24

1.1K 91 23
                                    

Holla chingu...😘😘😘

Rindu berat sama cerita ini?

Mianhae karena lama up, author lagi sibuk banget ama kuliah, tp author ga bakalan gantungin cerita ini kok...

Bakalan diselesain ampe tuntas, so pantengin trus ya...

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK😀😀😀


"Kau tunggu giliranmu di sini. Aku akan ke mesin minuman untuk membeli kopi."

"Mm."

Soorim pergi meninggalkan Yuri sebentar. Yuri mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Karena ponsel itu berdering tanda sebuah panggilan masuk. Donghae rupanya yang meneleponnya.

"Ne, Donghae-ssi?"

"Yuri-ya, kau dimana? Tidak datang ke kantor hari ini?"

"Aku izin sebentar karena ada urusan. Kenapa?"

"Urusan? Urusan apa? Kau baik-baik saja kan?"

"Aku baik-baik saja."

"Nomor urutan dua puluh dua atas nama Kwon Yuri. Silakan masuk ke ruangan." Ucap seorang perawat. Kini gilirannya untuk diobati setelah menunggu kurang lebih dua puluh menit.

"Kau ada di rumah sakit, Yuri? Apa yang terjadi padamu? Kau sedang sakit? Apa parah?" Donghae yang tak sengaja mendengar ucapan perawat tadi mencecarnya dengan banyak pertanyaan.

"Donghae-ssi, nanti kita sambung lagi. Aku harus menutup panggilannya sekarang." Yuri menutup ponselnya sepihak. Dia harus segera masuk ke dalam ruangan. Yuri melirik sekitarnya. Soorim masih belum kembali. Ia pun berjalan sendiri sembari menggigit bibirnya menahan perih.

"Permisi, saya ingin..." Yuri sudah masuk ke dalam ruangan. Ia tertegun melihat siapa di hadapannya.

"Dokter Cho??"

Dokter Cho juga tampak sedikit terkejut melihat kedatangan Yuri. Pria itu mengalihkan pandangannya yang semulanya tertuju pada layar monitor menjadi ke arah gadis itu dengan kening sedikit berkerut.

"Kau sakit?" Tanya Kyuhyun. Dan ia mengernyit saat melihat bagaimana Yuri berjalan.

"Sedikit terjadi kecelakaan. Dan kakiku sedikit terluka." Jelas Yuri setelah duduk di kursi berseberangan dengan Kyuhyun.

"Wah, berarti Anda hebat juga. Kudengar-dengar, Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit terbaik di Seoul."

"Bagian mana yang sakit?" Kyuhyun beranjak dari duduknya dan menginstruksikan Yuri untuk mengikutinya duduk di atas ranjang di sana. Yuri mencibir saat ucapannya terkesan diacuhkan.

"Astaga, tahu begitu kenapa tidak langsung menyuruhku duduk di sana? Aku tidak perlu susah payah berjalan menuju kursi ini." Gumam Yuri. Gadis itu bangkit berdiri dan kembali berjalan dengan susah payah.

"Aakh!" Yuri terbelalak saat Kyuhyun tanpa aba-aba mengangkat dan membawa tubuhnya ala bridal kemudian berjalan menuju ranjang itu dan mendudukkan Yuri di atasnya.

"Jalanmu lambat sekali. Antrian di luar masih panjang." Jelas Kyuhyun seolah mendengar pertanyaan dalam benak Yuri.

"Apa yang kau lakukan?!" Yuri terkesiap saat Kyuhyun mengangkat kakinya.

"Hanya ingin melepas sepatumu." Kyuhyun telah duduk di hadapannya di atas kursi yang sedikit lebih rendah agar ia bisa memperhatikan kaki gadis itu lebih jelas. Untung saja saat ini ia menggunakan celana, jadi tidak ada masalah.

"Aku bisa membukanya sendiri." Yuri kemudian melepas sepatunya. Kyuhyun hanya diam menunggu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Kyuhyun setelah melihat kondisi kaki Yuri. Pria itu terlihat mengerutkan dahi.

Tears of HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang