29. Tunggu Aku

9.5K 414 7
                                    

Semua keluarga sudah datang ke rumah sakit untuk melihat anak pertamanya Arkan dan Ulfa. Tetapi tidak dengan Zahra. Karena apa? Karena disini ada Zikra.

"Dek, kesini ayuk. Masa kamu nggak mau liat ponakan sendiri?" ucap Arkan ditelepon.

"Iya bang, Zahra pasti datang kok cuma nggak sekarang. Zahra pengen banget malahan liat wajah ponakan Zahra pasti ganteng kayak abang." suara Zahra terdengar dari ujung sana.

"Pastinya dong, ayahnya kan ganteng." ucap Arkan dengan sangat percaya diri.

"Yeeuh seketika Zahra nyesal deh muji abang."

"Hahaha. Iya udah nanti kalo kak Ulfanya udah boleh pulang abang kabari kamu ya."

"Iyaa bang. Jaga anak istri dengan baik ya, Bang. Jangan pernah sakiti kak Ulfa atau buat kak Ulfa kecewa." Seketika suara Zahra terdengar lirih.

Arkan sangat tau bahwa Zahra bicara seperti itu untuk menyindir keadaan yang terjadi saat ini. Persis apa yang dialaminya saat ini. Suaminya sendiri telah membuatnya kecewa.

"Dek, jangan sedih gitu dong. Semangat! Semoga masalah kamu cepat selesai."

"Memang udah selesai kali, Bang."

"Ha?"

"Haha nggak ada lupain aja. Zahra tutup dulu ya bang telfonnya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh"

***

Took!!!  Took!!!

"Iya buka aja, nggak dikunci kok." jawab Zahra dari dalam kamar.

"Hai, Ra."

"Eh bang Adit, hai. Kenapa bang?"

"Ayok kita kerumah sakit. Tadi Arkan ngabari abang kalau anaknya udah lahir. Anaknya cowok. Pasti kamu pengen liat ponakan kamu kan?" Tanya bang Adit. Ini posisinya bang Adit masih berbicara didepan pintu kamar Zahra. Tidak mungkin kan kalau bang Adit masuk ke kamar Zahra yang bukan mahramnya.

"ZAHRAAA!" Tiba-tiba Anjeli ikutan muncul didepan pintu kamar Zahra.

"Apa sih, dek? Teriak-teriak nggak jelas. Sakit nih telinga abang." ucap Adit sambil memegang telinganya. Pengang guys.

"Hehehe." Anjeli hanya cengar cengir.

"Kenapa Anjeli?" Tanya Zahra

"Itu Zifa ngabari aku kalau ponakan kamu udah lahiran. Ayok ke rumah sakit."

Tadi Adit yang mengajak Zahra, kini malah Anjeli juga ikut mengajaknya ke Rumah Sakit.

"Yeuh ikut-ikut aja nih bocah."

"Lah, abang juga ngajakin Zahra kerumah sakit?" bingung Anjeli.

"Hmm,,," Adit mengangguk.

"Ya udah ayok pergi bareng-bareng. Aku penasaran sama ponakan kamu, Ra. Pasti ganteng kayak bang Arkan."

"Aku pengen banget ke rumah sakit, tapi----" Zahra menggantungkan kalimatnya.

"Tapi kenapa?" Tanya Anjeli dan bang Adit barengan.

"Yeuuh ikut-ikut aja dah bocah."

"Abang kali yang ikutin aku."

"Tapi di rumah sakit ada mas Zikra."

"Oooh jadi kamu nggak ikut nih?" Tanya Anjeli lagi.

"Nggak deh. Kalau kalian mau pergi, nggak apa-apa duluan aja. Aku bisa besok-besok kok kerumah bang Arkan dan kak Ulfa."

Jodohku Ketua Rohis [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang