After Sunrise - 29. Big Four

72 3 0
                                    

Apa yang Tyra bilang ternyata benar, Kevin memanggil Tyra dari kamarnya. Kevin sudah sembuh dari demamnya. Sudah mulai kembali seperti Kevin yang dulu. Mulai tidak bisa diam lagi, walaupun badannya masih sedikit lemas.

"di bawah ada siapa, Ya? Kok kayanya rame banget?" tanya Kevin.

"anak-anak pada dateng jengkukin kamu" jawab Tyra.

"aku mau ke bawah nemuin mereka boleh 'kan?" tanya Kevin lagi.

"boleh kok, ayo aku bantuin" Tyra memegang lengan Kevin supaya bisa stabil turun dari kasur.

"pusing ga?" tanya Tyra. Mereka berada di tangga teratas lantai dua.

"engga kok ga pusing sama sekali, kan udah dirawat sama kamu" kata Kevin.
"terus aja" timpal Tyra sembari mengusap wajah Kevin dengan kasar. Kevin mengacak-ngacak rambut Tyra sembarangan.

"udah ga sakit? Udah sembuh? Udah bucin lagi seperti biasanya?" tanya Alan dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

"iri aja sia" jawab Kevin.

"waktu sakit mukanya minta dikasianin, waktu sembuh pianjingeun kembali seperti sedia kala anjir" celetuk Alan.

"Vin, kapan keponakan?" tanya Kenneth. Si pendiam yang suka tiba-tiba skakmat.

"kalo sia sama Bella sampe setaun baru aing punya anak. Gitu weh aing mah simpel bro" jawab Kevin.

"aing bingung sia sakit beneran apa boongan sih, baru juga sembuh udah ngegas aja anjir" protes Abraham.

Kevin sudah pulih dan besok sudah bisa bersekolah seperti biasa. Waktu sudah menunjukkan pukul enam sore. Jovan dan kawan-kawan pamit pulang, karena besok mereka harus sekolah.

"bubur lagi yah, kagok abisin, terus minum obat bobo lagi" kata Tyra.

"iya ibu negara"

"tumben pinter ih sayangnya Aya"

Selesai makan dan minum obat, Kevin kembali tertidur, sementara Tyra memasak mie instan untuk makan malamnya. Usai makan dan mandi, Tyra menyusul Kevin ke alam mimpi.

ΔΔΔ

"selamat pagi para ajudan kesayanganku" sapa Kevin pada teman-temannya yang sedang duduk di pojokan kelas.

"tuh kan sembuh langsung annoying lagi anjir" protes Kenneth.

"sakit lagi aja lah sia" pinta Abraham.

"heii kalo aing sakit hari ini, besok yang jadi top scorer siapa atuh?" tanya Kevin menyombongkan dirinya sendiri.

"polontong ih si goblog teh. Bisa aing juga jadi top scorer" protes Juan.

"pencetak mantan paling banyak sia mah, Ju" celetuk Jovan.

"tau aja ih sia"

"Si Alan jadi LO pagi-pagi" teriak Alan di ambang pintu kelas XII-IPA-2.

"CAKEP" semua otomatis menjawab pantun dari Alan.

"HEI GAIS ALAN UDAH GA JOMBLO LAGI" teriak Alan. Dia membanggakan dirinya karena kemarin sepulang dari rumah Kevin, Alan pergi ke rumah Trisha.

"AKHIRNYA ADA YANG MAU SAMA ALAN, YA TUHAN. BAIM TURUT BERBAHAGIA" teriak Boy.

"asik dapet pajak jadian dari temen bangsat -nya aku" celetuk Kevin.

"sia juga kapan pajak nikah?" tanya Abraham.

"udah malah ngeributin pajak jadian, pajak nikah, besok menang, sabtu kita makan-makan ulang tahun aing" kata Jovan melerai pertengkaran teman-temannya soal perpajakan.

After Sunrise (16+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang