It Takes A Lot of Real Works

115 25 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Rangkaian acara Festival Ekonomi telah dimulai minggu ini, mulai dari Bakti Sosial yang sudah terlaksana sejak dua hari kemarin. Sedangkan hari ini, termasuk hari yang paling ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis karena Ibu Menteri Keuangan akan memberikan kuliah umumnya mengenai Stratei Optimalisasi Manajemen Barang Milik Negata (BMN) Dalam Pengelolaan Kebijakan Fiskal.

Ratusan mahasiswa sudah berbondong-bondong antri memasuki ruang auditorium di gedung Fakultas Ekonomi lantai 7. Dan disinilah Yein sekarang, bersama Eunseo dan Vernon mengantri untuk masuk ke auditorium karena masih baru akan dibuka 5 menit lagi.

"Dek? Ikut kuliah umum juga?" Jungkoo tiba-tiba muncul dari belakang punggung Yein dan menepuk pelan pundaknya. Senyumnya merekah berbarengan dengan Yein yang langsung menatapnya.

"Oh? Iya kak. Ini sama Eunseo sama Vernon juga. Kak Jungkook sama siapa?" Yein membalas.

"Ini sama Younghoon, sama temen-temen yang lain juga sih." Ucap Jungkook.

Detik berikutnya, pandangan Yein bertemu dengan Younghoon. Ia menyunggingkan senyum tipis yang kemudian dibalas juga oleh Yein. Mereka saling menyapa dengan mengangguk sekilas.

Setelah menunggu beberapa saat, auditorium kini telah dibuka. Ruangan besar berkapasitas hampir empat ratusan kursi itu mulai terpenuhi. Yein duduk di barisan tengah, disebelah kanannya Eunseo, lalu Vernon. Sedangkan Jungkook dan Younghoon duduk berjarak dua baris didepan barisan Yein pada larik sebelah kiri.

Serangkaian acara pembukaan telah dilaksanakan, kini sudah saatnya Ibu Menteri Keuangan naik keatas podium untuk memberikan kuliahnya.

"Baik, pada kesempatan ini saya akan menyampaikan suatu topik mengenai bagaimana negara kita mengalami evolusi dalam pengelolaan keuangan negara yang sangat fundamental." Ucap Bu Menteri membuka kuliahnya.

"Pada outline yang telah saya siapkan, bahasan yang akan saya sampaikan meliputi lima hal, yaitu yang pertama pengenalan mengenai BMN atau Barang Milik Negara, kedua BMN dan atau Aset Kekayaan Milik Negara, yang ketiga Bagaimana Membuat Kinerja dan Menilai BMN, selanjutnya Peran BMN dalam APBN dan Kebijakan Fiskal, serta tentunya Tantangan Mengoptimalkan BMN."

Dengan tegas dan jelas, Bu Menteri menyampaikan kuliahnya. Membius seluruh hadirin untuk fokus terhadap topik penting yang disampaikannya.

"Barang Milik Negara sendiri merupakan salah satu sub-set dari Kekayaan Negara yang mana meliputi Kas, Setara Kas, Piutang, BMN itu sendiri, Investasi Pemerintah, Kekayaan Negara Yang Dipisahkan, serta Kekayaan Negata Yang Lain. Termasuk BUMN adalah Kekayaan Negara Yang Dipisahkan."

"BMN diperoleh dari beban APBN, yang biasa disebut sebagai belanja modal, atau sumber lain misalnya hibah. Jadi semisal kita membangun sebuah universitas menggunakan beban APBN, maka secara otomatis itu akan menjadi Barang Milik Negara di tahun berikutnya."

"Kemetrian Keuangan, disini memiliki tugas yang sangat spesifik, yaitu setiap sen yang dibelanjakan, kemudian dirupakan menjadi barang harus di administrasikan, dilaporkan, di daya gunakan, serta di nilai tambahkan. Dan pada realisasinya, ada banyak kendala dalam pengelolaan Barang Milik Negara yang dihibahkan pada masyarakat atau daerah. Yaitu masih banyak kekurang singkron an antara Kementrian yang membangun dengan Daerah yang diberikan hibah. Misalnya pemerintah membangunkan sebuah jalan di daerah, kemudian menghibahkannya, daerah menolak karena merasa tidak ikut membangun jalan tersebut. Nah, disini berarti dalam perencanaan pembangunannya perlu ada singkronisasi yang lebih baik antara lembaga yang membangun dengan daerah yang diberikan hibah."

Sepuluh menit pertama telah berlalu dengan khidmat. Penyampaian Bu Menteri yang begitu luwes membuat topik yang pada mulanya kurang begitu diminati ini menjadi sebuah asupan yang begitu diinginkan bagi para audiens.

NEW PAGE ( Kim Donghan & Jung Yein )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang