After Sunrise - 20. Negatif

96 2 0
                                    

Setelah makan malam, mereka semua pulang ke rumah masing-masing. Tyra lega karena tidak harus menutupi rahasianya lagi pada teman-teman terdekatnya.

"pulang ya, bye penganten baru" pamit Jovan.

"udah ga baru woi" Kevin menjitak kepala Jovan.

"gua baru tau" balas Jovan.

"masia, udah jig ah balik, aing mau bucin" kata Kevin.

"mau bucin apa mau bikinin kita ponakan?" tanya Kenneth.

"bucin atuh, kalo bikinin kalian ponakan besok aing ga bisa bangun pagi kecapean"

"eh si goblok emang" Abraham menoyor kepala Kevin bersama dengan Tyra yang memukul lengan kekar Kevin.

"udah ah bye, Vin, Ra" mereka semua berpamitan lagi dan pulang ke rumah masing-masing.

Setelah gerbang terkunci dan pintu tertutup rapat, helaan nafas Kevin dan Tyra terdengar saat mereka menghempaskan tubuh mereka ke sofa di ruang tengah. Tyra langsung mendekatkan dirinya pada Kevin dan Kevin langsung merespon Tyra dengan setengah memeluknya.

"akhirnya ya kita ga usah nutupin lagi ke mereka" kata Tyra membuka obrolan santai mereka di hari yang sudah mulai gelap. Kevin tidak menjawab apapun, hanya senyuman manis dan usapan di kepala Tyra yang dia lakukan.

"mau ke kamar ga?" tanya Tyra.

"yuk" jawab Kevin. Tyra sudah berdiri di tempatnya, begitu juga dengan Kevin. Satu ciuman kilat mendarat di bibir Tyra dilanjutkan dengan gendongan yang membawa Tyra naik ke lantai dua.

Kevin menjatuhkan tubuh Tyra di atas kasur lalu Kevin mulai merangkak naik ke atas. Sekarang Kevin berada di atas Tyra dengan tangannya sebagai penyangga dan memberi jarak diantara mereka. Tatapan nakal dengan senyuman yang agak menakutkan membuat Tyra hampir berteriak, tapi bibir Tyra ditahan dengan satu jari Kevin.

Cup..

Satu kecupan mendarat di kening Tyra. Kevin berbalik menjatuhkan tubuhnya di samping Tyra dan tertawa puas. Tyra memukul-mukul pelan lengan Kevin karena kesal dengan perlakuan pacarnya itu, salah suaminya itu.

"nyebelin banget emang ya" kata Tyra yang masih terus memukuli Kevin.

"ih marah, kenapa pengen dilanjutin?" tanya Kevin. Tatapannya kembali menjadi tatapan nakal sembari mencolek dagu Tyra.

"engga ga mau, kesel aja nakutin banget sih kamunya" protes Tyra.

"ya maafin aku ya, sayang" kata Kevin mengusap kepala Tyra lalu menciumnya.

Sampai sepuluh menit ke depan tidak ada percakapan lagi diantara mereka, hening. Tyra pura-pura tertidur membelakangi Kevin, sementara Kevin masih memperhatikan Tyra yang ceritanya sudah tertidur pulas.

"sayang banget aku tuh sama kamu, Ya. Maafin kalau selama ini aku jail banget sama kamu, maafin kalau selama ini aku bikin kamu kesel terus, maafin juga kalau aku masih suka main ke sana ke sini" pipi Tyra dielus dengan lembut oleh Kevin.

"kamu udah jadi tanggung jawab aku sekarang, Ya. Aya terus sama Kevin ya, dukung Kevin setiap Kevin tanding. Aya harus selalu jadi support system-nya Kevin kapanpun dan di mana pun. Kevin sayang Aya pake banget" lanjut Kevin. Mendengar apa yang Kevin katakan, Tyra membalikan tubuhnya lalu memaksa masuk dalam pelukan Kevin.

Di situ Tyra hampir menangis, tapi Tyra juga tidak mau Kevin tau kalau dia hanya pura-pura tidur. Paksaan Tyra masuk ke dalam dekapan Kevin dibalas dengan pelukan erat dari Kevin sampai keduanya tertidur pulas.

After Sunrise (16+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang