His Peaceful Face

168 25 2
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

Malam ini jalanan tampak ramai meski bukan akhir pekan. Kafe tampak penuh dengan muda mudi yang asik bercengkerama dengan teman-temannya. Tak terkecuali Yein dengan Eunseo, Chanwoo, Yeeun, Hyunggu, dan Vernon. Mereka berempat sedang menikmati kebersamaan di sebuah kafe.

Yeeun tampak sedang kesal karena sejak tadi Hyunggu dan Vernon menggodanya. Sedangkan yang lain menertawakan momen yang sebenarnya sudah biasa mereka lihat setiap hari itu.

"Ih Gu! Non! Gue tabok beneran ya kalian sekali lagi ngeledekin poni gue!" Yeeun sewot sambil memegangi poninya yang tampak terlalu pendek.

"Loh kita nggak ngeledek Eun. Emang beneran. Rambut lo tuh udah kaya model-model Broadway gitu. tingginya sampe separuh jidat. Hahaha." Hyunggu tertawa terbahak-bahak diikuti yang lainnya.

"Udah gitu panjangnya nggak rata lagi. Sehelai panjang, sehelai pendek." Sahut Vernon. Dan Yeeun yang sudah lelah menanggapi mereka berdua akhirnya menyerah dan diam.

"Gue nggak habis pikir deh. Kalian kok nggak bisa ya seharii aja akur gitu. Brantem mulu!" Chanwoo tertawa.

"Loh, justru kalo mereka nggak berantem, berarti ada yang salah dengan mereka Chan. Mereka itu udah kaya indikator hubungan. Kalo mereka diem dieman, tandanya ada yang nggak beres." Jawab Yein sambil sesekali menutupi mulutnya karena tertawa.

"Ini kalo Yeeun akhirnya nikah sama salah satu dari mereka beneran bakal gokil loh sumpah." Eunseo juga turut menyahut.

"Dih amit-amit gue nikah sama kalian." Ucap Yeeun.

"Apalagi gue? Gue kalo mau cari ibu buat anak-anak gue ya tentu pilih-pilih dong. Kalo kaya lo mah kasihan anak-anak gue ntar Ye." Ucap Hyunggu.

Yeeun menggenggamkan tangannya erat beberapa saat. Tatapannya tajam pada Hyunggu, kemudian tangannya melayang ke kuping Hyunggu dan menjewernya.

"Aaaaa aduh ampun! Sakit Ye sakiitt!" Protes Hyunggu.

Mereka tampak asik bercanda hingga tanpa terasa waktu sudah semakin larut.

"Eh, udah hampir jam 10 nih. Gue kayanya harus pulang deh. Oma gaada temennya." Ucap Eunseo.

"Yaudah yuk kalo gitu duluan." Ucap Chanwoo karena memang mereka berangkat berdua.

"Nggak nunggu Donghan? bentar lagi dia dateng pasti. Biar Yein dijemput dulu sekalian." Usul Yeeun.

Chanwoo melirik sekilas kearah Eunseo, kemudian Eunseo mengiyakan.

"Ya nggakpapa sih nunggu Donghan sekalian." Ucapnya kemudian.

Belum ada semenit, bel pintu berbunyi dan Donghan muncul dari sana.

Belum ada semenit, bel pintu berbunyi dan Donghan muncul dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NEW PAGE ( Kim Donghan & Jung Yein )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang