18

10.5K 432 114
                                    

VOTE!



VOTE!




VOTE!






VOTE!!!


Setelah dirawat inap beberapa hari akhirnya thania diperbolehkan pulang.

"Kamu udah makan?" Tanya thania yang masih duduk diranjang pasien pada daniel yang sibuk dengan ponselnya. Mereka sedang menunggu ong yang sedang mengurus administrasinya lagi

"Udah" jawab daniel singkat dan kembali sibuk dengan ponselnya

Mereka pun segera pergi ke mobil setelah ong kembali.


"Loh? Mau kemana? Apartemen kamu kan belok kiri" ucap thania pada daniel yang sedang fokus nyupir

Beberapa hari terakhir ini tepatnya setelah kejadian mengerikan dirumah sakit kala itu daniel mulai berubah. Dia menjadi lebih dingin terhadap thania. Bahkan ia jarang sekali mengunjungi thania. Thania tak mau berfikiran aneh aneh dan ia menganggap bahwa daniel sedang banyak pikiran dan tak ingin diganggu

Daniel memberhentikan mobilnya tepat didepan rumah thania.

Tanpa omong daniel menurunkan semua barang barang thania. Ternyata daniel telah membawa semua barang barang thania yang ada diapartemennya

"Kita-

"Kita gabisa tinggal bareng terus. Lo punya privasi dan gue juga. Mulai sekarang dan seterusnya lo tinggal dirumah lo. Semua barang barang lo udah gue bawa. Kalo ada yg tinggal bilang aja" ucap daniel memotong omongan thania

"Tapi kita tetap pacaran kan?" Tanya thania

Daniel terdiam sesaat dan kemudian menghela nafas kasar

"Kita ga pernah pacaran. Dari awal pun gitu. Gue ga pernah minta lo jadi pacar gue dan lo juga sebaliknya. Sorry" jawab daniel yang membuat thania terpukul

"Kenapa?" Tanya thania berusaha menahan air matanya

"Gapapa. Kan emang gitu" jawab daniel

"Ong. Bantuin gue masukin barang thania ke rumah ya" pinta daniel pada ong yang masih stay didalam mobil

"Ok" kata ong kemudian membantu daniel memindahkan semua barang thania ke dalam kamar thania

"Niel" panggil thania sambil menahan tangan daniel

"Gue harus pergi. Gue sama ong udah ditunggu sama yang lain" kata daniel melepaskan dengan lembut tangan thania yang menahannya

"Daniel!" Ucap thania memeluk daniel sambil menangis

Daniel hanya membiarkan thania memeluknya. Tak ada kata kata penenang ataupun tindakan daniel untuk menenangkan thania. Daniel hanya berdiri

"Gue pikir ini gabakal terjadi. Ternyata gue salah" ucap thania masih memeluk daniel

Kalo kalian bakal ngira daniel bakalan ngehapus air mata thania dan meluk thania, kalian salah besar. Daniel bahkan terlihat sama sekali tak peduli dengan thania yang menangis dipelukannya

"Gue pergi" kata daniel kemudian melepaskan pelukan thania dan masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya mejauh dari rumah thania

Go back (kdn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang