"Mas Zikra." Panggil Zahra sambil menahan air matanya agar tidak jatuh. "Pemandangan apa-apaan ini? Mas Zikra sedang memeluk Risya. Astaghfirullah, aku sungguh tidak menyangka. Mas Zikra jahat." Lanjut Zahra.
"Sayang. Nggak ini nggak seperti yang kamu lihat." jelas Zikra.
"Kamu tega mas." Setelah berucap seperti Zahra pergi meninggalkan cafe tersebut, dia tidak ingin bertambah sakit hati jika berlama-lama berada disini.
"Sayang, tunggu." Saat Zikra hendak melangkah mengejar Zahra, tangan Zikra dicegat oleh Risya.
"Mas Rafa, nggak usah dikejar." Cegat Risya.
"Apa hak kamu melararangku? Lepaskan." Zikra menghempaskan tangan Risya dengan kasar.
"Ini semua gara-gara lo, Sya. Mereka jadi salah paham kan." ucap Rian ikut kesal atas kelakuan Risya.
"Ya, bagus dong. Berarti usaha aku buat misahin mereka berangsur-angsur berhasil. Awalnya salah paham, lama-kelamaan mereka pisah deh." ucap Risya asal ceplos.
"Jaga bicaramu, Sya." Reno yang selama ini hanya diam bila Rian menasihati Risya, kini ikut membela Rian.
"Lo kenapa ikut-ikutan, no. Diem aja deh lo."
"Lo yang diem." Sarkas Reno.
"Kok lo belain Rian? Biasanya Lo belain gue mulu. Eh, kenapa gue harus mikirin hal yang nggak guna ya. Mau Lo belain gue atau nggak bukan urusan gue juga. Byee." Risya berlalu begitu saja tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Gitu tuh cewek yang lo suka, no?" Tanya Rian ke Reno.
"Lah, kok gue? Bukannya lo juga suka ya sama Risya?"
"Awalnya sih iya, tapi karena gue tau sikap dan kelakuannya yang begini gue malah ilfeel liat tuh cewek." Rian bergaya sok jijik.
"Sama. Gue juga jadi ilfeel liat si Risya. Amit-amit deh gue punya istri begitu. Iiiih." Reno bergidik ngeri.
"Ih udah ah. Ini kenapa kita bahas Risya. Ini gimana Zikra sama Zahra? Pasti mereka berantem gara-gara Risya."
"Hmm, kita do'ain aja semoga mereka nggak berantem." -
"Aamiin. Semoga deh," Dengan cepat Rian mengaminkan perkataan Reno. Rian sangat peduli pada Zikra dan Zahra. Begitu juga dengan Reno. Bagi Rian, mereka adalah keluarga kedua setelah keluarganya dirumah.
***
"Sayang, tunggu. Ini semua nggak seperti yang kamu lihat." Zikra masih saja mengejar Zahra yang sudah berlari duluan.
"Nggak usah kejar aku, mas," Zahra masih sekuat tenaga berlari sekencang mungkin. Zahra ingin menyeberang jalanan. Dengan bodohnya, Zahra tidak menyadari ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi mengarah padanya. Zahra ingin mengelak pun tak akan sempat, karena mobil itu sudah dekat.
'BUUUUUUUGH!'
Tubuh Zahra terpental jauh akibat tabrakan mobil yang bisa dibilang sangat kuat.
"ZAHRAAAAAA!" Zikra teriak histeris memanggil nama Zahra. Bagaimana tidak? Dia langsung menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa istrinya yang sangat dia cintai kecelakaan karena nya. Kaki Zikra rasanya gemetaran tak sanggup berdiri. Tubuhnya terasa lemas seketika saat melihat tubuh Zahra terbaring di jalanan tak berdaya. Kepala Zahra sangat banyak mengeluarkan darah. Zikra merasa sangat khawatir, ini semua terjadi karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Ketua Rohis [Completed]✔
Teen FictionHidup bersama dengan orang yang terkesan dingin bahkan cuek, ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Bahkan hidup bersama dengannya hingga dikirimkan malaikat kecil merupakan hal terindah yang Tuhan kirimkan untukku. ~~~ Cover by: Pinterest Penasar...