SKIP
Semua berjalan seperti biasa. Hari demi hari Zahra dan Zikra lewati bersama. Tak terasa usia pernikahan mereka sudah mencapai 1 tahun lebih. Oh ya, Zifa dan Adnan pun juga sudah menikah 1 bulan yang lalu. Sementara usia kandungan kak Ulfa telah mencapai 8 bulan menuju 9 bulan, mungkin sebentar lagi juga lahiran.Tidak ada yang berbeda. Risya pun tak pernah menyerah untuk merebut Zikra dari Zahra. Segala cara dilakukannya namun selalu gagal. Terkadang Zahra merasa heran dengan Risya. Apakah dia tidak bisa mencintai lelaki lain selain suaminya? Kenapa dia sangat terobsesi untuk ngemiliki Zikra.
Hari ini Zahra dan Zikra sedang tidak ada kelas. Alhasil mereka memanfaatkan waktu untuk bersantai. Tetapi ada satu hal yang aneh pada Zikra. Beberapa hari belakangan ini Zikra terlihat sedikit cuek. Dan dia pun tidak seromantis saat awal-awal menikah dulu. Entahlah apa yang terjadi, Zahra pun juga tidak tau. Zahra hanya bisa positif thinking saja.
"Mas Zikra." panggil Zahra yang baru saja datang dari dapur sambil membawa camilan.
"hmm,,," Zikra hanya bergumam.
Posisinya sekarang itu Zikra tiduran di sofa sambil menonton film.
"Ayo mas, makan camilannya." ucap Zahra.
"Ya udah letakin aja." jawab Zikra seadanya.
'Ada apa dengan mas Zikra ya? Kok gaya bicaranya aneh gitu?' ucap Zahra dalam hati
"Mas" panggil Zahra lagi.
"Apa?" Zikra menaikkan alisnya bertanda dia bingung.
"Zahra mau tanya sesuatu boleh?"
"Ya tanya aja kali."
"Mas kok berubah ya?"
"Maksudnya? Berubah gimana? Perasaan biasa aja nggak ada yang berbeda." jawab Zikra cuek sambil memakan camilan yang dibawakan Zahra tadi.
"Ya beda lah mas. Dari gaya bicara kamu, gaya bersikap kamu ke aku." Zahra sudah sedikit terbawa emosi. Karena tidak biasanya Zikra seperti ini. "Kamu ada masalah mas? Cerita dong sama aku? Kan aku istri kamu." lanjutnya lagi.
"Nggak. Nggak ada apa-apa."
"Nggak mungkin nggak ada apa-apa. Cerita aja mas, kamu ada masalah? Ada masalah di kampus atau di cafe gitu?"
"Nggak ada, Ra. Kok ngeyel banget sih." Setelah berucap seperti itu, Zikra pergi meninggalkan Zahra sendirian di ruang tengah.
Zikra mengambil jaketnya yang terletak di atas meja dan mengambil kunci motornya. Mau pergi kemana mas Zikra malam-malam seperti ini? Kok nggak bilang-bilang dulu.
"Mas"
"Apa?"
"Mau pergi kemana?"
" ke rumah temen."
"Ke rumah siapa?"
"Kok kamu curigaan banget sih."
"Bukannya gitu mas, aku kan pengen tau."
"Udah ah. Mas pergi bentar dulu." Zikra langsung pergi dengan motornya.
Tak terasa cairan bening lolos keluar dari mata Zahra. Kenapa mas Zikra berubah seperti itu? Apakah Zahra ada berbuat salah? Kenapa dia sekarang cuek dan tak seromantis dulu?
Cepat-cepat Zahra menghapus air matanya, dia memutuskan untuk mengikuti motor Zikra. Zahra langsung mengambil kunci mobilnya dan segera mengikuti Zikra sebelum ketinggalan jauh.
Setelah 15 menit kemudian, sampailah Zikra di sebuah apartemen.
"Ini apartemen siapa? Teman mas Zikra siapa yang tinggal disini?" ucap Zahra bermonolog sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Ketua Rohis [Completed]✔
Teen FictionHidup bersama dengan orang yang terkesan dingin bahkan cuek, ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Bahkan hidup bersama dengannya hingga dikirimkan malaikat kecil merupakan hal terindah yang Tuhan kirimkan untukku. ~~~ Cover by: Pinterest Penasar...