Hari ini Zahra akan pulang dari rumah sakit. Awalnya Dokter tidak mengizinkan Zahra untuk pulang karena dia harus rawat inap. Tetapi Zahra tetap bersikeras untuk pulang. Akhirnya Dokter mengizinkan Zahra untuk pulang.
Di Rumah Sakit tinggal Zikra, Arkan dan Ulfa. Sedangkan anggota keluarga yang lainnya telah pulang. Sebenarnya Adrian, Aisyah, Yardi dan Nita ingin ikut mengantar Zahra pulang, tetapi Zikra mengusulkan para orang tua sebaiknya pulang agar bisa beristirahat.
Mereka pulang menggunakan mobil Arkan. Zikra sengaja tidak membawa mobilnya dengan alasan agar dia bisa menjaga istrinya. Kalau dia harus menyetir mobil kan dia tidak bisa fokus menjaga istrinya.
Jalanan saat ini sangat macet. Karena itu mereka sampai di rumah sekitar 1 jam lebih, kalau biasanya sih hanya sekitar 45 menit saja.
"Terima kasih ya, bang Arkan dan kak Ulfa udah nganterin kita berdua."
"Iya, sama-sama Zikra. Nggak usah sungkan gitu, kan kamu adik ipar abang."
"Bang Arkan sama kak Ulfa nggak mau mampir dulu? Biar Zikra buatin minum." tawar Zikra.
"Nggak usah deh, Zik. Pasti kamu juga capek, lagian kamu kan harus urusin Zahra. Lebih baik kami berdua pulang aja."
"Dek, jangan masuk rumah sakit lagi ya. Di rumah sakit itu nggak enak. Enakan lagi di rumah. Jaga kesehatan kamu, jangan ngelakuin sesuatu yang berat-berat dulu ya. Kan kamu baru aja sembuh. Jangan telat makan juga." Arkan memang sangat perhatian pada adik perempuannya itu. Arkan tidak ingin terjadi apa-apa pada Zahra. Dia sangat menyayangi Zahra.
"Iya, bang Arkan jangan khawatir. Kan ada mas Zikra yang bakalan jagain Zahra."
"Iya, bang Arkan tenang aja. Zikra bakalan jagain istri Zikra dengan baik."
"Oke deh. Kami berdua pulang dulu ya. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam" jawab Zikra dan Zahra serentak.
***
~SKIP~
"Mas, Zahra pengen kuliah, mas.""Jangan dulu deh, sayang. Lagian kamu baru keluar dari rumah sakit. Kamu kan baru sembuh. Mas nggak mau kamu pingsan nanti."
"Nggak kok, mas. Zahra udah kuat. Zahra sanggup kuliah hari ini kok."
"Sayang, dengerin mas ya. Mas ngomong kayak gini untuk kebaikan kamu juga."
"Tapi mas, hari ini bakalan ada tugas kampus yang bakalan Zahra kumpulin."
"Kan bisa kamu titipin ke mas, ntar biar mas yang kasihin ke teman kamu yang namanya Anjeli itu."
"Tapi Zahra bakalan suntuk banget di rumah sendirian nggak ngapa-ngapain."
"Iya juga sih."
"Nah itu. Boleh ya, mas? Ya ya ya?" Zahra memasang wajah puppy eyes.
"Iya deh iya." Akhirnya Zikra mengalah pada Zahra. Memang istrinya itu sangat keras kepala.
***
At Kampus
Setibanya di kampus, Zikra memutuskan untuk mengantar Zahra sampai ke depan kelasnya. Dia takut istrinya kenapa-kenapa. Zahra pun tidak merasa keberatan sama sekali.Mereka pun telah sampai tepat di depan kelas Zahra. Di kelas hanya ada beberapa orang, karena kelas dimulai dalam 15 menit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Ketua Rohis [Completed]✔
Teen FictionHidup bersama dengan orang yang terkesan dingin bahkan cuek, ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Bahkan hidup bersama dengannya hingga dikirimkan malaikat kecil merupakan hal terindah yang Tuhan kirimkan untukku. ~~~ Cover by: Pinterest Penasar...