After Sunrise - 5. Pertandingan (2)

160 4 1
                                    

Pertandingan hari kedua, semifinal, perebutan juara tiga, dan final, jangan lupa ada pertandingan antara Pelita Bangsa melawan dream hoops all-star. Acara akan dimulai jam sebelas siang nanti, tapi mereka semua sudah berkumpul di GOR dari jam sepuluh. Gerbang masuk belum dibuka, tapi teman-teman Kevin punya akses khusus pemain untuk masuk ke GOR. Sementara Kevin dan Tyra berjalan bersama dengan pemain-pemain profesional yang diundang ke acara tersebut.

Teriakan histeris dari perempuan-perempuan yang sudah mengantri untuk masuk terdengar di sana. Mereka hanya bisa menyapa orang-orang yang ada di sana. Bukannya sombong, tapi mereka harus mendengarkan pengarahan dari pihak penyelenggara.

"Kak kok cowo-cowo yang depan boleh masuk tanpa ngantri sih?" tanya seorang perempuan di sana.

"cowo-cowo itu semua pemain dek jadi boleh masuk"

"hah pemain? Dari sekolah mana? Kemarin saya liat mereka cuma duduk-duduk doang di tribun sama Daniel Wenas dan lain-lain"

"iya mereka itu pemain dari Pelita Bangsa yang hari ini bakal tanding"

"terus itu cewe-cewenya juga bisa masuk gitu?" tanya perempuan yang lain.

"iya bisa karena beberapa hal yang ga bisa saya kasih tau ke kalian"

"enak ya jadi mereka"

"cowo-cowonya enak cewe-cewenya yang ga enak. Apa lagi Tyra"

"ga enak kenapa kak?"

"Kevinnya dimintain foto mulu sama kalian"

"engga deng bercanda"

Sementara itu, Kevin, Alan, Abraham, Jovan, Kenneth, Sky, dan kawanan mereka sudah masuk ke dalam ruang persiapan pemain. Hanya untuk menyimpan tas mereka lalu kembali lagi ke lapangan. Begitu juga dengan pemain profesional yang ada di sana.

"kenapa seorang Tyra ga pernah ga cantik sih?" tanya Kevin pada Tyra.

"emang cantik dari lahir kan?"

"ih pede banget lah"

"tapi emang cantik dari lahir sih" Kevin mengakui pernyataan Tyra. Kevin hanya menatap Tyra dalam-dalam tanpa kata-kata apapun dan membuat Tyra salah tingkah

"jangan liatin gua kaya gitu Viin"

"kenapa?" tanya Kevin.

"Vin, please iii"

"iya iya engga, pipinya biasa aja dong" Kevin memegang pipi Tyra yang memerah.

"Aku 'kan udah bilang pipi kamu kalau merah gitu suka bikin aku pengen gigit, sayang"

"modusin aja terus ade aing" teriak Sky sambil memainkan bola basket yang dia pegang.

"ngueng ngueng rang tang tang tang ngeeeengggg" Alan menirukan suara knalpot motor sambil mempraktekan seperti sedang mengendarai motor di depan Kevin.

"gas terus brader aku padamu" teriak Alan setelah sekali mengitari lapangan basket.

"ih Alan kok ga marah lu deket sama gua?" tanya Tyra dengan polosnya.

"Alan tuh ga pernah suka sama kamu Tyra"

"lah terus kemarin kemarin ini?" Tyra kebingungan dengan jawaban Kevin.

"Tyra sayang, dia tuh cuma bercanda aja kok, ga beneran"

"tapi lu ga bercandakan Vin?" tanya Tyra langsung serius.

"gua takut kalo ternyata semua cowo kaya papa" lanjut Tyra.

"aku janji aku ga akan kaya gitu. I'll never do it, Ra"

After Sunrise (16+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang