa angin sebelum akhirnya tergeletak di halaman. 

"Jadi gimana sih sebenernya kalian tuh?" Yein mulai membuka percakapan. Dihadapannya, Yeeun dan Hyunggu duduk bersebelahan. Sedangkan Eunseo disebelahnya masih menikmati siomay pedas sepiring berdua dengan Chanwoo.

"Hyunggu tuh!" Yeeun memasang muka sebalnya.

"Dih kok gue? Lo tuh!"

"Lo yang parah Gu!"

"Salah gue apa coba? Sebagai temen wajar dong kalo gue.."

"Tapi lo kelewatan Gu! Kali aja kemaren itu sebenernya Wooseok udah beneran berubah!"

"Berubah apanya? Nggak mungkin lah bajingan macem dia berubah."

"Heh? Bajingan lo bilang? Elo yang bajingan tau!"

"Haaaaiiiiissssshhhhhhh stop! Udah ya teman-teman. Ini di kantin. Jangan baku hantam disini." Yein melerai keduanya sedangkan Chanwoo dan Eunseo tertawa sambil tetap mengunyah siomay.

"Udahlah Ye, capek gue tuh ngomong sama dia. Batu sih! kalo dinasehatin ngeyel mulu, giliran diselingkuhin larinya ke siapa? Kita kan?" Hyunggu bersungut-sungut.

"Eh gue nggak jadiin kalian pelarian ya!" Yeeun kembali nyolot. Chanwoo semakin meringis melihat teman-teman Eunseo yang lucu-lucu ini. Dulu Ia dengan Kyulkyung juga sering baku hantam seperti ini, tapi selalu berakhir dia yang mengalah karena Kyulkyung memang ratunya. Dia tidak bisa dikalahkan.

"Udaaaah! Yaampuuun! Lama-lama gue sumpahin kalian jadian deh!" Yein memegang kepalanya pusing melihat tingkah Yeeun dan Hyunggu.

"Dih ogah lah sama dia."

"Gue juga ogah sama orang sok ngatur kaya dia." Balas Yeeun.

"Tuh kan! Udah woy, gue sumpahin kalian jadian beneran nih! Gue tu nanya-nanya bukan sebagai media kalian baku hantam." Ucap Yein sambil memijat pelipisnya.

"Abisin Eun" Ucap Chanwoo ketika ada telpon masuk ke ponselnya. Ia segera minum air mineral kemudian melihat ID pemanggilnya.

"Halo Han? Lo dimana sekarang? Kenapa nggak ada kabar? Lo nggak apa-apa kan?" Sontak semua orang di meja itu menatap ke arah Chanwoo yang menerima telepon sambil berdiri. Dan setahu mereka, 'Han' yang dimaksud ini adalah Donghan. Orang yang sedang populer karena prestasinya minggu ini dan juga karena sesuatu yang buruk sedang menimpa dirinya.

"Oh gitu. Syukurlah. Yaudah gue kesana sekarang." Ucap Chanwoo kemudian menekan sebuah tombol dan memasukkan ponselnya kedalam saku celana.

"Itu tadi Donghan Chan?" tanya Eunseo.

"Iya, hari ini dia udah mulai masuk. Sekarang dia di sekret katanya mau bahas laporan udah nyampe mana. Gue duluan ya? atau lo mau ikut? Eh jangan deng. Kalo lo pengen ketemu Donghan, ntar biar gue atur pulang kampus dia nggak kemana-mana." Chanwoo berkata begitu cepat sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terbaik.

"Yaudah kalo gitu Chan. Ntar kabarin gue ya. Yein lo mau ikut sekalian kan ketemu Donghan?" Tawar Eunseo. Hal itu membuat Yein terkejut. Ia tidak mungkin bertemu dengan Donghan diluar apartemen seperti ini. Lagipula dia sedang menghindari Donghan. Belum sempat Ia membalas, Eunseo seakan telah memutuskannya.

NEW PAGE ( Kim Donghan & Jung Yein )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang