After Sunrise - 35. Final ke Sekian

71 2 0
                                    

Final Party DBL Bandung

"kurang-kurangin coba manisnya" kata Kevin tiba-tiba sambil menoel pelan dagu Tyra. Jam istirahat, waktunya melepas penat dari pelajaran di kelas.

"iiii apaan" protes Tyra.

"woi mana tong sampah yang ijo?" tanya Abraham.

"itu lagi diem. Mau ngapain nyari tong sampah ijo" tanya Jovan.

"ayo main motor-motoran" teriak Abraham berlari ke arah tong sampah hijau itu di simpan.

"AYO MAIN" teriak Juan. Juan mengikuti Abraham ke tengah lapangan disusul dengan Jose, Mario, dan beberapa orang penduduk sofa yang lainnya.

"punya temen ganteng kelakuan dibawah rata-rata" celetuk Kevin.

"kamu juga kemarin di kelas main bola api" timpal Tyra.

"kalau di kelas 'kan udah pada tau kelakuan kita, kalau di kantin gini 'kan beda yaaa"

Mereka terus bermain motor-motoran dengan tong sampah hijau sampai hampir dimarahi oleh guru, tapi mereka diselamatkan oleh bel masuk kelas.

"rapat lagi lah gurunya, please banget ini mah" Kevin berdoa supaya guru pelajaran selanjutnya tidak ada guru lagi alias jam kosong.
"woi jerapah, liat sini sia" pinta Jovan pada Kevin. Jovan sedang merekam Kevin.

"ngaca bangsat, sia lebih tinggi dari aing, musang"

"pilih, truth or dare?"

"truth" jawab Kevin.

"siapa lawan jenis yang terakhir di- stalk?" tanya Jovan.

Kevin menunjuk Tyra dengan lidahnya tapi dari dalam mulut.

"Raa, siapa lawan jenis yang terakhir di-stalk?" Jovan menanyakan hal yang sama juga pada Tyra.

Tyra juga menunjuk Kevin, tapi dengan dagunya.

"BUCIIIN" teriak Abraham.

"NGACA SIA JUGA BUCIN. LEBIH LEBIH DARI AING" timpal Kevin.

"ngegas pisan anaknya te anjir" kata Juan mendengar Kevin seperti sedang marah-marah.

"hei ingat, Juanedi. Kalau ga ngegas bukan Pelita Bangsa, bukan SMA swasta paling barbar di Bandung" Nama panjang Juan bukan Juanedi. Kevin memang suka mengganti nama orang sembarangan.

"bener jugaa" Juan menyetujui apa yang Kevin katakan.

Memang bukan suatu rahasia lagi sebenarnya, SMA Pelita Bangsa dibilang SMA swasta paling brutal di Kota Bandung. Selain karena Gators Pride yang bisa menghancurkan mental lawan dan tidak segan melakukan kekerasan kalau lawan memulai duluan, anak-anak Pelita Bangsa terkenal sangat "ngegas" dalam berbicara. Bahasa Sunda kasar dengan nada tinggi. Termasuk alumni-alumni dari SMA Pelita Bangsa juga seperti itu semua.

"wei cantik ngelamun aja. Lagi mikirin siapa sih? Suaminya 'kan ada di depan mata, ngapain harus dipikirin?" Kevin memecahkan lamunan Tyra.

"ehhh ngga ga mikirin apa-apa lagi pengen ngelamun aja, asik tau"

"bapa lu asik, kesambet yang ada" ucap Kevin dengan spontan.

"ko jadi papa?" tanya Tyra kaget.

"Kevin tolol bego tolol bego tolol bego" batin Kevin.

"ehh ga maksud, maaf aku kelepasan" Kevin panik melihat Tyra yang tiba-tiba murung setelah Kevin bilang hal itu dengan tidak sengaja.

"sorry sorry sorry banget aku ga maksud seriusan" Kevin langsung memeluk Tyra dan mengusap puncak kepala Tyra.

After Sunrise (16+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang