After Sunrise - 49. Another Special Gift

30 3 0
                                    

Kevin belum sadar dengan benda yang Tyra masukkan ke kantung celananya. Bahkan sampai mereka sampai di kelas. Guru Bahasa Sunda sudah tidak di kelas.

Benda itu jatuh dari kantung celana Kevin. Membuat Kevin sadar kalau ada sesuatu yang Tyra masukkan ke kantungnya.

"ini apa, Ya?" tanya Kevin.

"liat dulu aja" jawab Tyra.

Kevin membuka bungkusan kotak tersebut. Bentukya persegi. Sesuatu yang memang Kevin sedang butuhkan sekarang ini.

"IHH TAU BANGET AKU LAGI BUTUH TAPPING. KENAPA GA NGASIHNYA DI RUMAH?" Kevin ngegas senang.

"gapapa. Lagian tadi kamu kesel gitu, kalau dapet hadiah ya minimal ga sekesel tadi gitu"

"kamu kenapa milih warna biru, Ya?" tanya Kevin.

"pengen aja, lagian jersey Pelita Bangsa 'kan biru, terus jersey SM juga biru. Biar matching aja gituuuu"

"makasih ya sayang" kata Kevin memeluk Tyra.

Bel jam pelajaran berbunyi. Pergantian pelajaran. Jam terakhir. Hanya pelajaran BK. Jam kosong.

Pojok setan kembali heboh. Penasaran dengan Kevin di GOR tadi.

"Vin kenapa sia berani kaya gitu sama si Bapa itu sih?" tanya Juan.

"Kenapa harus takut anying. Orang kaya gitu mah sikat aja. Sekali dua kali dia nyepet aing, aing masih bisa dimaafin. Kalo terus-terusan juga aing muak anying" jawab Kevin.

"dia kan umurnya ga jauh sama kita, harusnya ga gitu bangsat. Jadi temen gitu buat kita. Dia malah kaya gini cari masalah. Sama aing lagi cari masalahnya" tambah Kevin.

"iya yah anying belegug. Wajar Vin dia ga tau maneh siapa makanya kaya gitu" kata Jason.

"kata aing bentar lagi juga keluar. Berenti ngajar dari Pelita Bangsa. Terus koar koar keluar kalo Pelita Bangsa anak-anaknya ga punya attitude. Kebaca sama aing mah tipe orang kaya dia" tebak Kevin.

"cabut yu kantin woi" ajak Ivan.

"ayo ayo"

Delapan orang itu turun ke kantin. Tanpa takut guru ataupun yang lainnya. Menuruni tangga melalui handle-nya. Kadang melompat dari anak tangga yang cukup tinggi.

"kurang-kurangin kelakuan tololnya bentar lagi kuliah" kata Kevin.

"mau ditambahin aja tololnya biar makin mutlak" balas Juan.

"Vin" panggil Tyra. Tangan Kevin melingkar di pundak Tyra.

"yuuu" jawab Kevin

"udah bilang ke Bu Sri soal beasiswa Abay, April, Ryan?" tanya Tyra penasaran.

"udah dong, Bu Sri juga udah oke kok, katanya nanti dibuatin surat untuk dikasih ke sekolah mereka"

Di kantin, meja penduduk sofa diduduki oleh banyak guru yang sedang berkumpul dengan anak-anak osis. Tidak akan jauh dari membicarakan porak. Acara festival film sekolah juga.

"APA NIH RAME RAME" teriak Juan melihat meja keramat kantin diduduki oleh orang lain.

"NGAPAIN KAMU DI KANTIN? INI 'KAN LAGI JAM PELAJARAN" balas Pa Han, wali kelas mereka.

"jam kosong, Pa. Kita laper makanya turun" jawab Jason ringan.

Pa Han menghela nafasnya melihat kelakuan anak-anak kelasnya itu. "setelah beli makanan langsung kembali ke kelas, jangan di sini"

After Sunrise (16+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang