.
.
.
.
.
.
Eunseo terkejut ketika Donghan tiba-tiba muncul di depan pintu rumahnya. Padahal ini sudah jam sepuluh malam. Meskipun Donghan berdandan rapi, tapi sepertinya Eunseo tetap bisa menemukan bahwa Donghan tidak sedang baik-baik saja.
Ya, disinilah Donghan berakhir setelah tadi Ia sempat berhenti di tengah jalan dan bertemu dengan Younghoon. Setelah melalui beberapa pertimbangan, Ia akhirnya memutuskan untuk mendatangi rumah Eunseo. Hanya Eunseo lah yang menjadi alternatifnya saat ini.
"Donghan? Ada apa? Tumben kesini ga bilang-bilang?" Ucap Eunseo sebelum akhirnya mempersilakan Donghan masuk, namun Donghan menolak dan mengajak Eunseo mengobrol di beranda saja. Eunseo bisa menyadari bahwa Donghan tampak gelisah dan kacau.
"Nggakpapa gue pengen main aja. Oma udah tidur Eun?" Tanya Donghan.
"Udah barusan. Tadi habis bikinin coklat panas buat Yein trus tidur. Oiya, Oma tuh kangen kalian tau. Chanwoo, Lo juga. Sekarang jarang main kesini bareng."
Donghan sedikit tersentak ketika Eunseo menyebut nama Yein. tetapi Ia menyembunyikannya. Tiba-tiba hatinya merasa sedikit lega.
"Iyaa ntar kalo udah longgar kan pasti main kesini sama Chanwoo Eun." Jawab Donghan.
"Oiya Han. Lo punya kenalan pengacara gitu nggak?" Tanya Eunseo tiba-tiba.
"Ada sih. Buat apa emang Eun? ada masalah apa?" Tanya Donghan lagi memastikan.
"Kasihan Yein Han. Gue gabisa diem gini terus. Gue rasanya pengen bantu dia tapi gatau harus bantu gimana." Jawaban Eunseo sukses membuat bulu di sekujur tubuh Donghan meremang. Apa saja yang dketahui Eunseo tentang Yein?
"Emang, Yein kenapa Eun? Tanya Donghan dengan suara agak bergetar.
"Kasihan dia Han. Dia diperlakukan buruk terus sama keluarganya. DIa nggak disukai sama keluarganya dari kecil banget. Bahkan dia sampe ngungsi berhari-hari disini."
Donghan menggaris bawahi fakta bahwa Yein selama ini menghilang dan terbukti Ia melarikan diri ke rumah Eunseo. Sekarang Ia tau kemana Yein akan berlabuh bila terjadi masalah. Jawabannya adalah Eunseo.
"Emang Yein ada masalah sama keluarganya?" Donghan berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri ketika Ia sebenarnya tahu bahwa akhir-akhir ini Yein sebenarnya bermasalah dengannya. Bukan dengan keluarganya.
"Intinya, dia nggak disukai oleh keluarganya Han. Dia bukan keturunan biologis Papa Mamanya yang kita tahu sekarang. Lo tau kan siapa Ketua Yayasan kampus kita? Bagi beberapa orang yang tau, beliau Mamanya Yein. Tapi sebenarnya, Yein bukan anak dari beliau. Ngerti nggak maksud gue?"
Donghan mengangguk mengerti. Sejak awal kabar Ia akan dijodohkan dengan Yein, Ia sudah tahu bahwa Mama Yein adalah Ketua Yayasan kampus, meskipun jarang sekali menghadiri undangan event kampus.
"Banyak banget yang udah dilalui Yein selama ini. Miris Han dia sampe kebiasa diperlakukan nggak baik. Tapi seseorang dilahirkan bukan untuk menerima kekerasan kan? entah itu verbal maupun non verbal." Eunseo masih bercerita sedangkan Donghan pandangannya kabur entah kemana. Ia teringat banyak hal yang telah terjadi antara dirinya dengan Yein selama ini. Penyesalan demi penyesalan semakin menghantui.
"Yang paling parah setahu gue adalah, beberapa minggu ini Yein sampai mengungsi kerumah gue Han."
Darah di dalam tubuh Donghan terasa berdesir hebat ketika Eunseo mulai menceritakan bagian dimana yang sebenarnya terjadi adalah ia yang berkonflik dengan Yein.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW PAGE ( Kim Donghan & Jung Yein )
FanfictionTidak semua kisah memiliki awal yang baik. Begitu pula dengan kisah antara aku dan kamu. Semua yang terjadi di masa lalu sungguh membuatku malu. Malu padamu, malu dengan diriku. Semua seakan terasa mustahil berjalan dengan baik. Tapi karena aku mel...