CHAP 26 : PRECIOUS LIFE

2K 165 7
                                    

“Aku tak mau!!!” Jisoo menjerit.

“Aku ingin kembali hidup! Aku tak mau berakhir seperti ini! Aku ingin hidup!”

“Akhirnya kau memilih untuk kembali hidup..” Anak kecil itu tersenyum. “Kau memili pilihan yang tepat, Jisoo.”

Kini mereka telah berada dalam ruang putih, namun tak ada lagi gelembung-gelembung, hanya sebuah ruang putih tak berujung.

“Kau akan berbahagia.” Anak kecil itu menggengam kedua tangan Jisoo yang masih terdiam dalam keterpakuan dan tangis.

“Dunia telah menjanjikanmu kebahagiaan.”

“Aku senang bisa bertemu denganmu Kim Jisoo. Gadis dengan hati seluas samudra sepertimu.”

“Apa…apa aku akan kembali hidup?”

“Kau telah mengembalikan takdirmu, kau telah merangkul seluruh takdirmu, bahkan takdir terkejam sekalipun.” Ada jeda sebelum anak kecil itu kembali berujar. “Kau pantas mendapatkannya, kehidupanmu yang sangat berharga.”

“Apakah aku akan tetap mengingat ini semua?” Jisoo berjuar ingin lirih.

“Ini akan menjadi rahasia kita, rahasia kecilmu.” Anak kecil itu tersenyum simpul.

“Sepertinya ini adalah perpisahan untuk kita.” Anak kecil itu tersenyum tulus. “Berbahagialah Kim Jisoo.”

“Terima Kasih…” Jisoo balas tersenyum, kali ini senyuman tulus dari hatinya.

Dan semuanya kembali menggelap, Jisoo tertarik begitu dalam, sangat dalam menuju dasar kesadarannya, kembali, kepada kehidupannya.

***

"Kau gila, hah?! Apa yang ingin kau lakukan?!”

Jisoo tersentak begitu mendengarkan bentakan kasar pun dengan rangkulan erat di pinggangnya. Begitu tersadar, Jisoo langusng bergidik merasakan terpaan angin malam yang kencang pun dengan dirinya yang berdiri di luar pembatas apartement lantai sembilan ini dengan Taeyong yang masih merangkulnya.

Dengan sigap pria itu mengangkatnya, mendudukannya di balkon lantai. Pria itu masih memandangnya campur aduk, seolah berbagai emosi menyatu menjadi satu akan tetapi tak ada satupun yang sanggup diungkapkan dengan kata-kata.

“Kak Taeyong…” Jisoo berujar lirih, perlahan ia menyentuhkan jemarinya ke wajah pria itu, merasakan dengan jelas permukaan dingin kulit itu.

Astaga…Ia benar-benar kembali…ia kembali hidup……

Tanpa ditahan-tahan lagi gadis itu menangis menumpahkan Perasaanmu yang tak terbendung. Mengahambur ke pelukan pria itu, berderai air mata tanpa kata.

“Aku pikir tak bisa melihat kakak lagi. Aku takut tak bisa melihat kakak lagi.”

Gadis itu terus terisak dalam dekapan Taeyong, sedangkan sang pria hanya bisa mematung begitu merasakan tangis gadis itu di pundaknya.

Gadis ini tak menahan-nahan perasaannya, semuanya tertumpah dalam derai tangis yang tak terhenti. Pria itu hanya terpaku tak tahu harus berbuat apa. Namun ia merasa begitu lega kini gadis itu berada dalam dekapannya.

EMBRACE THE DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang