Hae gaes. Apakabzz???
Vote dulu eaa qaqa qaqa canzz dan ganzz
Daniel's POV
Begitu sampai di RS para suster disitu langsung bawain ranjang pasien dan setelah thania gue baringin disitu gue dan beberapa suster buru buru lari ke UGD
"Maaf bapak harus tunggu diluar" kata susternya begitu gue mau masuk terus gue duduk diluar bareng ong
"Udah ditangani?" Tanya ong
"Lagi proses" kata gue lemah
"Dia pasti selamat kok. Dia cewek kuat" kata ong nepuk bahu gue
"Thanks ya. Lo udah duluan bawa dia. Kalo ga ada lo gue gatau dia bakal gimana" kata gue
"Itu gunanya sahabat kan?" Kata ong
Gue senyum
"Lo masih ada rasa sama jihyo?" Tanya ong yang buat gue bingung jawabnya gimana
"Gatau"
"Lo masih ga berkutik kalo tatapan sama dia. Kenapa?"
"Gue juga ga ngerti"
Ong cuma menghela nafas
"Sorry soal tadi siang dikantin. Gatau ntah kenapa gue cemburuan banget kalo sama thania" kata gue
"Yang penting lo jangan nyakitin dia" kata ong
30 menit
"Pak. Pasien sudah kami tangani, tinggal nunggu siuman. Dan pasien harus dirawat inap jadi bapak harus nyelesaikan biaya administrasinya" kata susternya ke gue
"Udah boleh masuk sus?" Tanya gue
"Boleh pak" kata susternya kemudian pergi
"Lo masuk aja, biar gue yang ngurus administrasinya" kata ong
"Thanks ya. Ini pake kartu gue" kata gue ngasih kartu gue ke ong terus gue masuk
Begitu gue masuk gue langsung ngeliat thania. Dengan perban diwajah cantiknya dan selang oksigen yang menyumbat hidungnya serta infus yang tertancap dipunggung tangannya.
Dia keliatan lemah banget dengan keadaan yang kayak gini. Gue duduk dikursi yang ada disebelah ranjangnya
"Maafin aku ya sayang. Aku gabisa jagain kamu" kata gue ngelus rambut thania
"Emh Daniel" kata thania lemah sambil ngebuka matanya perlahan
"Akh" ringis thania begitu dia coba buat duduk
"Jangan duduk. Baring aja" kata gue
"Sakit niel" kata thania lemah
"Iya aku tau. Maafin aku ya" kata gue genggam lembut tangan thania
"Aku cuma mau jalan keparkiran tiba tiba mereka nyeret aku" kata thania sambil nangis
"Terus nyobek baju aku pake cutter, kena perut aku"
"Pas aku bangun aku udah diiket dikursi"
"Dia goresin cutter dipipi aku"
"Aku ditampar"
"Dia bilang aku ga cocok buat kamu. Aku ga pantes hidup. Dia mau musnahin aku" kata thania terus nyeritain kejadiannya padahal gue suruh berenti dia tetep cerita
"Aku takut niel" kata thania
"Ada aku. Kamu pasti aman kok" kata gue nenangin thania
"Salah aku apa sih niel sampe mereka kayak gini ke aku?" Tanya thania sambil nangis