27

1K 98 33
                                    

Annyeong...🤗🤗🤗

Jangan lupa vote dan ramein komen di kolom komentar yaaa🙌🙌

Mimmi mau lihat seantusias apa chingu" semua ama cerita ini🔥

Sepertinya kepala Yuri baru saja terbentur sesuatu. Padahal ia bersikeras menghindar dari Kyuhyun tadi. Namun, entah apa yang merasukinya hingga ia berakhir duduk diam di dalam mobil pria itu. Tentu saja dengan Kyuhyun di sampingnya yang juga belum ada membuka suara.

Mobil Kyuhyun terparkir di salah satu bagian tempat di Sungai Han yang sepi. Hanya ada keheningan dan suara malam yang menyapa. Menambah kecanggungan yang amat terasa bagi Yuri.

Ini juga bukan sepenuhnya kemauan gadis itu. Bukan. Yuri memang sama sekali tidak menginginkan hal ini, akan tetapi Kyuhyun terus mengikutinya dan memaksanya untuk berhenti. Terlebih lagi, Yuri sadar jika air matanya sudah turun. Yuri tidak mau menjadi bahan perhatian para pengguna jalan yang lewat.

Jika mau sebenarnya ia bisa saja berteriak seolah Kyuhyun adalah laki-laki asing yang mengganggunya saat berjalan. Atau berteriak seolah Kyuhyun pencuri yang mencuri barangnya. Tapi sepertinya tidak akan ada yang percaya saat melihat bagaimana rupa Kyuhyun. Setelan jas rapi dengan sepatu pantofel dan rambut klimis. Belum ragi rupanya yang menawan. Mana ada penjahat memiliki penampilan sempurna begitu mau beraksi di tepi jalan?

"Sudah lebih baik?" Kyuhyun membuka suara lebih dulu. Agaknya dia tidak mau keheningan semakin menciptakan kecanggungan diantara mereka.

Yuri tak menjawab. Ia hanya memandang ke luar jendela. Enggan bicara barang satu patah katapun untuk saat ini.

"Hei, kau marah padaku?" Tanya Kyuhyun.

Yuri merasa sesak. Enak saja mulut pria itu jika bicara. Apa dia sengaja pura-pura tak tahu sambil berusaha mengungkit masalah malam itu agar Yuri semakin tersiksa? Tampaknya begitu.

"Aku bicara padamu Kwon Yuri." Suara bariton Kyuhyun seakan menusuk.

Yuri enggan menjawab hingga akhirnya Kyuhyun memegang bahunya untuk membalikkan tubuh ramping itu supaya menghadapnya.

"Jangan sentuh aku." Ketus Yuri. Tatapannya tak kalah menusuk dari milik pria itu. Kyuhyun mengernyit heran.

"Bisa kau jelaskan padaku kenapa sikapmu begini?"

Yuri mendengus sembari tersenyum miring.

"Kupikir setidaknya dirimu berbeda. Dengan sikap dingin dan acuhmu itu, seharusnya Anda berbeda dari laki-laki lainnya. Tapi rupanya sama saja."

Kyuhyun masih diam mendengarkan.

"Biar kutebak. Apa ini semua karena ciuman malam itu?"

DEG!!!

Yuri akan mengalihkan tubuhnya kembali menghadap jendela dan langsung ditahan Kyuhyun.

"Jadi benar karena itu?"

"Lepas." Yuri menepis tangan Kyuhyun di bahunya.

"Kenapa kau marah hanya karena itu?" Tanya Kyuhyun dengan tampang tak bersalahnya.

"Mwo?" Yuri tak percaya mendengarnya.

"Kita sama-sama sudah dewasa, dan yang kemarin kurasa tidak bisa dihitung ciuman. Kau bahkan pasti sudah pernah melakukan yang lebih dari ini dengan kekasihmu kan?"

Yuri merasa harga diri yang selalu ia junjung tinggi langsung jatuh dan pecah berkeping-keping. Hatinya remuk tak berbentuk.

Apa Kyuhyun masih merasa kurang memojokkannya? Apa mencemooh hidup Yuri adalah hal yang menyenangkan bagi pria itu?

Tears of HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang