34

811 101 27
                                    

Annyeong, chingu-deul!

Mimmi udah update nih.

Jangan lupa vote dan komen seeeeeeeebanyak-banyaknya, ya❤😉

Manatau aja kan, kalau kalian pastiin vote dan buuaaaaaanyakin komen, Mimmi bisa update cepet kek gini lagi hehe😜

And stay at home, oke!👌 Kita perangi Corona dengan Physical Distancing🙌💪






Kyuhyun terduduk lesu di atas sofa apartemennya. Memikirkan ulang perkataan Yuri yang memberikan guncangan dahsyat. Tidak! Gadis itu tidak boleh menyetujui perjodohan itu. Kyuhyun tidak rela.

Tunggu.

Memang siapa dirinya hingga berani merasa tidak rela? Jangankan kekasih, mereka bahkan bukan teman. Seorang teman, justru juga tidak wajar jika merasa tak rela temannya berhubungan dengan orang lain.

"Aarghh..." Kyuhyun mengusap wajahnya frustasi luar biasa. Ia sama sekali tidak bisa tenang.

Kyuhyun seharusnya menolak saat Yuri meminta untuk tidak pulang tadi. Bukan. Bukan karena gadis itu bersamanya saat ini. Yuri jelas adalah gadis baik-baik. Se-tidak mau nya pun Yuri pulang ke rumahnya, ia juga tidak akan menginap di rumah sembarang orang terlebih lelaki.

Kyuhyun memang sedikit terkejut saat Yuri mengatakan dia tidak mau pulang tadi. Jujur saja, Yuri seolah memintanya untuk mengajaknya dan menginap di apartemennya. Hei, jangan salahkan Kyuhyun! Wajar dia berpikir begitu karena Yuri malah menjeda ucapannya tadi. Kenapa tak langsung selesaikan kalimatnya?

Kyuhyun memang terkejut, namun juga terbesit secuil rasa senang di sana.


"Dokter Cho, jika aku belum ingin pulang malam ini..." Yuri menggantung ucapannya. Sedangkan Kyuhyun membuka matanya lebih lebar.

"Aku egois tidak?"

Kyuhyun masih terdiam. Mencerna. Tidak. Lebih tepatnya memastikan pendengarannya. Apa maksudnya... Yuri memintanya menginap di...

"Bisa aku minta tolong?"

Kyuhyun bisa rasakan dadanya berdebar keras. Bagaimana pun, dia adalah lelaki normal. Habis minum banyak pula. Jika bagi orang umum takaran segitu mampu membuat mereka mabuk, maka setidaknya bagi Kyuhyun bisa memengaruhi psikis dan detak jantungnya. Pria bisa lebih sensitif setelah minum.

"Apa?" Tanyanya berusaha tenang.

"Antarkan aku ke apartemen Soorim. Anda juga ingin pulang, kan?"

Kyuhyun merutuki jantungnya. Yang berdebar karena kesalahpahaman dan otaknya yang berpikir pendek hingga mengakibatkan kesalahpahaman itu.

"Baiklah." Ia membasahi bibirnya kemudian kembali melajukan mobil itu.


Kyuhyun seharusnya menolak saat Yuri meminta diantar ke apartemen Soorim. Karena sekarang dia ingin melihat wajah gadis itu. Ingin berada dekat dengannya. Ingin membuatnya merasa lebih baik. Ingin meminta maaf perihal tadi. Ingin mencegahnya menyetujui perjodohan itu. Ingin mengatakan jika dia menyesal dengan segala sikapnya selama ini. Ingin mengungkapkan perasaannya yang terpendam.

Apa?

Perasaan terpendam?

Sejak kapan?

Kyuhyun merutuki kebodohan dan mulut bodohnya. Berkali-kali.

Ia selalu menyesal tak bisa bersikap sepantasnya di hadapan Yuri. Dia menyesal pernah melukainya, membuatnya menangis. Hingga Kyuhyun bisa melihat luka dan rasa tak suka di mata gadis itu saat gadis itu menatapnya kini. Kyuhyun amat menyesal.

Tears of HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang