CHAP 20 : SUDDENLY YOU (2)

1.1K 154 5
                                    

Salah satu kebiasaan Jisoo yang lain adalah menghabiskan waktunya di perpustakaan sekolahnya yang cukup lengkap. Ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya menyendiri di dalam perpustakaan dan mendalami berbagai buku-buku. Ia memang cukup kesulitan untuk bergaul dan mencari teman, jadilah ia lebih akrab dengan buku-buku di perpustakaan.

Seperti saat ini, ia sedang mencari sebuah buku tentang rasi bintang, salah satu buku favoritnya. Gadis itu mulai melangkah melewati rak-rak buku yang menjulang tinggi tertata rapi. Ia tersenyum begitu sampai ke rak dimana buku tentang astronomi yang terletak di paling ujung ditemukan.

Namun senyum itu langsung hilang begitu ia melihat sosok yang sangat ia kenali terduduk disana, menselonjorkan kakinya dengan buku di pangkuannya, tenggelam dalam bacaan tersebut. Sosok itu adalah senior yang ia perhatikan dari jauh selama ini dan sekarang hanya berjarak beberapa meter darinya.

Kak Taeyong.....

***


Jisoo menelan ludah, tanpa diminta jantungnya langsung berpacu lebih cepat, membuat irama pukulan yang bersahut-sahutan. Sejenak ia ingin langsung berbalik pergi, namun keinginannya untuk membaca buku rasi bintang itu jauh lebih besar dari kegugupannnya bertemu dengan sosok kakak kelasnya.

Ia hanya perlu mencari buku itu dengan cepat, kemudian segera berbalik. Itu hal yang mudah, Jisoo membatin dalam hati. Setelah menetralkan detakan jantungnya yang berirama cepat, gadis itu mulai melangkah pelan tanpa suara, berusaha tak menarik perhatian.

Gadis itu dengan cepat memindai buku yang ia inginkan, namun kesialan sedang memihaknya karena buku yang ia inginkan berada di rak teratas, jauh dari jangkauannya. Gadis itu berjinjit, dengan tangan yang direntangkan tinggi-tinggi berusaha meraih buku itu.

Sedikit lagi…ayolah….

Jisoo melirik pria yang tak jauh disampingnya, syukurlah sepertinya pria itu tidak terpengaruh dengan keberadaan dirinya.  Buku itu tak terjangkau juga, hanya sedikit keluar dari barisannya, namun Jisoo sama sekali tak bisa menjangkaunya.

Jisoo tersentak ketika sebuah tangan terjulur meraih buku itu, seniornya itu telah berada di belakangnya dan menyerahkan buku yang tadi berusaha diraih Jisoo dengan tatapan yang masih sama, tatapan tak terbaca.

Dengan gugup Jisoo meraih buku dalam genggaman seniornya itu, tanpa kata dan masih terpaku berusaha menetralisir jetak jantungnya yang berdegup cepat melihat seniornya kini berdiri menjulang di hadapannya.

“Terima kasih, kak.” Setelah tersadar dari keterpakuan, Jisoo berucap lirih, berlalu dengan cepat saking gugupnya.

***


Seperti biasa Jisoo melakukan kebiasaannya dengan memandang dari jauh sang kakak kelas yang duduk bersama kedua sahabatnya di tribun penonton lapangan basket. Setelah kejadian di perpustakaan tempo hari, dimana kakak kelasnya itu membantunya  mengambil bukunya, Jisoo semakin memikirkan pria itu.

Ia juga sangat bingung dengan perasaannya sendiri, mengapa dirinya bisa seterpaku itu pada kakak kelas yang sudah dua kali menolongnya? apakah hanya murni karena sang kakak kelas menolongnya? atau karena hal yang lainnya..?

Kau menyukai kakak kelasmu

Jawaban dari dalam dirinya yang entah dari mana muncul langsung terngiang-ngiang. Jisoo tanpa sadar menggeleng-gelengkan kepalanya menolak segala pemikiran di dalam dirinya.

Jika kau tak menyukainya, lalu mengapa kau selalu memeperhatikannya? mengungtitnya seperti ini?

Dalam dirinya kembali menyahut, memberikan pertanyaan yang Jisoo sendiri tak tahu jawabannya. Gadis itu mendesah kasar, apa sih yang ia lakukan dengan memperhatikan pria itu dari jauh? Apa yang ia dapatkan? Seharusnya tidak seperti ini, ia tak semestinya berlaku bodoh dan aneh seperti ini. Gadis itu berbalik, melangkah pergi menjauh.

EMBRACE THE DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang